30 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Dua Kepala Positif Covid-19, Tiga Puskesmas di Kota Medan Ditutup

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua kepala puskesmas di Kota Medan dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19. Yakni Kepala Puskesmas PB Selayang II dan kepala Puskesmas Kota Matsum. Buntutnya, tiga Puskemsas ditutup sementara oleh Dinas Kesehatan Kota Medan.

Informasi dihimpun, Puskesmas Kota Matsum dan Puskesmas Medan Sunggal ditutup pada Rabu (27/5). Sedangkan Puskesmas PB Selayang II Medan ditutup sejak Selasa (26/5) lalu. Kepala Dinkes Kota Medan, dr Edwin Effendi mengatakan layanan pada tiga Puskesmas tersebut dialihkan sementara, untuk sterilisasi akibat dampak Covid-19.

“Puskesmas Medan Sunggal di Jalan TB Simatupang layanannya dialihkan sementara ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Seroja di Jalan Puskesmas Seroja dan Pustu Tanjung Rejo di Jalan Setia Budi,” ungkapnya, Kamis (28/5)

Sedangkan layanan Puskesmas Kota Matsum di Jalan Amaliun dialihkan ke Puskesmas Medan Area Selatan di Jalan Medan Area Selatan untuk wilayah Kota Matsum II & IV, serta Puskesmas Sukaramai di Jalan AR Hakim Gang Kantil untuk wilayah Kota Matsum I & Sei Rengas Permata. Layanan Puskesmas PB Selayang II Medan di Jalan Bunga Cempaka dialihkan ke Puskesmas Padang Bulan Jalan Jamin Ginting.

Edwin menyebutkan, pengalihan layanan kesehatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. “Meski dialihkan, layanan kepada masyarakat akan tetap kita utamakan,” katanya.

Ia mengungkapkan, Kepala Puskesmas PB Selayang II Medan dinyatakan positif Covid-19 sesuai hasil test swab. Begitu juga dengan Kepala Puskesmas Kota Matsum dan seorang perawat.

Sementara, di Puskesmas Medan Sunggal ada sekitar enam staf yang positif virus corona. “Karena ada yang positif, pengalihan layanan kita lakukan sementara selama sterilisasi,” sebutnya.

Ia mengaku, belum dapat memastikan kapan akan membuka kembali layanan di tiga Puskesmas tersebut. Pun begitu, ia berharap layanan dapat kembali dibuka sesegera mungkin. “Rentang waktu penutupan atau pengalihan layanan ditentukan kondisi dari Puskesmas masing-masing, artinya tergantung pemulihan. Kalau lebih cepat, tentu kita buka,” aku Edwin.

Masyarakat diimbau agar dapat mematuhi protokol kesehatan. Antara lain, menggunakan masker jika memang harus keluar rumah, menjaga jarak saat berinteraksi, rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan sebagainya. “Siapapun dapat terpapar Covid-19, termasuk tenaga medis,” pungkasnya.

Kepala UPT Puskesmas Padang Bulan, drg Sufania Sukarna mengatakan, pengalihan layanan Puskesmas PB Selayang II menyebabkan terjadinya pertambahan jumlah pasien. Pun demikian, pihaknya tidak serta-merta menambah jumlah tenaga medis.

“Enggak perlu menambah jumlah tenaga medis, karena masih cukup dan kita optimalkan. Jadi, masih bisalah kami layani dengan tenaga yang ada. Saat ini, kita melayani jumlah pasien sekitar 20 orang per hari,” ujarnya kepada wartawan.

Meski melayani pasien, tenaga medis tetap menjalankan protokol kesehatan. “Wastafel cuci tangan, pengukur suhu badan, serta cairan disinfektan telah disiapkan pihak Puskesmas bagi setiap pengunjung maupun pasien. Tenaga medis tidak lupa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), face shield, sarung tangan dan masker. Bagi pasien atau pengunjung, physical dan social distancing wajib diterapkan,” tandasnya.

Pasien Positif Tambah 30 Orang

Sementara itu, prediksi Sumut sedang memasuki puncak Covid-19 pada bulan Mei, sepertinya terjadi. Indikasinya, penambahan angka orang yang terpapar Covid-19 kian signifikan usai libur lebaran.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, hingga Kamis (28/5) sore tercatat pasien positif bertambah 30 orang. Penambahan juga terjadi pada angka pasien meninggal dunia karena Covid-19 dan yang sembuh.

“Angka pasien positif melalui metode pemeriksaan PCR telah meningkat tajam, dari sebelumnya berjumlah 332 orang menjadi 362 orang. Sepanjang pandemi Covid-19 di Sumut, jumlah ini adalah yang terbanyak,” ujar Juru Bicara (Jubir) GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah.

Menurut Aris, peningkatan jumlah ini pasien positif ini memang tidak terlepas dari keluarnya hasil pemeriksaan spesimen yang sebelumnya sempat tertunda. Oleh karena itu, angka penambahan ini cukup banyak meningkat. “Paling banyak penambahan terjadi di Medan (21 orang). Selanjutnya, Deliserdang (6 orang). Kemudian, Simalungun (3 orang) dan beberapa kabupaten/kota lainnya,” ungkap Aris.

Penambahan juga terjadi pada pasien yang meninggal dunia karena Covid-19, namun tidak terlalu signifikan. Hari sebelumnya berjumlah 35 orang, kini menjadi 37 orang.

Begitu juga dengan pasien sembuh, dari 116 menjadi 118 orang. “Untuk PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang dirawat, mengalami penurunan dari 146 menjadi 137 pasien,” jelasnya.

Lebih lanjut Aris mengatakan, angka pasien positif terbanyak ada di Medan dengan jumlah 248 orang. Kemudian disusul Deliserdang 47 orang, Simalungun 19 orang, Siantar 17 orang dan seterusnya. “Untuk pasien yang meninggal dunia terbanyak juga di Medan sebanyak 20 orang. Lalu, Deliserdang 7 orang, Siantar dan Labura masing-masing 2 orang serta sejumlah kabupaten/kota lain,” bebernya.

Terkait new normal, Aris mengaku bahwasanya Provinsi Sumut melalui GTTP Covid-19 belum ada melakukan pembahasan. Kebijakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini belum bisa diputuskan apakah nantinya akan diterapkan atau tidak. “Untuk new normal belum ada pembahasan, jadi belum tahu apa nanti akan diterapkan atau tidak,” tukasnya. (ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua kepala puskesmas di Kota Medan dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19. Yakni Kepala Puskesmas PB Selayang II dan kepala Puskesmas Kota Matsum. Buntutnya, tiga Puskemsas ditutup sementara oleh Dinas Kesehatan Kota Medan.

Informasi dihimpun, Puskesmas Kota Matsum dan Puskesmas Medan Sunggal ditutup pada Rabu (27/5). Sedangkan Puskesmas PB Selayang II Medan ditutup sejak Selasa (26/5) lalu. Kepala Dinkes Kota Medan, dr Edwin Effendi mengatakan layanan pada tiga Puskesmas tersebut dialihkan sementara, untuk sterilisasi akibat dampak Covid-19.

“Puskesmas Medan Sunggal di Jalan TB Simatupang layanannya dialihkan sementara ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Seroja di Jalan Puskesmas Seroja dan Pustu Tanjung Rejo di Jalan Setia Budi,” ungkapnya, Kamis (28/5)

Sedangkan layanan Puskesmas Kota Matsum di Jalan Amaliun dialihkan ke Puskesmas Medan Area Selatan di Jalan Medan Area Selatan untuk wilayah Kota Matsum II & IV, serta Puskesmas Sukaramai di Jalan AR Hakim Gang Kantil untuk wilayah Kota Matsum I & Sei Rengas Permata. Layanan Puskesmas PB Selayang II Medan di Jalan Bunga Cempaka dialihkan ke Puskesmas Padang Bulan Jalan Jamin Ginting.

Edwin menyebutkan, pengalihan layanan kesehatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. “Meski dialihkan, layanan kepada masyarakat akan tetap kita utamakan,” katanya.

Ia mengungkapkan, Kepala Puskesmas PB Selayang II Medan dinyatakan positif Covid-19 sesuai hasil test swab. Begitu juga dengan Kepala Puskesmas Kota Matsum dan seorang perawat.

Sementara, di Puskesmas Medan Sunggal ada sekitar enam staf yang positif virus corona. “Karena ada yang positif, pengalihan layanan kita lakukan sementara selama sterilisasi,” sebutnya.

Ia mengaku, belum dapat memastikan kapan akan membuka kembali layanan di tiga Puskesmas tersebut. Pun begitu, ia berharap layanan dapat kembali dibuka sesegera mungkin. “Rentang waktu penutupan atau pengalihan layanan ditentukan kondisi dari Puskesmas masing-masing, artinya tergantung pemulihan. Kalau lebih cepat, tentu kita buka,” aku Edwin.

Masyarakat diimbau agar dapat mematuhi protokol kesehatan. Antara lain, menggunakan masker jika memang harus keluar rumah, menjaga jarak saat berinteraksi, rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan sebagainya. “Siapapun dapat terpapar Covid-19, termasuk tenaga medis,” pungkasnya.

Kepala UPT Puskesmas Padang Bulan, drg Sufania Sukarna mengatakan, pengalihan layanan Puskesmas PB Selayang II menyebabkan terjadinya pertambahan jumlah pasien. Pun demikian, pihaknya tidak serta-merta menambah jumlah tenaga medis.

“Enggak perlu menambah jumlah tenaga medis, karena masih cukup dan kita optimalkan. Jadi, masih bisalah kami layani dengan tenaga yang ada. Saat ini, kita melayani jumlah pasien sekitar 20 orang per hari,” ujarnya kepada wartawan.

Meski melayani pasien, tenaga medis tetap menjalankan protokol kesehatan. “Wastafel cuci tangan, pengukur suhu badan, serta cairan disinfektan telah disiapkan pihak Puskesmas bagi setiap pengunjung maupun pasien. Tenaga medis tidak lupa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), face shield, sarung tangan dan masker. Bagi pasien atau pengunjung, physical dan social distancing wajib diterapkan,” tandasnya.

Pasien Positif Tambah 30 Orang

Sementara itu, prediksi Sumut sedang memasuki puncak Covid-19 pada bulan Mei, sepertinya terjadi. Indikasinya, penambahan angka orang yang terpapar Covid-19 kian signifikan usai libur lebaran.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, hingga Kamis (28/5) sore tercatat pasien positif bertambah 30 orang. Penambahan juga terjadi pada angka pasien meninggal dunia karena Covid-19 dan yang sembuh.

“Angka pasien positif melalui metode pemeriksaan PCR telah meningkat tajam, dari sebelumnya berjumlah 332 orang menjadi 362 orang. Sepanjang pandemi Covid-19 di Sumut, jumlah ini adalah yang terbanyak,” ujar Juru Bicara (Jubir) GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah.

Menurut Aris, peningkatan jumlah ini pasien positif ini memang tidak terlepas dari keluarnya hasil pemeriksaan spesimen yang sebelumnya sempat tertunda. Oleh karena itu, angka penambahan ini cukup banyak meningkat. “Paling banyak penambahan terjadi di Medan (21 orang). Selanjutnya, Deliserdang (6 orang). Kemudian, Simalungun (3 orang) dan beberapa kabupaten/kota lainnya,” ungkap Aris.

Penambahan juga terjadi pada pasien yang meninggal dunia karena Covid-19, namun tidak terlalu signifikan. Hari sebelumnya berjumlah 35 orang, kini menjadi 37 orang.

Begitu juga dengan pasien sembuh, dari 116 menjadi 118 orang. “Untuk PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang dirawat, mengalami penurunan dari 146 menjadi 137 pasien,” jelasnya.

Lebih lanjut Aris mengatakan, angka pasien positif terbanyak ada di Medan dengan jumlah 248 orang. Kemudian disusul Deliserdang 47 orang, Simalungun 19 orang, Siantar 17 orang dan seterusnya. “Untuk pasien yang meninggal dunia terbanyak juga di Medan sebanyak 20 orang. Lalu, Deliserdang 7 orang, Siantar dan Labura masing-masing 2 orang serta sejumlah kabupaten/kota lain,” bebernya.

Terkait new normal, Aris mengaku bahwasanya Provinsi Sumut melalui GTTP Covid-19 belum ada melakukan pembahasan. Kebijakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini belum bisa diputuskan apakah nantinya akan diterapkan atau tidak. “Untuk new normal belum ada pembahasan, jadi belum tahu apa nanti akan diterapkan atau tidak,” tukasnya. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/