26 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Salat Jumat Pertama di Bulan Syawal 1441 H, Masjid Al Mashun Tetap Ramai Jamaah

USAI SALAT JUMAT: Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Padang, Sumatera Barat,  berfoto di depan Masjid Al Mashun Medan, usai Salat Jumat,   (29/5).
USAI SALAT JUMAT: Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Padang, Sumatera Barat, berfoto di depan Masjid Al Mashun Medan, usai Salat Jumat, (29/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki Jumat pertama Salat Jumat di Bulan Syawal 1441 Hijriyah (H), Masjid Al Mashun, yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja Medan masih berjalan seperti biasa, meski sejak merebaknya Pandemi Covid-19.

Meski jamaah yang melaksanakan Salat Jumat berkurang dari biasanya, namun masjid tersebut tetaplah ramai. Sekitar 4-5 syaf terisi oleh para jamaah laki-laki ini.

Salah seorang Pengurus Masjid Al Mashun Medan, David Khairul mengatakan, semenjak pandemi Covid-19, jamaah yang ikut Salat Jumat di Masjid Al Mashun Medan jumlahnya berkurang. Namun, tetap terlihat ramai.

“Biasanyakan penuh hingga ke teras masjid, sejak pandemi Corona, gak sampai ke teras masjid,” katanya kepada Sumut Pos, usai Salat Jumat di Pelataran Masjid Al Mashun Medan, Jumat (29/5).

Bahkan, lanjutnya, sejak memasuki Bulan Syawal 1441 H, korban positif Covid-19 bertambah protokol kesehatan di masjid semakin diperketat. Seperti sebelum memasuki masjid, wajib disemprot disinfektan yang telah disediakan oleh pihak masjid, setelah cuci tangan di wastafel yang juga sudah disediakan di pelataran masjid, menggunakan masker dan membawa sajadah sendiri.

Kemudian, syaf jamaah juga sedikit direnggangkan, yakni 5 jengkal ukuran tangan orang dewasa (30 Cm). “Kalau dalam keadaan aman, tidak ada wabah biasanya kan syafnya dirapatkan dengan kaki jamaah bersentuhan dengan kaki jamaah lainnya, untuk kali ini tidak. Cuma itu saja sih. Tetapi sepanjang ini semuanya aman, tertib dan lancar hingga usai Sholat Jumat,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang jamaah yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Padang, Sumatera Barat, Muhammad Farhan mengungkapkan, ibadah Salat Jumat di Masjid Al Mashun Medan berjalan biasa-biasa saja dan lancar.

Namun menurutnya, sebelum memasuki masjid dirinya disemprot terlebih dahulu dengan disinfektan oleh pihak pengurus masjid.”Saya bersama dua rekan saya memilih salat di sini (Masjid Al Mashun, Red) karena merasa tertarik dan sudah lama tidak salat di masjid ini. Biasanya kan salat di sekitaran rumah saja, jadi rindu juga,” ujar Farhan.

Menurutnya, meski dihantui rasa was-was pandemi Covid-19, namun ia bersama rekannya tetap merasa tak gentar untuk melaksanakan ibadah Salat Jumat di masjid. “Was-was tetap ada, tetapi kan sudah ada protokol jesehatan, jadi rasa khawatir itu sedikit berkurang,” bebernya.

Ia mengungkapkan, sempat mengalami pemeriksaan oleh petugas kepolisian sewaktu menuju Kota Medan, begitu juga dengan rekannya yang lain. “Semalam (Kamis, Red), saya dari Perbaungan menuju Medan diperiksa. Saya posisinya diangkot, bahkan banyak yang disuruh putar balik. Tapi hanya sebagian saja yang diperiksa. Di jalanan juga menggunakan palang jalan (sistem Check Point). Tadi pagi, kawan saya juga diperiksa di simpang Amplas, sewaktu ia ingin menuju ke Medan, sebelum kami siangnya Salat Jumat ini. Tapi Alhamdulillah, tetap lancar sampai kemarinya,” ujar Farhan alumni Pesantren Modern Al Mukhlisin Tanjung Morawa ini.

Tak Ada Salat Jumat di Masjid Al-Musabiqin Balai Kota Medan

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan belum membuka Masjid Al-Musabiqin yang terletak di kompleks Balai Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis No.2 Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah.

Pantauan Sumut Pos, Jumat (29/5) kemarin, tidak ada aktivitas Salat Jumat berjamaah di Masjid tersebut. Padahal biasanya Masjid Al-Musabiqin aktif digunakan para ASN di Balai Kota Medan dan warga sekitar yang ingin melaksanakan ibadah Sholat Jumat.

Begitu juga dengan ibadah sholat wajib lainnya, tidak ada Salat Ashar berjamaah pada Jumat (29/5) kemarin. Pintu Masjid pun terlihat masih tertutup rapat dan terkunci, sehingga setiap orang yang ingin melakukan sholat di Masjid tersebut hanya bisa melakukannya di teras Masjid yang ukurannya terbilang cukup luas. Karpet-karpet Masjid yang biasanya terhampar hingga ke teras Masjid pun telah digulung rapi dan lantai teras Masjid kerap dibersihkan oleh petugas kebersihan di sana.

“Sampai hari ini belum ada Sholat Jumat (berjamaah) di Masjid (Al-Musabiqin) Pemko Medan. Masjid masih dikunci,” ucap Kabag Agama Pemko Medan, Adlan SPd MM kepada Sumut Pos, Jumat (29/5).

Dikatakan Adlan, untuk menentukan apakah Masjid tersebut akan dibuka kembali atau tidak, pihaknya perlu berkoordinasi terlebih dahulu.

“Nanti akan kita koordinasikan dulu dengan pimpinan, termasuk dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Medan,” ujarnya.

Sedangkan rencana penerapan New Normal, kata Adlan, tidak serta merta membuat Pemko Medan harus segera membuka kembali Masjid Al-Musabiqin untuk dapat dipergunakan seperti biasanya.

“Apalagi kan New Normal itu belum diterapkan, masih akan diterapkan. Kalaupun nantinya diterapkan, kan ada masa transisi dulu. Lalu kalau dibuka kembali, maka ibadah yang dilakukan tetap harus mengikuti protokol kesehatan,” katanya.

Seperti diketahui, Masjid Al Musabiqin Balai Kota Medan tidak lagi menggelar sholat Jumat sejak 27 Maret 2020 yang lalu. Terlebih setelah Asisten Setda Kota Medan, Musaddad dinyatakan meninggal dunia saat berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Sebelumnya, pemerintah pusat telah memberikan sinyal untuk segera menerapkan hidup normal baru atau New Normal Life ditengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), tentunya semua kegiatan ditempat umum harus tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang tela ditentukan.

Hal itu pun tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri, guna Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Tak hanya itu, New Normal juga mengatur akan dibukanya kembali rumah-rumah ibadah. Umat beragama pun diizinkan untuk melakukan ibadah di rumah-rumah ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan.(mag-1/map/ila).

USAI SALAT JUMAT: Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Padang, Sumatera Barat,  berfoto di depan Masjid Al Mashun Medan, usai Salat Jumat,   (29/5).
USAI SALAT JUMAT: Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Padang, Sumatera Barat, berfoto di depan Masjid Al Mashun Medan, usai Salat Jumat, (29/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki Jumat pertama Salat Jumat di Bulan Syawal 1441 Hijriyah (H), Masjid Al Mashun, yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja Medan masih berjalan seperti biasa, meski sejak merebaknya Pandemi Covid-19.

Meski jamaah yang melaksanakan Salat Jumat berkurang dari biasanya, namun masjid tersebut tetaplah ramai. Sekitar 4-5 syaf terisi oleh para jamaah laki-laki ini.

Salah seorang Pengurus Masjid Al Mashun Medan, David Khairul mengatakan, semenjak pandemi Covid-19, jamaah yang ikut Salat Jumat di Masjid Al Mashun Medan jumlahnya berkurang. Namun, tetap terlihat ramai.

“Biasanyakan penuh hingga ke teras masjid, sejak pandemi Corona, gak sampai ke teras masjid,” katanya kepada Sumut Pos, usai Salat Jumat di Pelataran Masjid Al Mashun Medan, Jumat (29/5).

Bahkan, lanjutnya, sejak memasuki Bulan Syawal 1441 H, korban positif Covid-19 bertambah protokol kesehatan di masjid semakin diperketat. Seperti sebelum memasuki masjid, wajib disemprot disinfektan yang telah disediakan oleh pihak masjid, setelah cuci tangan di wastafel yang juga sudah disediakan di pelataran masjid, menggunakan masker dan membawa sajadah sendiri.

Kemudian, syaf jamaah juga sedikit direnggangkan, yakni 5 jengkal ukuran tangan orang dewasa (30 Cm). “Kalau dalam keadaan aman, tidak ada wabah biasanya kan syafnya dirapatkan dengan kaki jamaah bersentuhan dengan kaki jamaah lainnya, untuk kali ini tidak. Cuma itu saja sih. Tetapi sepanjang ini semuanya aman, tertib dan lancar hingga usai Sholat Jumat,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang jamaah yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Padang, Sumatera Barat, Muhammad Farhan mengungkapkan, ibadah Salat Jumat di Masjid Al Mashun Medan berjalan biasa-biasa saja dan lancar.

Namun menurutnya, sebelum memasuki masjid dirinya disemprot terlebih dahulu dengan disinfektan oleh pihak pengurus masjid.”Saya bersama dua rekan saya memilih salat di sini (Masjid Al Mashun, Red) karena merasa tertarik dan sudah lama tidak salat di masjid ini. Biasanya kan salat di sekitaran rumah saja, jadi rindu juga,” ujar Farhan.

Menurutnya, meski dihantui rasa was-was pandemi Covid-19, namun ia bersama rekannya tetap merasa tak gentar untuk melaksanakan ibadah Salat Jumat di masjid. “Was-was tetap ada, tetapi kan sudah ada protokol jesehatan, jadi rasa khawatir itu sedikit berkurang,” bebernya.

Ia mengungkapkan, sempat mengalami pemeriksaan oleh petugas kepolisian sewaktu menuju Kota Medan, begitu juga dengan rekannya yang lain. “Semalam (Kamis, Red), saya dari Perbaungan menuju Medan diperiksa. Saya posisinya diangkot, bahkan banyak yang disuruh putar balik. Tapi hanya sebagian saja yang diperiksa. Di jalanan juga menggunakan palang jalan (sistem Check Point). Tadi pagi, kawan saya juga diperiksa di simpang Amplas, sewaktu ia ingin menuju ke Medan, sebelum kami siangnya Salat Jumat ini. Tapi Alhamdulillah, tetap lancar sampai kemarinya,” ujar Farhan alumni Pesantren Modern Al Mukhlisin Tanjung Morawa ini.

Tak Ada Salat Jumat di Masjid Al-Musabiqin Balai Kota Medan

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan belum membuka Masjid Al-Musabiqin yang terletak di kompleks Balai Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis No.2 Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah.

Pantauan Sumut Pos, Jumat (29/5) kemarin, tidak ada aktivitas Salat Jumat berjamaah di Masjid tersebut. Padahal biasanya Masjid Al-Musabiqin aktif digunakan para ASN di Balai Kota Medan dan warga sekitar yang ingin melaksanakan ibadah Sholat Jumat.

Begitu juga dengan ibadah sholat wajib lainnya, tidak ada Salat Ashar berjamaah pada Jumat (29/5) kemarin. Pintu Masjid pun terlihat masih tertutup rapat dan terkunci, sehingga setiap orang yang ingin melakukan sholat di Masjid tersebut hanya bisa melakukannya di teras Masjid yang ukurannya terbilang cukup luas. Karpet-karpet Masjid yang biasanya terhampar hingga ke teras Masjid pun telah digulung rapi dan lantai teras Masjid kerap dibersihkan oleh petugas kebersihan di sana.

“Sampai hari ini belum ada Sholat Jumat (berjamaah) di Masjid (Al-Musabiqin) Pemko Medan. Masjid masih dikunci,” ucap Kabag Agama Pemko Medan, Adlan SPd MM kepada Sumut Pos, Jumat (29/5).

Dikatakan Adlan, untuk menentukan apakah Masjid tersebut akan dibuka kembali atau tidak, pihaknya perlu berkoordinasi terlebih dahulu.

“Nanti akan kita koordinasikan dulu dengan pimpinan, termasuk dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Medan,” ujarnya.

Sedangkan rencana penerapan New Normal, kata Adlan, tidak serta merta membuat Pemko Medan harus segera membuka kembali Masjid Al-Musabiqin untuk dapat dipergunakan seperti biasanya.

“Apalagi kan New Normal itu belum diterapkan, masih akan diterapkan. Kalaupun nantinya diterapkan, kan ada masa transisi dulu. Lalu kalau dibuka kembali, maka ibadah yang dilakukan tetap harus mengikuti protokol kesehatan,” katanya.

Seperti diketahui, Masjid Al Musabiqin Balai Kota Medan tidak lagi menggelar sholat Jumat sejak 27 Maret 2020 yang lalu. Terlebih setelah Asisten Setda Kota Medan, Musaddad dinyatakan meninggal dunia saat berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Sebelumnya, pemerintah pusat telah memberikan sinyal untuk segera menerapkan hidup normal baru atau New Normal Life ditengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), tentunya semua kegiatan ditempat umum harus tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang tela ditentukan.

Hal itu pun tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri, guna Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Tak hanya itu, New Normal juga mengatur akan dibukanya kembali rumah-rumah ibadah. Umat beragama pun diizinkan untuk melakukan ibadah di rumah-rumah ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan.(mag-1/map/ila).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru