Soal Pengerukan dan Pengaspalan yang Amburadul
MEDAN-Dinas Bina Marga Kota Medan yang terkesan pilih kasih dalam melakukan pengaspalan jalan di sejumlah titik di Kota Medan terus menuai cerita. Belum lagi soal, drainase yang dinilai setengah hati dikerjakan dan tidak tuntas.
“Sebenarnya sih, kita tidak paham bagaimana penilaian mereka (Bina Marga) untuk jalan yang harus dibangun baru dan tidak. Bahkan sebenarnya, ada rangking terhadap jalan di Medan yang mana menjadi skala prioritas utama dan mana yang kedua. Ini sebenarnya perlu, karena kita pun melihat masih banyak jalan yang seharusnya diaspal baru tapi malah jalan lain yang masih bagus sudah diaspal baru,” ujar Sekretaris Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) Sumut Burhan Batubara, Kamis (28/7).
Menanggapi hal tersebut Ketua Komisi D Parlaungan Simangungsong mengatakan akan melakukan pemanggilan terhadap Dinas Bina Marga untuk meminta jawaban terhadap prosedur dan pelaksanaan pengerukan dan pengaspalan jalan.
“Sabtu, (28/7)) kita akan melakukan pemanggilan Kepala Dinas Bina Marga untuk meminta tanggapan terhadap prosedur dan pelaksanaan proyek tersebut,” ujar Parlaungan.
Dikatakanya, sesuai dengan pembahasan LPJ antara Dinas Bina Marga dengan Komisi D DPRD Medan. Setelah kering akan dilakukan pengangkutan oleh Dinas Marga agar tidak menggangu warga sekitar.
“Dikatakan mereka karena yang dikeruk merupakan lumpur dan masih basah, untuk itu pengangkutannya ditunggu sampai kering dahulu baru diangkut. Itu berdasarkan janji mereka terhadap Komisi D,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan Gunawan Surya Lubis menjelaskan tidak ada pilih kasih pembangunan infrastruktur jalan maupun drainase di Kota Medan. Soal drainase, dia juga menjelaskan pengerjaan masih belum tuntas. Sebab, dari pengerjaan yang dilakukan kontraktor itu diberi tenggat waktu sampai bulan 10 harus tuntas. “Itu belum selesai dan masih berlanjut,” jelasnya. (adl)