28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Dishub tak Punya Inovasi Atasi Macet

Kemacetan yang terjadi di Kota Medan sampai saat ini belum mampu diatasi. Wajar, bila akhirnya muncul penilaian miring terhadap Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, terutama kepala dinasnya, Syarif Armansyah Lubis yang akrab disapa Bob.

Lantas, seperti apa penilaian anggota DPRD Medan terhadap kinerja Kadishub Medan ini? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Ari Siworo dengan Anggota Komisi D DPRD Kota Medan Juliandi Siregar.

Menurut Anda, bagaimana kondisi arus lalulintas di Medan?
Sudah menjadi pemandangan sehari-hari, mulai pagi hingga malam hari di mana-mana terjadi kemacetan. Siapapun warga Medan yang ditanya, akan mengakui bahwa kemacetan di Medan belum mampu diatasi. Ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar, bagi Pemko Medan terutama Dinas Perhubungan Kota Medan.

Apa yang harus dilakukan Dishub Kota Medan?

Dalam konteks ini, Dishub Medan terlebih di bawah kepemimpinan Armansyah Lubis, belum terlihat reaksi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi. Jadi, terkesan Dishub Medan khususnya Kadisnya, tidak memiliki inovasi. Tidak mampu menelurkan ide atau gagasan yang manfaatnya bisa dirasakan khalayak ramai. Kita lihat Jakarta. Jakarta memang macet, namun selalu ada dan tampak inovasi yang baru dan dilakukan.

Di Medan, sejak adanya perubahan arus lalulintas di tujuh titik jalan yang ada pada periodesasi Deramando Purba, sampai sekarang tidak ada terlihat gagasan lagi. Dengan kemacetan yang ada, bila seandainya ini dimaksimalkan, dievaluasi dan terus dilakukan perbaikan-perbaikan, bukan tidak mungkin perubahan arus yang ada bias meminimalisir kemacetan.

Apa karena Kadishub Kota Medan terlalu loyal dengan Wali Kota Medan, sehingga lupa akan tugas-tugasnya di jalur perhubungan?
Intinya, Kadis Perhubungan yang sekarang belum terlihat kinerjanya, yang mampu dirasakan masyarakat Kota Medan.

Dari kenyataan yang ada, sebenarnya apa faktor-faktor penyebab kemacetan itu sendiri?

Ada beberapa hal yang bisa dijadikan alasan atau penyebab terjadinya kemacetan. Pertama, jumlah kendaraan yang ada meningkat. Dengan kondisi seperti itu, ditambah sarana prasarana jalan yang tidak memadai, secara otomatis menjadi pemicu kemacetan. Jadi, solusi yang relevan yang bias dilakukan dan patut digarisbawahi oleh Pemko Medan dan Dinas Perhubungan Kota Medan adalah pengadaan bus massal, yang telah terwacanakan dalam beberapa waktu ke belakang. Kemudian, pembatasan jumlah kendaraan sepertinya cukup layak dilakukan.

Dan tak kalah pentingnya, pembangunan fly over-fly over juga memiliki manfaat yang besar, dalam rangka mengatasi kemacetan yang telah terjadi.(ari)

Kemacetan yang terjadi di Kota Medan sampai saat ini belum mampu diatasi. Wajar, bila akhirnya muncul penilaian miring terhadap Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, terutama kepala dinasnya, Syarif Armansyah Lubis yang akrab disapa Bob.

Lantas, seperti apa penilaian anggota DPRD Medan terhadap kinerja Kadishub Medan ini? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Ari Siworo dengan Anggota Komisi D DPRD Kota Medan Juliandi Siregar.

Menurut Anda, bagaimana kondisi arus lalulintas di Medan?
Sudah menjadi pemandangan sehari-hari, mulai pagi hingga malam hari di mana-mana terjadi kemacetan. Siapapun warga Medan yang ditanya, akan mengakui bahwa kemacetan di Medan belum mampu diatasi. Ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar, bagi Pemko Medan terutama Dinas Perhubungan Kota Medan.

Apa yang harus dilakukan Dishub Kota Medan?

Dalam konteks ini, Dishub Medan terlebih di bawah kepemimpinan Armansyah Lubis, belum terlihat reaksi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi. Jadi, terkesan Dishub Medan khususnya Kadisnya, tidak memiliki inovasi. Tidak mampu menelurkan ide atau gagasan yang manfaatnya bisa dirasakan khalayak ramai. Kita lihat Jakarta. Jakarta memang macet, namun selalu ada dan tampak inovasi yang baru dan dilakukan.

Di Medan, sejak adanya perubahan arus lalulintas di tujuh titik jalan yang ada pada periodesasi Deramando Purba, sampai sekarang tidak ada terlihat gagasan lagi. Dengan kemacetan yang ada, bila seandainya ini dimaksimalkan, dievaluasi dan terus dilakukan perbaikan-perbaikan, bukan tidak mungkin perubahan arus yang ada bias meminimalisir kemacetan.

Apa karena Kadishub Kota Medan terlalu loyal dengan Wali Kota Medan, sehingga lupa akan tugas-tugasnya di jalur perhubungan?
Intinya, Kadis Perhubungan yang sekarang belum terlihat kinerjanya, yang mampu dirasakan masyarakat Kota Medan.

Dari kenyataan yang ada, sebenarnya apa faktor-faktor penyebab kemacetan itu sendiri?

Ada beberapa hal yang bisa dijadikan alasan atau penyebab terjadinya kemacetan. Pertama, jumlah kendaraan yang ada meningkat. Dengan kondisi seperti itu, ditambah sarana prasarana jalan yang tidak memadai, secara otomatis menjadi pemicu kemacetan. Jadi, solusi yang relevan yang bias dilakukan dan patut digarisbawahi oleh Pemko Medan dan Dinas Perhubungan Kota Medan adalah pengadaan bus massal, yang telah terwacanakan dalam beberapa waktu ke belakang. Kemudian, pembatasan jumlah kendaraan sepertinya cukup layak dilakukan.

Dan tak kalah pentingnya, pembangunan fly over-fly over juga memiliki manfaat yang besar, dalam rangka mengatasi kemacetan yang telah terjadi.(ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/