25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Arus Mudik Perdana di Pelabuhan Belawan, Kedatangan KM Kelud Molor 3,5 Jam

fachril syahputra/sumut pos
TIBA: Sejumlah penumpang KM Doro Londa yang tiba di Pelabuhan Belawan, Minggu (26/5).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Jadwal kedatangan KM Kelud dari Batam di Pelabuhan Belawan molor selama 3 jam 30 menit, Selasa (28/5). Di jadwalkan tiba di Pelabuhan Belawan pukul 09.00 WIB, namun KM Kelud yang mengangkut 3.071 penumpang dari Batam, baru tiba pukul 12.30 WIB.

Suasana arus mudik perdana di Terminal Penumpang Bandar Deli sudah mulai ramai. Para penumpang yang turun dari kapal tampak berdesakan. Di bawah pengawasan petugas keamanan pelabuhan, pemudik yang tiba di terminal turun dengan tertib. “Syukur juga bisa sampai Medan, walaupun agak terlambat dari waktunya. Tapi kami bisa sampai dengan selamat, tapi kami bisa nyaman juga selama perjalanan walau harus bermalam,” kata Sulastri bersama keluarganya yang akan berlebaran di Kisaran, Asahan.

Hal senada disampaikan Boru Hutabarat. Ia dari Batam berniat pulang ke Samosir karena libur panjang. Biasanya wanita berusia 52 tahun ini naik pesawat, namun karena harga tiket mahal ia memilih naik KM Kelud. “Saya bukan mudik, tapi mau liburan. Biasanya naik pesawat, tapi tiket mahal. Makanya naik kapal laut, walaupun lama di perjalanan, tapi lebih murah,” bebernya.

Di sela – sela prosesi penumpang turun dari kapal, petugas Bea Cukai melakukan pemeriksaan terhadap barang penumpang yang dicurigai. Petugas mengecek satu persatu barang penumpang. “Ini pemeriksaan rutin, untuk mengecek barang-barang ilegal yang masuk dari Singapura melalui Batam. Kalau ada barang ilegal berupa miras dan narkoba, akan kita tindaklanjuti,” kata petugas Bea Cukai di Pelabuhan Belawan.

Kepala Cabang PT Pelni Medan Luthfi Israr mengatakan, jumlah penumpang 3.071 orang sudah memasuki puncak lonjakan arus mudik perdana, lonjakan penumpang akan berlanjut sampai 3 Juni Mendatang. “Peningkatan penumpang mencapai 5 hingga 10 persen, kapal ini akan langsung berangkat ke Batam dengan membawa penumpang 1.500 orang dari Belawan. Jadi KM Kelud ini akan terus berlayar sampai lebaran, pulang pergi Batam-Belawan,” ucap Luthfi.

Disinggung soal keterlambatan waktu, Luthfi mengaku karena faktor cuaca, bukan adanya faktor lain. Hal itu sudah biasa terjadi selama pelayaran KM Kelud di Laut. “Kalau faktor cuaca tidak bisa kita prediksi, jadi wajar terlambat tiba di Belawan. Sama seperti pesawat, terlambat karena faktor cuaca,” ungkapnya.

Ditanya soal kapasitas penumpang apakah tidak mengalami desakan di atas kapal, Luthfi mengaku, masih normal. Karena jumlahnya sesuai kebijakan dispensasi yang dikeluarkan Kementrian Perhubungan. “Disepensasi dikeluarkan setelah adanyauji petik dan kelayakan untuk ruang gerak di atas kapal. Jadi, tidak ada masalah soal kepadatan penumpang,” terang Luthfi.

Sementara, Kepala Syahbandar Pelabuhan Belawan, Sugeng menjelaskan, dispensasi penumpang yang dikeluarkan Kementrian Perhubungan Laut sudah melakukan assismen, dengan uji keselamatan dan kenyamanan penumpang. “Dengan jumlah 3.800 penumpang sudah kita lakukan uji sesuai denga fasilitas tempat tidur, jadi tidak ada masalah sejauh ini untuk penumpang yang akan melakukan mudik lebaran,” sebutnya. (fac)

fachril syahputra/sumut pos
TIBA: Sejumlah penumpang KM Doro Londa yang tiba di Pelabuhan Belawan, Minggu (26/5).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Jadwal kedatangan KM Kelud dari Batam di Pelabuhan Belawan molor selama 3 jam 30 menit, Selasa (28/5). Di jadwalkan tiba di Pelabuhan Belawan pukul 09.00 WIB, namun KM Kelud yang mengangkut 3.071 penumpang dari Batam, baru tiba pukul 12.30 WIB.

Suasana arus mudik perdana di Terminal Penumpang Bandar Deli sudah mulai ramai. Para penumpang yang turun dari kapal tampak berdesakan. Di bawah pengawasan petugas keamanan pelabuhan, pemudik yang tiba di terminal turun dengan tertib. “Syukur juga bisa sampai Medan, walaupun agak terlambat dari waktunya. Tapi kami bisa sampai dengan selamat, tapi kami bisa nyaman juga selama perjalanan walau harus bermalam,” kata Sulastri bersama keluarganya yang akan berlebaran di Kisaran, Asahan.

Hal senada disampaikan Boru Hutabarat. Ia dari Batam berniat pulang ke Samosir karena libur panjang. Biasanya wanita berusia 52 tahun ini naik pesawat, namun karena harga tiket mahal ia memilih naik KM Kelud. “Saya bukan mudik, tapi mau liburan. Biasanya naik pesawat, tapi tiket mahal. Makanya naik kapal laut, walaupun lama di perjalanan, tapi lebih murah,” bebernya.

Di sela – sela prosesi penumpang turun dari kapal, petugas Bea Cukai melakukan pemeriksaan terhadap barang penumpang yang dicurigai. Petugas mengecek satu persatu barang penumpang. “Ini pemeriksaan rutin, untuk mengecek barang-barang ilegal yang masuk dari Singapura melalui Batam. Kalau ada barang ilegal berupa miras dan narkoba, akan kita tindaklanjuti,” kata petugas Bea Cukai di Pelabuhan Belawan.

Kepala Cabang PT Pelni Medan Luthfi Israr mengatakan, jumlah penumpang 3.071 orang sudah memasuki puncak lonjakan arus mudik perdana, lonjakan penumpang akan berlanjut sampai 3 Juni Mendatang. “Peningkatan penumpang mencapai 5 hingga 10 persen, kapal ini akan langsung berangkat ke Batam dengan membawa penumpang 1.500 orang dari Belawan. Jadi KM Kelud ini akan terus berlayar sampai lebaran, pulang pergi Batam-Belawan,” ucap Luthfi.

Disinggung soal keterlambatan waktu, Luthfi mengaku karena faktor cuaca, bukan adanya faktor lain. Hal itu sudah biasa terjadi selama pelayaran KM Kelud di Laut. “Kalau faktor cuaca tidak bisa kita prediksi, jadi wajar terlambat tiba di Belawan. Sama seperti pesawat, terlambat karena faktor cuaca,” ungkapnya.

Ditanya soal kapasitas penumpang apakah tidak mengalami desakan di atas kapal, Luthfi mengaku, masih normal. Karena jumlahnya sesuai kebijakan dispensasi yang dikeluarkan Kementrian Perhubungan. “Disepensasi dikeluarkan setelah adanyauji petik dan kelayakan untuk ruang gerak di atas kapal. Jadi, tidak ada masalah soal kepadatan penumpang,” terang Luthfi.

Sementara, Kepala Syahbandar Pelabuhan Belawan, Sugeng menjelaskan, dispensasi penumpang yang dikeluarkan Kementrian Perhubungan Laut sudah melakukan assismen, dengan uji keselamatan dan kenyamanan penumpang. “Dengan jumlah 3.800 penumpang sudah kita lakukan uji sesuai denga fasilitas tempat tidur, jadi tidak ada masalah sejauh ini untuk penumpang yang akan melakukan mudik lebaran,” sebutnya. (fac)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/