30 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Bukti Kecurangan UN Direkam Video Amatir

Dibongkar Komunitas Air Mata Guru

MEDAN-  Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2011 tingkatan SMP, SMA dan SMK di Kota Medan ditengarai berlangsung curang. Bukti kecurangan itu terekam dalam video amatir dan kemarin (28/4) diperlihatkan Komunitas Air Mata Guru (KAMG) kepada wartawan.

Dalam rekaman video itu, tampak selembar kertas bertulis kunci jawaban UN, baik UN tingkat SMP, SMK dan SMA dibagikan kepada sejumlah siswa. Sejumlah siswa tampak berkumpul di suatu tempat, diperkirakan pukul 06.00 WIB. Padahal pelaksanaan UN pada pukul 08.00 WIB. Dalam video, siswa menunjukkan sepotong kertas kecil yang berisikan jawaban UN.

Video ini direkam melalui Handpone selular pada 18 April 2011 ketepatan UN SMA dan SMK. Sedangkan UN SMP direkam pada 25-26 April 2011. Sayangnya, KAMG tidak mau menyebutkan berasal dari sekolah mana hasil rekaman ini diperoleh. “Kalau itu kita sebutkan akan membuat sekolah tersebut tercoreng nama sekolahnya” ujarnya ketua KAMG Abdi Musakarya Saragih kepada sejumlah wartawan, dikantor KAMG di Jalan Sei Merah Medan, Kamis (28/4).
Dalam video tersebut terlihat sejumlah siswa berkumpul di suatu tempat, kondisinya pagi hari diperkirakan sekitar Pukul 06.00 WIB, walau pelaksanaan UN pada Pukul 07.30 WIB, selain itu didalam video terdapat siswa menunjukkan sepotong kertas kecil yang berisikan jawaban UN.

Video tersebut diambil dari sekolah-sekolah di kawasan Medan Helvetia, Teladan, Simpang Limun dan Pancing. Dalam video juga terdapat bahwa harga kunci jawaban satu mata pelajaran dibandrol Rp50 ribu. Sedangkan kunci jawaban yang didapatkan berupa sepotong kertas kecil yang sudah tertulis mata pelajaran UN. Seperti UN tingkat SMA terdapat kunci jawaban mata pelajaran Matimatika, Sosiologi, Biologi dan Bahasa Indonesia dan untuk UN tingkat SMP terdapat mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.

Abdi mengungkapkan, kecurangan seperti ini sudah biasa dilihat dalam tiap pelaksanaan UN, terus berlanjut setiap tahunnya. “Hal seperti ini kita temukan tahun 2009.  Naskah soal UN kita temukan di tengah siswa sebelum pelaksanaan UN berlangsung, kemudian kita laporkan, oknum yang membocorkan soal tertangkap. Sudah begitu saja tidak ada lagi yang dilakukan untuk evaluasi UN selanjutnya. Video ini kita akan audiensikan kepada anggota Komisi X DPR RI sehingga hal ini menjadi wacana disana, kemudian pada tanggal 2 mei 2011 kita bersama aliansi  komite peduli pendidik kita akan melakukan aksi untuk menyuarahkan menolak UN dengan sering terdapat kecurangan UN setiap tahunnya,apakah generasi muda yang didik untuk selalu melakukan kecurungan dalam menjalankan UN setiap tahunnya tambah lah hancurnya negeri ini, lebih baik kembalikan layak atau tidaknya siswa tersebut lulus, bukan UN yang menentukan itu,” ungkapnya.

Menanggapi bukti kecurangan dalam rekaman video itu, Kepala Dinas Pendidikan Hasan Basri menyarankan untuk membuat laporan ke polisi. “Kalau ada iindikasi kecurangan, silakan dan segera melaporkan ke polisi. Menangkap bukan wewenang kita,” jawabnya.

Dalam pelaksanaan UN, pihaknya mengaku sudah sesuai prosedur. Seperti melakukan razia melalui pengawasan UN seperti tas dan HP. “Bila anak datang lebih pagi dari waktu UN, itu dikembalikan kepada orangtua karena bukan kita yang mengontrol kedatangan anak-anak,” ujarnya lagi.

Sementara itu Bahrumsyah, anggota Komisi B, DPRD Kota Medan, mendukung pengungkapan kecurangan tersebut. “Kalau investigasi benar yang dilakukan akan kita dukung dan kita dari komisi B DPRD kota Medan membuka pengaduan terhadap kecurangan UN tingkat SMP dan SMA tahun 2011,” tuturnya. (mag-7)

Dibongkar Komunitas Air Mata Guru

MEDAN-  Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2011 tingkatan SMP, SMA dan SMK di Kota Medan ditengarai berlangsung curang. Bukti kecurangan itu terekam dalam video amatir dan kemarin (28/4) diperlihatkan Komunitas Air Mata Guru (KAMG) kepada wartawan.

Dalam rekaman video itu, tampak selembar kertas bertulis kunci jawaban UN, baik UN tingkat SMP, SMK dan SMA dibagikan kepada sejumlah siswa. Sejumlah siswa tampak berkumpul di suatu tempat, diperkirakan pukul 06.00 WIB. Padahal pelaksanaan UN pada pukul 08.00 WIB. Dalam video, siswa menunjukkan sepotong kertas kecil yang berisikan jawaban UN.

Video ini direkam melalui Handpone selular pada 18 April 2011 ketepatan UN SMA dan SMK. Sedangkan UN SMP direkam pada 25-26 April 2011. Sayangnya, KAMG tidak mau menyebutkan berasal dari sekolah mana hasil rekaman ini diperoleh. “Kalau itu kita sebutkan akan membuat sekolah tersebut tercoreng nama sekolahnya” ujarnya ketua KAMG Abdi Musakarya Saragih kepada sejumlah wartawan, dikantor KAMG di Jalan Sei Merah Medan, Kamis (28/4).
Dalam video tersebut terlihat sejumlah siswa berkumpul di suatu tempat, kondisinya pagi hari diperkirakan sekitar Pukul 06.00 WIB, walau pelaksanaan UN pada Pukul 07.30 WIB, selain itu didalam video terdapat siswa menunjukkan sepotong kertas kecil yang berisikan jawaban UN.

Video tersebut diambil dari sekolah-sekolah di kawasan Medan Helvetia, Teladan, Simpang Limun dan Pancing. Dalam video juga terdapat bahwa harga kunci jawaban satu mata pelajaran dibandrol Rp50 ribu. Sedangkan kunci jawaban yang didapatkan berupa sepotong kertas kecil yang sudah tertulis mata pelajaran UN. Seperti UN tingkat SMA terdapat kunci jawaban mata pelajaran Matimatika, Sosiologi, Biologi dan Bahasa Indonesia dan untuk UN tingkat SMP terdapat mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.

Abdi mengungkapkan, kecurangan seperti ini sudah biasa dilihat dalam tiap pelaksanaan UN, terus berlanjut setiap tahunnya. “Hal seperti ini kita temukan tahun 2009.  Naskah soal UN kita temukan di tengah siswa sebelum pelaksanaan UN berlangsung, kemudian kita laporkan, oknum yang membocorkan soal tertangkap. Sudah begitu saja tidak ada lagi yang dilakukan untuk evaluasi UN selanjutnya. Video ini kita akan audiensikan kepada anggota Komisi X DPR RI sehingga hal ini menjadi wacana disana, kemudian pada tanggal 2 mei 2011 kita bersama aliansi  komite peduli pendidik kita akan melakukan aksi untuk menyuarahkan menolak UN dengan sering terdapat kecurangan UN setiap tahunnya,apakah generasi muda yang didik untuk selalu melakukan kecurungan dalam menjalankan UN setiap tahunnya tambah lah hancurnya negeri ini, lebih baik kembalikan layak atau tidaknya siswa tersebut lulus, bukan UN yang menentukan itu,” ungkapnya.

Menanggapi bukti kecurangan dalam rekaman video itu, Kepala Dinas Pendidikan Hasan Basri menyarankan untuk membuat laporan ke polisi. “Kalau ada iindikasi kecurangan, silakan dan segera melaporkan ke polisi. Menangkap bukan wewenang kita,” jawabnya.

Dalam pelaksanaan UN, pihaknya mengaku sudah sesuai prosedur. Seperti melakukan razia melalui pengawasan UN seperti tas dan HP. “Bila anak datang lebih pagi dari waktu UN, itu dikembalikan kepada orangtua karena bukan kita yang mengontrol kedatangan anak-anak,” ujarnya lagi.

Sementara itu Bahrumsyah, anggota Komisi B, DPRD Kota Medan, mendukung pengungkapan kecurangan tersebut. “Kalau investigasi benar yang dilakukan akan kita dukung dan kita dari komisi B DPRD kota Medan membuka pengaduan terhadap kecurangan UN tingkat SMP dan SMA tahun 2011,” tuturnya. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/