31 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Karantina Pertanian Belawan Pastikan Lalulintas Hewan di Wilker Sibolga dan Nias Aman

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Karantina Pertanian Belawan, Lenny Hartati Harahap, melakukan monitoring pengawasan di Kabupaten Tapanuli Tengah Kota Sibolga. Hal ini untuk emastikan kesehatan dan keamanan hewan yang dilalulintaskan di wilayah kerjanya,

Selain melakukan pengawasan di tempat pemasukan dan pengeluaran, Lenny yang didampingi dokter hewan Karantina (DHK), Amelina juga melakukan tindakan karantina berupa pemeriksaan hewan. Pemeriksaan dilakukan pada malam harinya terhadap 75 ekor babi potong untuk tujuan Gunung Sitoli.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, babi potong yang dilalulintaskan sehat, bebas dari penyakit flu babi Afrika (Afrika Swine Flu, ASF) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang dibuktikan dengan sertifikat veteriner dan dokumen pendukung lain yg dipersyaratkan, “ ujar Lenny.

“Saat ini para pengguna jasa yang melalulintas komoditas pertanian dan ternak di wilayah kerjanya sudah mulai patuh untuk lapor Karantina. Salah satunya, PT. MFS yang telah melaporkan hewan ternaknya dan kelengkapan dokumen juga terpenuhi,” ujarnya.

Selain ikut pemeriksaan dilapangan, Lenny juga melanjutkan sosialisasi kekarantinaan kepada Instansi terkait dengan memperkenalkan Karantina Pertanian. Selain ke Instansi terkait, pengguna jasa dan pemangku kebijakan lainnya, khususnya terkait Undang-undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan serta Permentan 17 Nomor 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalulintas Hewan, Produk Hewan Pembawa Penyakit Hewan lainnya. (mag-1/ram)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Karantina Pertanian Belawan, Lenny Hartati Harahap, melakukan monitoring pengawasan di Kabupaten Tapanuli Tengah Kota Sibolga. Hal ini untuk emastikan kesehatan dan keamanan hewan yang dilalulintaskan di wilayah kerjanya,

Selain melakukan pengawasan di tempat pemasukan dan pengeluaran, Lenny yang didampingi dokter hewan Karantina (DHK), Amelina juga melakukan tindakan karantina berupa pemeriksaan hewan. Pemeriksaan dilakukan pada malam harinya terhadap 75 ekor babi potong untuk tujuan Gunung Sitoli.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, babi potong yang dilalulintaskan sehat, bebas dari penyakit flu babi Afrika (Afrika Swine Flu, ASF) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang dibuktikan dengan sertifikat veteriner dan dokumen pendukung lain yg dipersyaratkan, “ ujar Lenny.

“Saat ini para pengguna jasa yang melalulintas komoditas pertanian dan ternak di wilayah kerjanya sudah mulai patuh untuk lapor Karantina. Salah satunya, PT. MFS yang telah melaporkan hewan ternaknya dan kelengkapan dokumen juga terpenuhi,” ujarnya.

Selain ikut pemeriksaan dilapangan, Lenny juga melanjutkan sosialisasi kekarantinaan kepada Instansi terkait dengan memperkenalkan Karantina Pertanian. Selain ke Instansi terkait, pengguna jasa dan pemangku kebijakan lainnya, khususnya terkait Undang-undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan serta Permentan 17 Nomor 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalulintas Hewan, Produk Hewan Pembawa Penyakit Hewan lainnya. (mag-1/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/