25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

GPMJ Ingatkan Warga Jawa Jangan Terpecah Belah

Dalam Pemilihan Calon Gubernur Sumut 2013 Mendatang

Gerakan Peduli Masyarakat Jawa (GPMJ Sumut) menyarankan seluruh warga Jawa di Sumatera Utara (Sumut) menggunakan hak pilih dan dipilih dalam pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) Maret 2013 mendatang. Itu mengingat jumlah warga Jawa di Sumut mencapai 33 persen dari total penduduk Sumut.
Pernyataan itu disampaikan Ketua GPMJ Sumut H S Purnomo di sela acara halal bihalal GPMJ Sumut, di Perum Johor Permai Jalan Eka Rasmi Medan, Minggu (26/8). Banyaknya jumlah warga Jawa di Sumut, ada baiknya warga tidak terpecah belah, sehingga mudah dimanfaatkan pihak-pihak tertentu.
“Sebagai sesama warga Jawa, kita harus bersatu dan tidak terpecah belah. Karena bila  terpecah belah akan mudah dimanfaatkan pihak-pihak tertentu,” katanya.

Menuru Purnomo, kini kondisi masyarakat sedang gamang akibat adanya persoalan sosial ekonomi, hukum dan politik  bangsa  sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat. Karena itu warga Jawa  harus melek untuk membangun persatuan, kesatuan dan kebersamaan dengan mengubah paradigma lama ke paradigma baru warga Jawa yang lebih dinamis, berkualitas dan bermartabat.

Lebih lanjut Purnomo menyebutkan, munculnya oknum maupun kelompok-kelompok Jawa yang mendukung tokoh dari kalangan sendiri maupun etnis lain untuk menjadi pemimpin di berbagai daerah di Sumut menunjukkan dinamika masyarakat yang demokratis.

“Hal tersebut sah-sah saja dan wajar dalam tatanan kehidupan demokrasi. Namun, sebagai penduduk mayoritas di Sumut selayaknya menyatukan persepsinya secara arif dan bijaksana, berwawasan dan bermartabat agar suara warga Jawa tidak menjadi rebutan berbagai pihak yang memiliki kepentingan tertentu,” katanya.

Purnomo yang merupakan Pendiri Forum Komunikasi Bersatu Jawa Batak (Forkom Berjabat) Sumut menambahkan, sebagai warga yang memiliki suara terbesar di Sumut sudah tentu peluang warga Jawa, yang berkualitas untuk menduduki berbagai jabatan strategis di birokrasi maupun legislatif sangat besar jika warga Jawa menyadari akan hak dan kedudukannya.  “Potensi warga Jawa sangat besar dengan banyaknya tokoh dari kalangan warga Jawa yang layak untuk dimunculkan dan didukung. Jika potensi itu bersatu dengan suara bulat, maka kedudukan warga Jawa sebagai penduduk mayoritas akan terwakilkan.” ujarnya.

Terkait Cagubsu, Purnomo menilai, calon sebaiknya memenuhi  kriteria yang menjadi dasar penilaian di antaranya memiliki  jiwa Nasionalis, tidak mementingkan kelompoknya sendiri, memiliki kapabilitas, kredibilitas, religius, santun dan sederhana serta memiliki integritas dalam pembangunan daerah multi etnis ini untuk menuju Sumut yang lebih baik. Calon yang didukung haruslah sosok yang peduli terhadap warga Jawa serta siap  menempatkan warga Jawa sama haknya dengan etnis lainnya.

“Ini masalah martabat. Komitment kami, jika ternyata ke depan warga Jawa masih terabaikan dan terpinggirkan maka GPMJ Sumut siap berdiri di barisan terdepan untuk melakukan koreksi atas kepemimpinan calon yang ikut diperjuangkan. Warga Jawa di Sumatera Utara pasti sepakat dengan komitment tersebut,” tegasnya.

Soal siapa calon dari warga Jawa yang layak didukung dalam Pilgubsu Maret 2012 mendatang, Purnomo menyebutkan meskipun secara personal maupun GPMJ Sumut tidak ada hubungan dan kepentingan apapun dengan Gatot Pujo Nugroho (GPN), tapi saat ini GPN dinilai memenuhi kriteria kepemimpinan dan berharap dapat dipilih untuk mewakili warga Jawa lima tahun ke depan.(ril)

Dalam Pemilihan Calon Gubernur Sumut 2013 Mendatang

Gerakan Peduli Masyarakat Jawa (GPMJ Sumut) menyarankan seluruh warga Jawa di Sumatera Utara (Sumut) menggunakan hak pilih dan dipilih dalam pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) Maret 2013 mendatang. Itu mengingat jumlah warga Jawa di Sumut mencapai 33 persen dari total penduduk Sumut.
Pernyataan itu disampaikan Ketua GPMJ Sumut H S Purnomo di sela acara halal bihalal GPMJ Sumut, di Perum Johor Permai Jalan Eka Rasmi Medan, Minggu (26/8). Banyaknya jumlah warga Jawa di Sumut, ada baiknya warga tidak terpecah belah, sehingga mudah dimanfaatkan pihak-pihak tertentu.
“Sebagai sesama warga Jawa, kita harus bersatu dan tidak terpecah belah. Karena bila  terpecah belah akan mudah dimanfaatkan pihak-pihak tertentu,” katanya.

Menuru Purnomo, kini kondisi masyarakat sedang gamang akibat adanya persoalan sosial ekonomi, hukum dan politik  bangsa  sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat. Karena itu warga Jawa  harus melek untuk membangun persatuan, kesatuan dan kebersamaan dengan mengubah paradigma lama ke paradigma baru warga Jawa yang lebih dinamis, berkualitas dan bermartabat.

Lebih lanjut Purnomo menyebutkan, munculnya oknum maupun kelompok-kelompok Jawa yang mendukung tokoh dari kalangan sendiri maupun etnis lain untuk menjadi pemimpin di berbagai daerah di Sumut menunjukkan dinamika masyarakat yang demokratis.

“Hal tersebut sah-sah saja dan wajar dalam tatanan kehidupan demokrasi. Namun, sebagai penduduk mayoritas di Sumut selayaknya menyatukan persepsinya secara arif dan bijaksana, berwawasan dan bermartabat agar suara warga Jawa tidak menjadi rebutan berbagai pihak yang memiliki kepentingan tertentu,” katanya.

Purnomo yang merupakan Pendiri Forum Komunikasi Bersatu Jawa Batak (Forkom Berjabat) Sumut menambahkan, sebagai warga yang memiliki suara terbesar di Sumut sudah tentu peluang warga Jawa, yang berkualitas untuk menduduki berbagai jabatan strategis di birokrasi maupun legislatif sangat besar jika warga Jawa menyadari akan hak dan kedudukannya.  “Potensi warga Jawa sangat besar dengan banyaknya tokoh dari kalangan warga Jawa yang layak untuk dimunculkan dan didukung. Jika potensi itu bersatu dengan suara bulat, maka kedudukan warga Jawa sebagai penduduk mayoritas akan terwakilkan.” ujarnya.

Terkait Cagubsu, Purnomo menilai, calon sebaiknya memenuhi  kriteria yang menjadi dasar penilaian di antaranya memiliki  jiwa Nasionalis, tidak mementingkan kelompoknya sendiri, memiliki kapabilitas, kredibilitas, religius, santun dan sederhana serta memiliki integritas dalam pembangunan daerah multi etnis ini untuk menuju Sumut yang lebih baik. Calon yang didukung haruslah sosok yang peduli terhadap warga Jawa serta siap  menempatkan warga Jawa sama haknya dengan etnis lainnya.

“Ini masalah martabat. Komitment kami, jika ternyata ke depan warga Jawa masih terabaikan dan terpinggirkan maka GPMJ Sumut siap berdiri di barisan terdepan untuk melakukan koreksi atas kepemimpinan calon yang ikut diperjuangkan. Warga Jawa di Sumatera Utara pasti sepakat dengan komitment tersebut,” tegasnya.

Soal siapa calon dari warga Jawa yang layak didukung dalam Pilgubsu Maret 2012 mendatang, Purnomo menyebutkan meskipun secara personal maupun GPMJ Sumut tidak ada hubungan dan kepentingan apapun dengan Gatot Pujo Nugroho (GPN), tapi saat ini GPN dinilai memenuhi kriteria kepemimpinan dan berharap dapat dipilih untuk mewakili warga Jawa lima tahun ke depan.(ril)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/