Truk Terbalik di Jalan Tol Bandar Selamat
MEDAN-Mobil truk Mitsubishi Box BK 8961 RD mengangkut kecap Cap Panah terbalik di jalan tol Bandar Selamat Km 17,7, Jumat (28/12) sekira pukul 08.00 WIB. Akibatnya, 1 orang yang tewas dan 1 orang luka – luka. Korban yang tewas bernama Dedek (20), kernet truk warga Jalan Tanjung Jati, Belarang Binjai. Sedangka, korban luka-luka Sudarsono (38), kernet warga Jalan Tanjung Jati, Belarang Binjai.
Jenazah Dedek dievakuasi ke Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan. Sementara Sudarsono dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan intensif karena mengalami luka di kepala dan kaki kanan.
Juri (47), teman korban yang ikut dalam mobil mengisahkan, saat meraka ada 5 orang di dalam mobil masing-masing Dedek, Sudarsono, Ngamin (54) sopir truk, Surip dan Amul. Mereka melintas di Jalan Tol Bandar Selamat dari arah Binjai menuju Perbaungan membawa produk kecap Cap Panah milik PT Kecap Panah Busur Inti Indopanah. Tepat di Km 17,7 jalan tol Bandar Selamat mendadak ban belakang pecah, mobil yang mereka tumpangi oleng dan tak terkendali dan terbalik.
“Saat itu kami bertiga duduk di depan, sementara Dedek dan Sudarsono ada dibelakang box mengawasi produk kecap. Saat mobil terbalik mereka berdua tertimpa pecahan botol kecap,” jelas Juri.
Tak lama personel Satlantas Polresta yang mendapat informasi langsung datang ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP dan selanjutnya Dedek dan Sudarsono yang tertimpa pecahan botol dilarikan ke RSUD dr Pirngadi Medan. Namun di perjalanan nyawa Dedek tidak bisa diselamatkan.
“Padahal kami pelan-pelan, tak tahu ban belakang bagian kanan kami pecah lalu terbalik. Untung kami tak ditabrak mobil lain. Dan kami yang di depan tidak mengalami apa-apa cuma mereka dua aja yang menjadi korban,” kata Juri, saat di instalasi jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, Jumat (28/12).
Jenazah Dedek tidak mengalami luka parah hanya luka lecet pada pipi kirinya. “Tidak ada tanda – tanda sebelum kepergian anak bungsu saya itu padahal baru 1 tahun dia kerja di pabrik kecap,” kata Sahlan (48), orangtua Dedek.
Dari hasil visum pemeriksaan dokter forensik korban tewas lantaran kekurangan oksigen. (mag-2/jon)