25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Banyak Terminal Liar di Sisingamangaraja & Jamin Ginting, Dewan Minta Terminal Segera Dibangun

DISKUSI: Kadishub Kota Medan Renward Parapat diskusi bersama petugas polisi saat penertiban terminal liar, Jumat (31/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua DPRD Medan, HT Bahrumsyah meminta Pemko Medan tidak berhenti berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam pembangunan revitalisasi Terminal Amplas dan Pinangbaris. Sebab, saat ini di Jalan Sisingamangaraja Medan dan Jalan Jamin Ginting semakin banyak terminal dan pool bus liar.

“Kita tahu kalau saat ini menyuruh angkutan itu masuk ke dalam terminal dalam kondisi yang saat ini, pastilah mereka tak akan mendapatkan penumpang, itu akan merugikan mereka. Makanya sangat penting segera dilakukan revitalisasi Terminal Amplas dan Pinangbaris,” kata Bahrum kepada Sumut Pos, Kamis (28/11).

Dikatakan Bahrum, kondisi terminal yang akan dibangun pusat tidaklah sama kondisinya, apabila terminal dibangun oleh Pemko Medan. Sebab, berkoordinasi dengan pusat tidak semudah dengan pemerintah daerah.“Semakin cepat dibangun ya semakin baik, artinya akan semakin cepat terminal-terminal itu ditertibkan. Di sisi lain, terminal yang baru juga diharapkan harus bisa meningkatkan perekonomian para pekerja yang terlibat dalam usaha angkutan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar terminal,” ujarnya.

Kepala Dishub Kota Medan, Iswar S mengatakan bahwa pihaknya menyadari akan carut marutnya terminal liar di Kota Medan, khususnya di kawasan Sisingamangaraja Kota Medan. Namun ia juga memahami, bahwa kondisi terminal Amplas dan Pinangbaris saat ini tidak bisa membuat pihaknya untuk ‘memaksa’ sejumlah terminal liar agar masuk secara tertib ke dalam terminal.

“Kita paham di (Amplas) sana banyak terminal liar, tapi kita juga tak bisa menertibkan mereka untuk masuk ke dalam terminal. Kita sama-sama tahu bagaimana kondisi terminal Amplas saat ini, tidak tertata baik hingga tidak ada penumpang yang masuk ke terminal. Hal ini lah yang membuat pengusaha angkutan membuat terminal-terminal liar, karena akan lebih dekat dengan calon penumpang yang tidak mau masuk terminal,” ucap Iswar kepada Sumut Pos, (28/11).

Disebutkan Iswar, pihaknya bisa saja menertibkan terminal-terminal tersebut, namun akan lebih baik bila terminal-terminal liar itu ditertibkan bila sudah ada terminal yang layak bagi para angkutan umum.“Makanya saat ini kita terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar proses pembangunan Amplas dan Pinangbaris dapat segera terlaksana. Saat ini kedua terminal sedang di proses berita acara serah terima asetnya, tak lama lagi selesai. Bulan Desember target kita proses pembangunan kedua terminal sudah masuk dalam tahap lelang,” ujarnya.

Usai dilakukan lelang pengerjaan kedua terminal, kata Iswar, pembangunan kedua terminal ditargetkan akan mulai dikerjakan pada awal tahun 2020. “Begitu kedua terminal selesai dikerjakan oleh pemerintah pusat dan menjadi terminal dengan fasilitas yang sangat memadai, tentu para penumpang akan berdatangan ke terminal. Kalau di dalam terminal sudah banyak penumpang, maka percaya lah, tanpa ditertibkan pun para angkutan akan masuk dengan sendirinya ke dalam terminal,” katanya.

Bila nantinya terminal sudah dibangun dan para angkutan tetap tidak mau masuk ke dalam terminal, kata dia, maka pihaknya akan segera menertibkan angkutan-angkutan tersebut. “Kalau (terminal) sudah selesai dibangun tapi masih ada juga yang membandel, maka kita tidak akan tinggal diam,” tegasnya.

pasti akan kita tertibkan langsung. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Organda, mereka berjanji akan masuk kedalam terminal bila terminal sudah selesai dibangun,” pungkasnya. (map/ila)

DISKUSI: Kadishub Kota Medan Renward Parapat diskusi bersama petugas polisi saat penertiban terminal liar, Jumat (31/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua DPRD Medan, HT Bahrumsyah meminta Pemko Medan tidak berhenti berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam pembangunan revitalisasi Terminal Amplas dan Pinangbaris. Sebab, saat ini di Jalan Sisingamangaraja Medan dan Jalan Jamin Ginting semakin banyak terminal dan pool bus liar.

“Kita tahu kalau saat ini menyuruh angkutan itu masuk ke dalam terminal dalam kondisi yang saat ini, pastilah mereka tak akan mendapatkan penumpang, itu akan merugikan mereka. Makanya sangat penting segera dilakukan revitalisasi Terminal Amplas dan Pinangbaris,” kata Bahrum kepada Sumut Pos, Kamis (28/11).

Dikatakan Bahrum, kondisi terminal yang akan dibangun pusat tidaklah sama kondisinya, apabila terminal dibangun oleh Pemko Medan. Sebab, berkoordinasi dengan pusat tidak semudah dengan pemerintah daerah.“Semakin cepat dibangun ya semakin baik, artinya akan semakin cepat terminal-terminal itu ditertibkan. Di sisi lain, terminal yang baru juga diharapkan harus bisa meningkatkan perekonomian para pekerja yang terlibat dalam usaha angkutan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar terminal,” ujarnya.

Kepala Dishub Kota Medan, Iswar S mengatakan bahwa pihaknya menyadari akan carut marutnya terminal liar di Kota Medan, khususnya di kawasan Sisingamangaraja Kota Medan. Namun ia juga memahami, bahwa kondisi terminal Amplas dan Pinangbaris saat ini tidak bisa membuat pihaknya untuk ‘memaksa’ sejumlah terminal liar agar masuk secara tertib ke dalam terminal.

“Kita paham di (Amplas) sana banyak terminal liar, tapi kita juga tak bisa menertibkan mereka untuk masuk ke dalam terminal. Kita sama-sama tahu bagaimana kondisi terminal Amplas saat ini, tidak tertata baik hingga tidak ada penumpang yang masuk ke terminal. Hal ini lah yang membuat pengusaha angkutan membuat terminal-terminal liar, karena akan lebih dekat dengan calon penumpang yang tidak mau masuk terminal,” ucap Iswar kepada Sumut Pos, (28/11).

Disebutkan Iswar, pihaknya bisa saja menertibkan terminal-terminal tersebut, namun akan lebih baik bila terminal-terminal liar itu ditertibkan bila sudah ada terminal yang layak bagi para angkutan umum.“Makanya saat ini kita terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar proses pembangunan Amplas dan Pinangbaris dapat segera terlaksana. Saat ini kedua terminal sedang di proses berita acara serah terima asetnya, tak lama lagi selesai. Bulan Desember target kita proses pembangunan kedua terminal sudah masuk dalam tahap lelang,” ujarnya.

Usai dilakukan lelang pengerjaan kedua terminal, kata Iswar, pembangunan kedua terminal ditargetkan akan mulai dikerjakan pada awal tahun 2020. “Begitu kedua terminal selesai dikerjakan oleh pemerintah pusat dan menjadi terminal dengan fasilitas yang sangat memadai, tentu para penumpang akan berdatangan ke terminal. Kalau di dalam terminal sudah banyak penumpang, maka percaya lah, tanpa ditertibkan pun para angkutan akan masuk dengan sendirinya ke dalam terminal,” katanya.

Bila nantinya terminal sudah dibangun dan para angkutan tetap tidak mau masuk ke dalam terminal, kata dia, maka pihaknya akan segera menertibkan angkutan-angkutan tersebut. “Kalau (terminal) sudah selesai dibangun tapi masih ada juga yang membandel, maka kita tidak akan tinggal diam,” tegasnya.

pasti akan kita tertibkan langsung. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Organda, mereka berjanji akan masuk kedalam terminal bila terminal sudah selesai dibangun,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/