30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mobilitas Libur Natal 2021 Meningkat dari Tahun Lalu, Belum Ada yang Divaksin di Tempat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mobilitas masyarakat di Sumatera Utara pada masa libur Natal 2021 meningkat dibandingkan tahun lalu. Hal ini disinyalir karena tidak adanya penyekatan ruas jalan maupun putar balik kendaraan yang dilakukan petugas.

CHECK POINT: Baliho untuk pemindaian barcode aplikasi PeduliLindungi di Posko Check Poin Kampung Lalang. Setiap warga luar Medan yang ingin masuk, wajib memindai barcode yang tersedia.

“Benar bahwa mobilitas masyarakat lebih signifikan. Kita lihat pergerakannya meningkat dibanding libur Natal tahun lalun

sebagaimana masih dalam kondisi pandemi,” kata Pelaksana Tugas Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Sumut, Agustinus Panjaitan kepada Sumut Pos, Senin (27/12).

Menurut dia, pergerakan tersebut masih dalam kategori normal. Namun pihaknya bersama Dirlantas Polda Sumut dan stakeholder terkait lainnya, akan mewanti-wanti pergerakan ini di puncak libur Tahun Baru 2022 nanti. “Ya, biasanya di tahun baru akan terjadi lonjakan mobilitas ini. Artinya, di tanggal 31 Desember nanti kami akan melakukan pengawasan ekstra untuk mengantisipasinya,” katanya.

Begitupun berdasarkan amatan dan laporan petugas di lapangan, imbuh Agustinus, sejauh ini belum ada pengendara yang melintas pada titik-titik pemeriksaan (check point), dilakukan tindakan swab antigen/PCR maupun disuntik vaksin Covid-19 di tempat. “Belum ada, di check point memang dilakukan pemeriksaan, apakah sudah vaksin minimal dosis pertama. Namun untuk hal tersebut, belum ada laporan masuk ke kami,” ujarnya.

Pantauan pihaknya, mobilitas pada arus mudik Natal kali ini, didominasi masyarakat biasa ataupun karyawan swasta. Sebab secara aturan, aparatur sipil negara memang dilarang cuti dan bepergian selama periode Nataru 2022. “Itu karena tidak ada penyekatan di periode Nataru kali ini, sehingga wajar mobilitas dan pergerakan masyarakat menjadi lebih signifikan,” pungkasnya.

Wajib Vaksin di Tempat

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis mengatakan, selama libur Nataru, Pemko Medan bersama TNI/Polri membuka 7 pos check point dan 8 pos pengamanan di Kota Medan. Khusus 7 pos check point, rata-rata didirikan di lokasi yang menjadi jalur perbatasan atau pintu masuk Kota Medan dan sudah beroperasi sejak 24 Desember hingga 2 Januari mendatang. “Total ada 15 pos di Kota Medan, 7 pos cek point dan 8 pos pengamanan,” kata Iswar kepada Sumut Pos, Senin (27/12).

Dikatakan Iswar, setiap yang akan masuk ke Kota Medan wajib melakukan scan barcode lewat Aplikasi Peduli Lindungi. Hal itu dilakukan, untuk membuktikan bahwa setiap orang yang masuk ke Kota Medan telah divaksinasi Covid-19. “Yang masuk ke Kota Medan wajib sudah divaksin, itu harus dibuktikan lewat aplikasi PeduliLindungi. Di setiap pos cek point, itu akan diperiksa,” ujarnya.

Lantas, bagaimana bila yang bersangkutan tidak memiliki perangkat handphone atau aplikasi PeduliLindungi? Iswar mengatakan, yang bersangkutan dapat membuktikannya lewat kartu vaksin atau surat keterangan bahwa yang bersangkutan telah divaksinasi.

“Tapi kalau tidak juga bisa dibuktikan yang bersangkutan sudah divaksin, maka pilihannya cuma dua. Pertama, divaksin di tempat atau kedua, kita minta untuk putar balik arah. Pada dasarnya memang tidak ada putar balik, tapi bila memang belum divaksin dan tidak bisa divaksin di tempat, maka mau tidak mau memang harus kita minta putar balik,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Iswar, pihaknya bersama SatPol PP, TNI/Polri dibantu Dinas Kesehatan Kota Medan juga selalu melakukan pengecekan suhu tubuh kepada setiap orang yang masuk ke Kota Medan. “Jadi bukan hanya sudah di vaksin, tapi kita juga ingin memastikan bahwa setiap orang yang masuk ke Kota Medan adalah orang-orang yang sehat,” tandasnya.

Sementara itu, Plt KasatPol PP Kota Medan Rakhmat Adi Syahputra Harahap mengatakan, para personelnya terus turut berjaga di setiap pos, baik pos cek point maupun pos pengamanan di Kota Medan. “Sejauh ini, Alhamdulillah berjalan lancar. Moment Natal yang baru saja kita lalui berjalan dengan baik, kita berusaha agar moment Libur Natal kemarin tidak menjadi klaster baru atau peningkatan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan,” kata Rakhmat kepada Sumut Pos, Senin (27/12).

Dikatakan Rakhmat, setiap pos bertanggungjawab dalam menjaga perbatasan masuk ke Kota Medan. “Setiap pos bertanggungjawab dalam menerapkan Aplikasi Peduli Lindungi dan pemeriksaan kesehatan,” pungkasnya.

Penumpang di KNIA Meningkat di Libur Natal 2021

Sementara, pergerakan penumpang baik yang datang maupun yang berangkat di Kualanamu Internasional Airport (KNIA) mengalami peningkatan sejak 17-26 Desember 2021, yakni rata-rata 13.000- 15.000 penumpang. Sedangkan, pergerakan pesawat di angka 130-150 unit. “Peningkatan penumpang ini memang tidak signifikan,” kata Manager of Branch Communication and Legal PT AP II KNIA, Chandra Gumilar kepada Sumut Pos, Senin (27/12).

Sementara puncak lonjakan penumpang terjadi pada 19 Desember 2021, yakni tembus 19 ribu penumpang dan pergerakan pesawat di 160 unit, meningkat sebesar 2.000 penumpang dibandingkan tahun 2020, yakni 17.000 penumpang, dengan pergerakan 142 pesawat. “Kita memperkirakan puncak arus balik terjadi di 2 Januari 2022,” katanya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk dapat aman berpergian, bila tidak ada keperluan mendesak sebaiknya di rumah saja. “Segera melakukan vaksinasi dosis lengkap, tidak mengabaikan protokol kesehatan (Prokes), melakukan tes Covid-19 sesuai syarat perjalanan dan wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi,” imbaunya.

Adapun, jelas Chandra, syarat perjalanan menggunakan pesawat udara sesuai dengan aturan Surat Edaran Satgas Covid 19 Nomor 24 Tahun 2021 (dan Adendumnya), serta Surat Edaran Kementrian Perhubungan Nomor 111/2021, yang berlaku efektif mulai 24 Desember 2021-2 Januari 2022, yakni calon penumpang diwajibkan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

Kemudian, wajib sudah divaksinasi lengkap plus hasil negatif tes antigen berlaku 1×24 jam. Sedangkan, untuk anak di bawah 12 tahun tidak wajib vaksin namun cukup hasil negatif tes PCR berlaku 3×24 jam. “Untuk orang yang belum divaksin lengkap sementara dibatasi untuk berpergian, kecuali belum divaksin dengan alasan medis atau untuk berobat dengan syarat melengkapi surat keterangan dari dokter Spesialis atau dokter Rumah Sakit (RS) Pemerintah serta hasil PCR negatif 3×24 jam,” tandasnya.

Penumpang KA Menurun di Libur Natal 2021

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara mencatat, volume penumpang melakukan perjalanan menggunakan kereta api saat masa Nataru mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data diperoleh PT KAI Sumut, volume penumpang tanggal 18 hingga 27 Desember 2020 berjumlah 54.510 penumpang. Sedangkan, tanggal 17 hingga 26 Desember 2021 berjumlah 36.496 penumpang. “Terjadi penurunan (volume penumpang),” sebut Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Mahendro Trang Bawono saat dikonfirmasi Sumut, Senin (27/12).

Mahendro mengungkapkan, pemicu penurunan penumpang dikarenakan ada tambahan persyaratan untuk melakukan perjalanan seperti calon penumpang sudah divaksin dan rapid test. “Tahun lalu tidak pakai persyaratan vaksin dan PCR untuk anak di bawah 12 tahun,” kata Mahendro.

Masa angkutan Nataru, berlangsung sejak 17 Desember 2021 hingga 4 Januari 2021. Dengan mengoperasikan 32 perjalanan KA dengan rincian 8 perjalanan Kereta Api Antar Kota dan 24 perjalanan Kereta Api Lokal. Dengan mengoperasikan 25 lokomotif dan 62 kereta untuk melayani masyarakat.

Sebelumnya, Vice President PT KAI Divre I Sumatera Utara, Yuskal Setiawan menjelaskan, selama masa angkutan Nataru ini, pihaknya menyediakan rata-rata 3.230 tiket per hari untuk mengantisipasi kebutuhan dari masyarakat yang akan bepergian. “Sehingga jika dijumlahkan dengan KA Lokal, ada 15.526 tiket yang disediakan tiap harinya,” sebut Yuskal.

Yuskal menjelaskan, selama angkutan Nataru ini, PT KAI Divre I Sumut akan mengoperasikan KA Sribilah relasi Medan-Rantauprapat (PP) setiap hari. Berbeda jika dibandingkan di luar masa Nataru yang hanya beroperasi pada hari-hari tertentu saja.

Meski berlangsung ditengah masa pandemi Covid-19. PT KAI Divre I Sumut telah mempersiapkan dari segi layanan di stasiun dan di atas KA sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19, kesiapan kehandalan sarana dan prasarana, keamanan serta antisipasi lainnya guna menciptakan perjalanan KA yang aman, nyaman, sehat dan selamat. “Kami konsisten menerapkan protokol kesehatan secara disiplin pada layanan KA sesuai ketentuan dari pemerintah selama masa pandemi Covid-19,” sebut Yuskal.

Sedangkan dari sisi prasarana, telah disiapkan skenario pengamanan perjalanan KA (Perka), yakni dengan memetakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) dan dipastikan di daerah rawan tersedia AMUS. Seperti AMUS pada jalur jembatan disediakan perancah, rel bendel, begel, bendel, dan H-Beam.

Sedangkan AMUS pada jalan rel disediakan karung, bantalan, rel sambung, baut sambung dan pasir. PT KAI Divre I SU juga menyiagakan 33 personil untuk menjaga daerah rawan yang siaga 24 jam guna menjamin dan memastikan keselamatan perjalanan KA. “Selain itu, dari sisi pengamanan disiagakan 238 personil guna memberikan rasa aman baik itu di stasiun maupun di atas KA,” ucap Yuskal.(prn/map/dwi/gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mobilitas masyarakat di Sumatera Utara pada masa libur Natal 2021 meningkat dibandingkan tahun lalu. Hal ini disinyalir karena tidak adanya penyekatan ruas jalan maupun putar balik kendaraan yang dilakukan petugas.

CHECK POINT: Baliho untuk pemindaian barcode aplikasi PeduliLindungi di Posko Check Poin Kampung Lalang. Setiap warga luar Medan yang ingin masuk, wajib memindai barcode yang tersedia.

“Benar bahwa mobilitas masyarakat lebih signifikan. Kita lihat pergerakannya meningkat dibanding libur Natal tahun lalun

sebagaimana masih dalam kondisi pandemi,” kata Pelaksana Tugas Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Sumut, Agustinus Panjaitan kepada Sumut Pos, Senin (27/12).

Menurut dia, pergerakan tersebut masih dalam kategori normal. Namun pihaknya bersama Dirlantas Polda Sumut dan stakeholder terkait lainnya, akan mewanti-wanti pergerakan ini di puncak libur Tahun Baru 2022 nanti. “Ya, biasanya di tahun baru akan terjadi lonjakan mobilitas ini. Artinya, di tanggal 31 Desember nanti kami akan melakukan pengawasan ekstra untuk mengantisipasinya,” katanya.

Begitupun berdasarkan amatan dan laporan petugas di lapangan, imbuh Agustinus, sejauh ini belum ada pengendara yang melintas pada titik-titik pemeriksaan (check point), dilakukan tindakan swab antigen/PCR maupun disuntik vaksin Covid-19 di tempat. “Belum ada, di check point memang dilakukan pemeriksaan, apakah sudah vaksin minimal dosis pertama. Namun untuk hal tersebut, belum ada laporan masuk ke kami,” ujarnya.

Pantauan pihaknya, mobilitas pada arus mudik Natal kali ini, didominasi masyarakat biasa ataupun karyawan swasta. Sebab secara aturan, aparatur sipil negara memang dilarang cuti dan bepergian selama periode Nataru 2022. “Itu karena tidak ada penyekatan di periode Nataru kali ini, sehingga wajar mobilitas dan pergerakan masyarakat menjadi lebih signifikan,” pungkasnya.

Wajib Vaksin di Tempat

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis mengatakan, selama libur Nataru, Pemko Medan bersama TNI/Polri membuka 7 pos check point dan 8 pos pengamanan di Kota Medan. Khusus 7 pos check point, rata-rata didirikan di lokasi yang menjadi jalur perbatasan atau pintu masuk Kota Medan dan sudah beroperasi sejak 24 Desember hingga 2 Januari mendatang. “Total ada 15 pos di Kota Medan, 7 pos cek point dan 8 pos pengamanan,” kata Iswar kepada Sumut Pos, Senin (27/12).

Dikatakan Iswar, setiap yang akan masuk ke Kota Medan wajib melakukan scan barcode lewat Aplikasi Peduli Lindungi. Hal itu dilakukan, untuk membuktikan bahwa setiap orang yang masuk ke Kota Medan telah divaksinasi Covid-19. “Yang masuk ke Kota Medan wajib sudah divaksin, itu harus dibuktikan lewat aplikasi PeduliLindungi. Di setiap pos cek point, itu akan diperiksa,” ujarnya.

Lantas, bagaimana bila yang bersangkutan tidak memiliki perangkat handphone atau aplikasi PeduliLindungi? Iswar mengatakan, yang bersangkutan dapat membuktikannya lewat kartu vaksin atau surat keterangan bahwa yang bersangkutan telah divaksinasi.

“Tapi kalau tidak juga bisa dibuktikan yang bersangkutan sudah divaksin, maka pilihannya cuma dua. Pertama, divaksin di tempat atau kedua, kita minta untuk putar balik arah. Pada dasarnya memang tidak ada putar balik, tapi bila memang belum divaksin dan tidak bisa divaksin di tempat, maka mau tidak mau memang harus kita minta putar balik,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Iswar, pihaknya bersama SatPol PP, TNI/Polri dibantu Dinas Kesehatan Kota Medan juga selalu melakukan pengecekan suhu tubuh kepada setiap orang yang masuk ke Kota Medan. “Jadi bukan hanya sudah di vaksin, tapi kita juga ingin memastikan bahwa setiap orang yang masuk ke Kota Medan adalah orang-orang yang sehat,” tandasnya.

Sementara itu, Plt KasatPol PP Kota Medan Rakhmat Adi Syahputra Harahap mengatakan, para personelnya terus turut berjaga di setiap pos, baik pos cek point maupun pos pengamanan di Kota Medan. “Sejauh ini, Alhamdulillah berjalan lancar. Moment Natal yang baru saja kita lalui berjalan dengan baik, kita berusaha agar moment Libur Natal kemarin tidak menjadi klaster baru atau peningkatan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan,” kata Rakhmat kepada Sumut Pos, Senin (27/12).

Dikatakan Rakhmat, setiap pos bertanggungjawab dalam menjaga perbatasan masuk ke Kota Medan. “Setiap pos bertanggungjawab dalam menerapkan Aplikasi Peduli Lindungi dan pemeriksaan kesehatan,” pungkasnya.

Penumpang di KNIA Meningkat di Libur Natal 2021

Sementara, pergerakan penumpang baik yang datang maupun yang berangkat di Kualanamu Internasional Airport (KNIA) mengalami peningkatan sejak 17-26 Desember 2021, yakni rata-rata 13.000- 15.000 penumpang. Sedangkan, pergerakan pesawat di angka 130-150 unit. “Peningkatan penumpang ini memang tidak signifikan,” kata Manager of Branch Communication and Legal PT AP II KNIA, Chandra Gumilar kepada Sumut Pos, Senin (27/12).

Sementara puncak lonjakan penumpang terjadi pada 19 Desember 2021, yakni tembus 19 ribu penumpang dan pergerakan pesawat di 160 unit, meningkat sebesar 2.000 penumpang dibandingkan tahun 2020, yakni 17.000 penumpang, dengan pergerakan 142 pesawat. “Kita memperkirakan puncak arus balik terjadi di 2 Januari 2022,” katanya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk dapat aman berpergian, bila tidak ada keperluan mendesak sebaiknya di rumah saja. “Segera melakukan vaksinasi dosis lengkap, tidak mengabaikan protokol kesehatan (Prokes), melakukan tes Covid-19 sesuai syarat perjalanan dan wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi,” imbaunya.

Adapun, jelas Chandra, syarat perjalanan menggunakan pesawat udara sesuai dengan aturan Surat Edaran Satgas Covid 19 Nomor 24 Tahun 2021 (dan Adendumnya), serta Surat Edaran Kementrian Perhubungan Nomor 111/2021, yang berlaku efektif mulai 24 Desember 2021-2 Januari 2022, yakni calon penumpang diwajibkan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

Kemudian, wajib sudah divaksinasi lengkap plus hasil negatif tes antigen berlaku 1×24 jam. Sedangkan, untuk anak di bawah 12 tahun tidak wajib vaksin namun cukup hasil negatif tes PCR berlaku 3×24 jam. “Untuk orang yang belum divaksin lengkap sementara dibatasi untuk berpergian, kecuali belum divaksin dengan alasan medis atau untuk berobat dengan syarat melengkapi surat keterangan dari dokter Spesialis atau dokter Rumah Sakit (RS) Pemerintah serta hasil PCR negatif 3×24 jam,” tandasnya.

Penumpang KA Menurun di Libur Natal 2021

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara mencatat, volume penumpang melakukan perjalanan menggunakan kereta api saat masa Nataru mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data diperoleh PT KAI Sumut, volume penumpang tanggal 18 hingga 27 Desember 2020 berjumlah 54.510 penumpang. Sedangkan, tanggal 17 hingga 26 Desember 2021 berjumlah 36.496 penumpang. “Terjadi penurunan (volume penumpang),” sebut Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Mahendro Trang Bawono saat dikonfirmasi Sumut, Senin (27/12).

Mahendro mengungkapkan, pemicu penurunan penumpang dikarenakan ada tambahan persyaratan untuk melakukan perjalanan seperti calon penumpang sudah divaksin dan rapid test. “Tahun lalu tidak pakai persyaratan vaksin dan PCR untuk anak di bawah 12 tahun,” kata Mahendro.

Masa angkutan Nataru, berlangsung sejak 17 Desember 2021 hingga 4 Januari 2021. Dengan mengoperasikan 32 perjalanan KA dengan rincian 8 perjalanan Kereta Api Antar Kota dan 24 perjalanan Kereta Api Lokal. Dengan mengoperasikan 25 lokomotif dan 62 kereta untuk melayani masyarakat.

Sebelumnya, Vice President PT KAI Divre I Sumatera Utara, Yuskal Setiawan menjelaskan, selama masa angkutan Nataru ini, pihaknya menyediakan rata-rata 3.230 tiket per hari untuk mengantisipasi kebutuhan dari masyarakat yang akan bepergian. “Sehingga jika dijumlahkan dengan KA Lokal, ada 15.526 tiket yang disediakan tiap harinya,” sebut Yuskal.

Yuskal menjelaskan, selama angkutan Nataru ini, PT KAI Divre I Sumut akan mengoperasikan KA Sribilah relasi Medan-Rantauprapat (PP) setiap hari. Berbeda jika dibandingkan di luar masa Nataru yang hanya beroperasi pada hari-hari tertentu saja.

Meski berlangsung ditengah masa pandemi Covid-19. PT KAI Divre I Sumut telah mempersiapkan dari segi layanan di stasiun dan di atas KA sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19, kesiapan kehandalan sarana dan prasarana, keamanan serta antisipasi lainnya guna menciptakan perjalanan KA yang aman, nyaman, sehat dan selamat. “Kami konsisten menerapkan protokol kesehatan secara disiplin pada layanan KA sesuai ketentuan dari pemerintah selama masa pandemi Covid-19,” sebut Yuskal.

Sedangkan dari sisi prasarana, telah disiapkan skenario pengamanan perjalanan KA (Perka), yakni dengan memetakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) dan dipastikan di daerah rawan tersedia AMUS. Seperti AMUS pada jalur jembatan disediakan perancah, rel bendel, begel, bendel, dan H-Beam.

Sedangkan AMUS pada jalan rel disediakan karung, bantalan, rel sambung, baut sambung dan pasir. PT KAI Divre I SU juga menyiagakan 33 personil untuk menjaga daerah rawan yang siaga 24 jam guna menjamin dan memastikan keselamatan perjalanan KA. “Selain itu, dari sisi pengamanan disiagakan 238 personil guna memberikan rasa aman baik itu di stasiun maupun di atas KA,” ucap Yuskal.(prn/map/dwi/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/