25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mobil Menteri Kehutanan Dihadang 5 Perempuan

Buntut Konflik Lahan di Padanglawas

MEDAN- Mobil yang ditumpangi Menteri Kehutanan Republik Indonesia (Menhut RI), Zulkifli Hasan, dengan nomor polisi (Nopol) RI 25 dihadang oleh 5 perempuan. Kelimanya merupakan pengunjuk rasa dari Kelompok Tani Torang Jaya Mandiri (KTTJM) yang sudah melakukan aksi unjukrasa selama 23 hari di depan Gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut), Jalan Imam Bonjol No 5 Medan.

Penghadangan tersebut dilakukan ketika Menhut RI, Zulkifli Hasan baru selesai membuka acara Jambore Entrepreneur Remaja Masjid se-ASEAN di Lapangan Benteng Medan, pukul 14.40 WIB, Jumat (29/6).

Secara tiba-tiba, mobil yang ditumpangi menteri itu dihadang lima orang perempuan yang berasal dari KTTJM yang menuntut penyelesaian konflik tanah yang terjadi di Kabupaten Padanglawas antara kelompok tani dengan perusahaan perkebunan swasta yakni PT Sumatera Riang Lestari (SRL) dan PT Sumatera Silva Lestari (SSL).

Sambil menangis, pengunjuk rasa yang umumnya adalah kaum ibu itu sambil membawa anaknya berguling-guling di tanah, meminta kepada Zulkifli Hasan untuk menemui mereka dan mendengarkan keluhan yang saat ini sedang dihadapi kelompok tani tersebut.

Namun aksi penghadangan itu dapat ditenangkan, setelah pihak keamanan dari kegiatan acara tersebut menghalau para pengunjurasa, dan akhirnya mobil yang dikendarai Menhut RI beserta rombongan dapat keluar dari Lapangan Benteng Medan.

Menhut RI, Zulkifli Hasan, ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi kelompok tani itu dengan perusahaan perkebunan SRL dan SSL.

“Kami akan mempelajari terlebih dahulu persoalan itu,” kata Zulkifli Hasan singkat.

Aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung DPRD Sumut oleh KTTJM sudah berlangsung selama 23 hari dengan 17 orang telah mengalami pingsan karena tidak makan dan minum dimana 10 orang di antaranya lelaki dan 7 orang perempuan. Sebagian pengunjukrasa melakukan aksi mogok makan dengan menjahit mulut menuntut penyelesaian konflik tanah mereka yang diserobot PT SRL dan PT SSL.(ari)

Buntut Konflik Lahan di Padanglawas

MEDAN- Mobil yang ditumpangi Menteri Kehutanan Republik Indonesia (Menhut RI), Zulkifli Hasan, dengan nomor polisi (Nopol) RI 25 dihadang oleh 5 perempuan. Kelimanya merupakan pengunjuk rasa dari Kelompok Tani Torang Jaya Mandiri (KTTJM) yang sudah melakukan aksi unjukrasa selama 23 hari di depan Gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut), Jalan Imam Bonjol No 5 Medan.

Penghadangan tersebut dilakukan ketika Menhut RI, Zulkifli Hasan baru selesai membuka acara Jambore Entrepreneur Remaja Masjid se-ASEAN di Lapangan Benteng Medan, pukul 14.40 WIB, Jumat (29/6).

Secara tiba-tiba, mobil yang ditumpangi menteri itu dihadang lima orang perempuan yang berasal dari KTTJM yang menuntut penyelesaian konflik tanah yang terjadi di Kabupaten Padanglawas antara kelompok tani dengan perusahaan perkebunan swasta yakni PT Sumatera Riang Lestari (SRL) dan PT Sumatera Silva Lestari (SSL).

Sambil menangis, pengunjuk rasa yang umumnya adalah kaum ibu itu sambil membawa anaknya berguling-guling di tanah, meminta kepada Zulkifli Hasan untuk menemui mereka dan mendengarkan keluhan yang saat ini sedang dihadapi kelompok tani tersebut.

Namun aksi penghadangan itu dapat ditenangkan, setelah pihak keamanan dari kegiatan acara tersebut menghalau para pengunjurasa, dan akhirnya mobil yang dikendarai Menhut RI beserta rombongan dapat keluar dari Lapangan Benteng Medan.

Menhut RI, Zulkifli Hasan, ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi kelompok tani itu dengan perusahaan perkebunan SRL dan SSL.

“Kami akan mempelajari terlebih dahulu persoalan itu,” kata Zulkifli Hasan singkat.

Aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung DPRD Sumut oleh KTTJM sudah berlangsung selama 23 hari dengan 17 orang telah mengalami pingsan karena tidak makan dan minum dimana 10 orang di antaranya lelaki dan 7 orang perempuan. Sebagian pengunjukrasa melakukan aksi mogok makan dengan menjahit mulut menuntut penyelesaian konflik tanah mereka yang diserobot PT SRL dan PT SSL.(ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/