MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 11 anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan gugur karena terinfeksi Covid-19 sepanjang tahun 2021 (hingga 27 Desember). Dari belasan dokter yang meninggal tersebut, paling banyak dokter spesialis kandungan.
Ketua IDI Cabang Medan dr Wijaya Juwarna Sp-THT-KL menyebutkan, 11 dokter yang gugur karena virus Corona ini, 3 diantaranya merupakan spesialis kandungan (SpOG). “Selebihnya, spesialis anak (SpA), bedah (SpB), kulit dan kelamin (SpKK), radiologi (SpRad), patologi klinik (SpPK) dan saraf (SpS) / bedah saraf (SpBS),” ungkap Wijaya, Senin (27/12).
Wijaya menyebutkan, untuk tahun 2020 ada 14 orang anggota IDI Cabang Medan yang meninggal karena Covid 19 dalam kurun waktu Maret sampai Oktober. “Semoga darmabakti, dedikasi dan pengabdian mereka semua menjadi suri teladan dan pendorong semangat bagi tenaga kesehatan serta relawan lainnya dalam menghadapi pandemi Covid-19,” katanya.
Lebih lanjut Wijaya mengatakan, meskipun cukup merasa lega kurun waktu Agustus hingga Desember 2021 karena kasus Covid-19 sudah menurun, diharapkan para anggota IDI Cabang Medan khususnya tetap waspada. Dengan kata lain, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di ruang publik.
“Begitu juga dengan masyarakat, walaupun sudah lebih beradaptasi dengan situasi pandemi ini namun tetap waspada. Budayakan disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan,” ujarnya.
Wijaya menambahkan, virus corona dapat terus bermutasi. Dengan varian-varian baru yang muncul, bisa saja vaksinasi juga terus dikembangkan untuk menyesuaikan dengan varian yang baru. “Walaupun sudah divaksin, tetap waspada dan jaga prokes (protokol kesehatan). Selain itu, tak lupa berdoa memohon kepada Yang Maha Kuasa agar senantiasa melindungi kita semua,” ujarnya.
730 Dokter Meninggal
Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat, secara nasional ada 730 dokter gugur akibat Covid-19. Kematian tertinggi terjadi pada Juli 2021 lalu yakni 216 orang. Sedangkan pada bulan lalu, ada 72 dokter yang meninggal dunia usai terinfeksi penyakit bernama SARS-CoV-2 itu.
“Terbanyak dokter umum 385 orang, diikuti dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis penyakit dalam, dan dokter kesehatan anak,” kata Ketua Tim Mitigasi Dokter PB IDI, Adib Khumaidi, baru-baru ini.
Adib juga menyampaikan, angka kematian dokter terbanyak berasal dari Jawa Timur sebanyak 165 orang, Jawa Barat 111 orang, Jawa Tengah 105 orang, DKI Jakarta 95 orang, dan Sumatera Utara yakni 52 orang. Usia dokter yang meninggal paling banyak berada di rentang 50 sampai 60 tahun.
Tak hanya itu, puluhan dokter yang meninggal itu juga menyandang status sebagai akademisi di perguruan tinggi. “Kita sudah kehilangan 43 Guru Besar yang berarti bagi profesinya, negara, dan masyarakat,” kata Adib. (ris/bbs/ila)