30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Bertambah, 3 Warga Medan Positif Covid-19

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga warga Medan dinyatakan positif Covid-19. Jumlah pasien positif berdasarkan swab PCR (Polymerase Chain Reaction) sehingga di Sumut jumlah positif Covid-19 meningkat menjadi 114 orang dari sebelumnya 111 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi menyampaikan, ketiga pasien tersebut masing-masing berinisial DH, M, dan R. Meksi positif, ketiganya belum dirawat di rumah sakit melainkan masih melakukan isolasi mandiri di kediamannya masing-masing di bawah pengawasan dari Puskesmas PB Selayang. “Ketiganya saat ini masih melakukan isolasi mandiri di bawah pengawasan Puskesmas,” ungkapnya, Rabu (29/4).

Selain itu, Aris membeberkan, terdapat satu orang pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh. Pasien ini berinisial RY yang dirawat di RSU Columbia Asia. “Alhamdulillah, untuk yang sembuh ada penambahan satu orang,” paparnya.

Sementara, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut lainnya, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB dalam keterangan pers melalui video streaming Youtube menyampaikan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih dirawat sebanyak 140 orang.

“Untuk pasien positif terjadi penambahan dari sebelumnya 111 orang menjadi 114 orang. Sedangkan pasien yang meninggal masih tetap diangka 12 orang, dan yang sembuh meningkat menjadi 41 orang,” ujar Whiko.

Pun begitu, Whiko mengatakan, sejauh ini Sumut belum ada mendapatkan lonjakan penderita Covid-19. Namun demikian, ia tetap meminta agar masyarakat dapat terus bersabar dan melakukan pencegahan, guna melindungi diri dan keluarga dari penularan virus corona hingga masa tanggap darurat berakhir.

“Kita patut bersyukur dengan angka kesembuhan yang terus meningkat. Semoga angka ini dapat terus semakin meninggi,” ujar dia.

Whiko juga meminta kepada pelaku usaha yang melayani konsumen seperti perbankan, swalayan, pertokoan dan restoran agar dapat melakukan upaya pencegahan Covid-19.

Antara lain dengan menyediakan sarana pengukur suhu dan menyediakan sarana pencuci tangan hingga memberikan tanda jarak antrian. “Tak hanya itu, kepada pegawai juga agar selalu dapat menggunakan masker,” pungkas.

Sementara itu, pasien terinfeksi virus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan, tercatat hingga Rabu (29/4) sebanyak 9.771 orang dinyatakan positif. Terdapat penambahan sebanyak 260 kasus positif.

“Ada penambahan 260 orang konfirmasi positif. Jadi terkonfirmasi ada 9.771 kasus positif,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (29/4).

Sementara itu, jumlah pasien sembuh pun mengalami penambahan. Kini tercatat ada 1.391 dinyatakan sembuh.”Kasus sembuh meningkat 137, menjadi 1.391 orang,” ujar Yuri.

Sedangkan, jumlah korban jiwa akibat Covid-19 kini mencapai 784 jiwa. Terdapat penambahan 11 jiwa yang meninggal dunia.

“Akumulasi ODP sampai saat ini sebanyak 221.750 orang, sebagian besar pemantauan sudah selesai dan mereka bebas dari Covid-19. PDP ada 21.563 pasien, kita berharap bahwa secepatnya hasil labnya sehingga bisa diketahui negatif atau positif,” jelas Yuri.

Yuri meminta, masyarakat untuk tidak keluar rumah. Apalagi bepergian jauh atau mudik, hal ini diharapkan untuk memutus rantai penularan Covid-19.

“Gunakan masker, jika terpaksa keluar rumah. Hindari kerumunan orang banyak secepatnya segera pulang, sesampainya di rumah lepas masker, cuci tangan, ganti masker pakai yang baru,” harap Yuri.

Sudah 55 Jenazah Covid-19 Dikuburkan

Sementara itu, tak kurang dari 55 jenazah yang merupakan pasien Covid-19 yang dirawat di sejumlah RS di Kota Medan telah dikuburkan di TPU Simalingkar B, yang dijadikan lahan alternatif untuk pemakaman Covid-19.

Jenazah-jenazah itu dikuburkan dengan berbagai status, mulai dari PDP (Pasien Dalam Pengawasan) hingga pasien yang telah dinyatakan Positif Corona.

“Sampai Selasa (28/4) kemarin, total sudah ada 55 jenazah yang dikuburkan di sana,” ucap Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, Muhammad Husni SE kepada Sumut Pos, Rabu (29/4).

Namun, lanjut Husni, tidak semua jenazah yang dikuburkan di TPU itu merupakan warga Kota Medan. Setidaknya, ada puluhan jenazah lainnya yang juga dikuburkan di TPU tersebut, walaupun bukan merupakan warga Kota Medan.

“Tapi gak semua warga Medan, banyak juga warga luar Medan tapi warga Sumut. Waktu sakit dirujuk ke RS di Kota Medan, terutama RSUP Adam Malik. Nah begitu meninggal, SOP-nya yang mengharuskan jenazah untuk dimakamkan dalam waktu 4 jam, membuat jenazah dikuburkan ke TPU terdekat, yaitu TPU yang di Simalingkar yang memang sudah dipersiapkan Pemko,” papar Husni.

Namun begitu, Husni mengakui, bahwa TPU Simalingkar B hanya disediakan sebagai lahan alternatif khusus Covid 19. Artinya, semua jenazah yang meninggal di Kota Medan tidak harus dikuburkan di TPU tersebut.

“Karena di awal banyak penolakan pemakaman jenazah Covid, maka Pemko Medan menyiapkan lahan tersebut. Tapi bila masyarakat di sekitar TPU tempat korban meninggal bisa menerimanya, maka ya bisa saja dikuburkan di TPU terdekat. Toh jenazahnya juga sudah dibuat se-safety mungkin sesuai SOP sejak keluar dari RS,” kata Husni lagi.

Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting membenarkan hal itu. Kecamatan Medan Tuntungan yang menjadi lokasi TPU yang dimaksud memang sudah menampung 55 jenazah Covid 19 hingga 28 April yang lalu.

“Iya, sudah ada 55 jenazah. Ada sekitar 29 jenazah yang bukan warga Medan. Dirujuk ke RS di Medan, meninggal, lalu dikuburkan di Simalingkar B,” kata Topan.

Topan berharap, agar jenazah yang berasal dari daerah sekitar Medan seperti Deliserdang, Binjai dan sejumlah Pemda lainnya yang jaraknya masih cukup dekat dengan Kota Medan agar dapat dikuburkan di daerah asalnya.

“Seperti Binjai, Deliserdang, Serdang Bedagai, itukan masih cukup dekat dengan Medan. Dengan ambulance masih bisa dengan 1 jam perjalanan, jadi masih terkejar lah seharusnya SOP 4 jam untuk dikuburkan itu, tidak harus di kuburkan di Simalingkar,” terangnya.

Topan menyebutkan, pihaknya di Kecamatan Medan Tuntungan mendukung kinerja Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Medan dalam menangani Covid 19, termasuk soal pemakaman jenazah. Hanya saja, jumlah jenazah yang terus bertambah dikhawatirkan tidak akan seimbang dengan tenaga yang ada.

“Kita tetap mendukung Gugus Tugas, teman-teman di Kecamatan Medan Tuntungan bekerja untuk itu. Tapi harapan kita, kalau daerah asal jenazah masih cukup dekat dengan Kota Medan dan masih layak untuk dibawa ke daerahnya, maka hal itu tentu akan lebih baik,” ujar Topan.

Topan juga mengakui, tim gugus tugas masih secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan pada jalur yang dilewati mobil pembawa jenazah Covid-19. Dalam satu minggu, setidaknya gugus tugas melakukan penyemprotan disinfektan sebanyak satu hingga dua kali.

“Tergantung intensitas jenazah yang masuk. Kalau cukup banyak pada hari itu, langsung disemprot dengan mobil damkar oleh gugus tugas. Seminggu antara satu atau dua kali,” pungkasnya. (ris/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga warga Medan dinyatakan positif Covid-19. Jumlah pasien positif berdasarkan swab PCR (Polymerase Chain Reaction) sehingga di Sumut jumlah positif Covid-19 meningkat menjadi 114 orang dari sebelumnya 111 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi menyampaikan, ketiga pasien tersebut masing-masing berinisial DH, M, dan R. Meksi positif, ketiganya belum dirawat di rumah sakit melainkan masih melakukan isolasi mandiri di kediamannya masing-masing di bawah pengawasan dari Puskesmas PB Selayang. “Ketiganya saat ini masih melakukan isolasi mandiri di bawah pengawasan Puskesmas,” ungkapnya, Rabu (29/4).

Selain itu, Aris membeberkan, terdapat satu orang pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh. Pasien ini berinisial RY yang dirawat di RSU Columbia Asia. “Alhamdulillah, untuk yang sembuh ada penambahan satu orang,” paparnya.

Sementara, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut lainnya, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB dalam keterangan pers melalui video streaming Youtube menyampaikan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih dirawat sebanyak 140 orang.

“Untuk pasien positif terjadi penambahan dari sebelumnya 111 orang menjadi 114 orang. Sedangkan pasien yang meninggal masih tetap diangka 12 orang, dan yang sembuh meningkat menjadi 41 orang,” ujar Whiko.

Pun begitu, Whiko mengatakan, sejauh ini Sumut belum ada mendapatkan lonjakan penderita Covid-19. Namun demikian, ia tetap meminta agar masyarakat dapat terus bersabar dan melakukan pencegahan, guna melindungi diri dan keluarga dari penularan virus corona hingga masa tanggap darurat berakhir.

“Kita patut bersyukur dengan angka kesembuhan yang terus meningkat. Semoga angka ini dapat terus semakin meninggi,” ujar dia.

Whiko juga meminta kepada pelaku usaha yang melayani konsumen seperti perbankan, swalayan, pertokoan dan restoran agar dapat melakukan upaya pencegahan Covid-19.

Antara lain dengan menyediakan sarana pengukur suhu dan menyediakan sarana pencuci tangan hingga memberikan tanda jarak antrian. “Tak hanya itu, kepada pegawai juga agar selalu dapat menggunakan masker,” pungkas.

Sementara itu, pasien terinfeksi virus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan, tercatat hingga Rabu (29/4) sebanyak 9.771 orang dinyatakan positif. Terdapat penambahan sebanyak 260 kasus positif.

“Ada penambahan 260 orang konfirmasi positif. Jadi terkonfirmasi ada 9.771 kasus positif,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (29/4).

Sementara itu, jumlah pasien sembuh pun mengalami penambahan. Kini tercatat ada 1.391 dinyatakan sembuh.”Kasus sembuh meningkat 137, menjadi 1.391 orang,” ujar Yuri.

Sedangkan, jumlah korban jiwa akibat Covid-19 kini mencapai 784 jiwa. Terdapat penambahan 11 jiwa yang meninggal dunia.

“Akumulasi ODP sampai saat ini sebanyak 221.750 orang, sebagian besar pemantauan sudah selesai dan mereka bebas dari Covid-19. PDP ada 21.563 pasien, kita berharap bahwa secepatnya hasil labnya sehingga bisa diketahui negatif atau positif,” jelas Yuri.

Yuri meminta, masyarakat untuk tidak keluar rumah. Apalagi bepergian jauh atau mudik, hal ini diharapkan untuk memutus rantai penularan Covid-19.

“Gunakan masker, jika terpaksa keluar rumah. Hindari kerumunan orang banyak secepatnya segera pulang, sesampainya di rumah lepas masker, cuci tangan, ganti masker pakai yang baru,” harap Yuri.

Sudah 55 Jenazah Covid-19 Dikuburkan

Sementara itu, tak kurang dari 55 jenazah yang merupakan pasien Covid-19 yang dirawat di sejumlah RS di Kota Medan telah dikuburkan di TPU Simalingkar B, yang dijadikan lahan alternatif untuk pemakaman Covid-19.

Jenazah-jenazah itu dikuburkan dengan berbagai status, mulai dari PDP (Pasien Dalam Pengawasan) hingga pasien yang telah dinyatakan Positif Corona.

“Sampai Selasa (28/4) kemarin, total sudah ada 55 jenazah yang dikuburkan di sana,” ucap Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, Muhammad Husni SE kepada Sumut Pos, Rabu (29/4).

Namun, lanjut Husni, tidak semua jenazah yang dikuburkan di TPU itu merupakan warga Kota Medan. Setidaknya, ada puluhan jenazah lainnya yang juga dikuburkan di TPU tersebut, walaupun bukan merupakan warga Kota Medan.

“Tapi gak semua warga Medan, banyak juga warga luar Medan tapi warga Sumut. Waktu sakit dirujuk ke RS di Kota Medan, terutama RSUP Adam Malik. Nah begitu meninggal, SOP-nya yang mengharuskan jenazah untuk dimakamkan dalam waktu 4 jam, membuat jenazah dikuburkan ke TPU terdekat, yaitu TPU yang di Simalingkar yang memang sudah dipersiapkan Pemko,” papar Husni.

Namun begitu, Husni mengakui, bahwa TPU Simalingkar B hanya disediakan sebagai lahan alternatif khusus Covid 19. Artinya, semua jenazah yang meninggal di Kota Medan tidak harus dikuburkan di TPU tersebut.

“Karena di awal banyak penolakan pemakaman jenazah Covid, maka Pemko Medan menyiapkan lahan tersebut. Tapi bila masyarakat di sekitar TPU tempat korban meninggal bisa menerimanya, maka ya bisa saja dikuburkan di TPU terdekat. Toh jenazahnya juga sudah dibuat se-safety mungkin sesuai SOP sejak keluar dari RS,” kata Husni lagi.

Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting membenarkan hal itu. Kecamatan Medan Tuntungan yang menjadi lokasi TPU yang dimaksud memang sudah menampung 55 jenazah Covid 19 hingga 28 April yang lalu.

“Iya, sudah ada 55 jenazah. Ada sekitar 29 jenazah yang bukan warga Medan. Dirujuk ke RS di Medan, meninggal, lalu dikuburkan di Simalingkar B,” kata Topan.

Topan berharap, agar jenazah yang berasal dari daerah sekitar Medan seperti Deliserdang, Binjai dan sejumlah Pemda lainnya yang jaraknya masih cukup dekat dengan Kota Medan agar dapat dikuburkan di daerah asalnya.

“Seperti Binjai, Deliserdang, Serdang Bedagai, itukan masih cukup dekat dengan Medan. Dengan ambulance masih bisa dengan 1 jam perjalanan, jadi masih terkejar lah seharusnya SOP 4 jam untuk dikuburkan itu, tidak harus di kuburkan di Simalingkar,” terangnya.

Topan menyebutkan, pihaknya di Kecamatan Medan Tuntungan mendukung kinerja Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Medan dalam menangani Covid 19, termasuk soal pemakaman jenazah. Hanya saja, jumlah jenazah yang terus bertambah dikhawatirkan tidak akan seimbang dengan tenaga yang ada.

“Kita tetap mendukung Gugus Tugas, teman-teman di Kecamatan Medan Tuntungan bekerja untuk itu. Tapi harapan kita, kalau daerah asal jenazah masih cukup dekat dengan Kota Medan dan masih layak untuk dibawa ke daerahnya, maka hal itu tentu akan lebih baik,” ujar Topan.

Topan juga mengakui, tim gugus tugas masih secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan pada jalur yang dilewati mobil pembawa jenazah Covid-19. Dalam satu minggu, setidaknya gugus tugas melakukan penyemprotan disinfektan sebanyak satu hingga dua kali.

“Tergantung intensitas jenazah yang masuk. Kalau cukup banyak pada hari itu, langsung disemprot dengan mobil damkar oleh gugus tugas. Seminggu antara satu atau dua kali,” pungkasnya. (ris/map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/