30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Perampok Sekap dan Setrum Bocah SD

LABUHAN-Maya Ardila (10) warga Jalan Rahmad Buddin Gang Seri Kelurahan Rengaspulau, Kecamatan Medan Marelan disekap dan disetrum oleh seorang pria tak dikenal (OTK) di dalam rumahnya, Senin (29/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Akibatnya, uang milik kedua orangtua bocah SD itu, Buyung Pasaribu (48) dan Harifah (45) sebesar Rp4,8 juta dibawa kabur dari dalam lemari.

Maya Ardila, bocah SD  disekap  disetrum //Fachril
Maya Ardila, bocah SD yang disekap dan disetrum //Fachril

Aksi perampokan yang dilakukan pria bertubuh tinggi, berkulit sawo matang berewokan itu terjadi saat keduanya orangtua Maya sedang tidak berada di rumah. Buyung bekerja sebagai perawat di RS PHC sedangkan istrinya, Harifah juga sebagai perawat di RSU Sinar Husni, tinggalah Maya dan abangnya, Fachrul yang saat bermain-main di sekitar rumahnya.

Berselang itu, datang OTK dengan menumpang becak turun di depan rumahnya.

Pria tak dikenal itu menegur Maya yang berada di teras rumah menanyakan keberadaan Fachrul, abang Maya.

Pelaku kemudian menyuruh Maya mengambil pulpen untuk menandatangani surat yang akan diberikannya. “Aku kira dia teman bang Fachrul, dia sebut nama abang, karena dia minta pulpen aku masuk ke dalam rumah,” kata Maya di rumahnya.

Ketika masuk ke dalam rumah, OTK itu ikut masuk ke dalam rumah menuju dapur. Saat Maya sibuk mencari pulpen, pelaku langsung mengeluarkan alat setrum dari tasnya lalu membekap mulut bocah SD itu, sambil mengancam dan menyetrum lehernya.

Maya meronta. Pelaku kemudian memukul bibir bocah SD itu hingga berdarah. Maya hanya dapat menangis ketika diseret ke dalam kamar orangtuanya. Di dalam kamar, bocah SD itu langsung menyekap mulutnya dengan kain selendang dan mengingat kedua kaki dan tangannya. Pelaku meminta kunci kereta yang terparkir di ruang tamu, namun Maya mengaku tak mengetahui kunci itu.

Pelaku mengacak semua lemari kamar mencari kunci. Usai menemukan uang Rp4,8 juta penjahat itu kabur. “Orangnya tinggi dan brewokan mukanya agak bolong-bolong bekas jerawatan, dia pergi bawa uang di lemari,” cerita Maya dalam keadaan trauma di hadapan ibu kandungnya.

Setelah pelaku kabur, Maya keluar kamar sambil melepaskan ikatan kaki dan tangannya. Bocah SD itu keluar dari pintu belakang. “Tadi aku keluar dari pintu belakang karena tak terkunci,” kata Maya. Tetangga sekitar melihat Maya minta tolong dengan kondisi lemas. “Tadi kami lihat orangnya, kami kira tamu mereka. Dari lihat orang nya tak pernah kami lihat datang ke lorong sini. Mungkin pelaku itu sudah sering memantau ke daerah sini,” beber para tetangga. Pascapenyekapan dan penyetruman itu, keluarga Maya melapor ke Polsek Medan Labuhan.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Riza Fahlevi mengakui telah menerima laporan tersebut. “Kita masih selidiki pelakunya,” kata Riza. (ril/smg)

LABUHAN-Maya Ardila (10) warga Jalan Rahmad Buddin Gang Seri Kelurahan Rengaspulau, Kecamatan Medan Marelan disekap dan disetrum oleh seorang pria tak dikenal (OTK) di dalam rumahnya, Senin (29/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Akibatnya, uang milik kedua orangtua bocah SD itu, Buyung Pasaribu (48) dan Harifah (45) sebesar Rp4,8 juta dibawa kabur dari dalam lemari.

Maya Ardila, bocah SD  disekap  disetrum //Fachril
Maya Ardila, bocah SD yang disekap dan disetrum //Fachril

Aksi perampokan yang dilakukan pria bertubuh tinggi, berkulit sawo matang berewokan itu terjadi saat keduanya orangtua Maya sedang tidak berada di rumah. Buyung bekerja sebagai perawat di RS PHC sedangkan istrinya, Harifah juga sebagai perawat di RSU Sinar Husni, tinggalah Maya dan abangnya, Fachrul yang saat bermain-main di sekitar rumahnya.

Berselang itu, datang OTK dengan menumpang becak turun di depan rumahnya.

Pria tak dikenal itu menegur Maya yang berada di teras rumah menanyakan keberadaan Fachrul, abang Maya.

Pelaku kemudian menyuruh Maya mengambil pulpen untuk menandatangani surat yang akan diberikannya. “Aku kira dia teman bang Fachrul, dia sebut nama abang, karena dia minta pulpen aku masuk ke dalam rumah,” kata Maya di rumahnya.

Ketika masuk ke dalam rumah, OTK itu ikut masuk ke dalam rumah menuju dapur. Saat Maya sibuk mencari pulpen, pelaku langsung mengeluarkan alat setrum dari tasnya lalu membekap mulut bocah SD itu, sambil mengancam dan menyetrum lehernya.

Maya meronta. Pelaku kemudian memukul bibir bocah SD itu hingga berdarah. Maya hanya dapat menangis ketika diseret ke dalam kamar orangtuanya. Di dalam kamar, bocah SD itu langsung menyekap mulutnya dengan kain selendang dan mengingat kedua kaki dan tangannya. Pelaku meminta kunci kereta yang terparkir di ruang tamu, namun Maya mengaku tak mengetahui kunci itu.

Pelaku mengacak semua lemari kamar mencari kunci. Usai menemukan uang Rp4,8 juta penjahat itu kabur. “Orangnya tinggi dan brewokan mukanya agak bolong-bolong bekas jerawatan, dia pergi bawa uang di lemari,” cerita Maya dalam keadaan trauma di hadapan ibu kandungnya.

Setelah pelaku kabur, Maya keluar kamar sambil melepaskan ikatan kaki dan tangannya. Bocah SD itu keluar dari pintu belakang. “Tadi aku keluar dari pintu belakang karena tak terkunci,” kata Maya. Tetangga sekitar melihat Maya minta tolong dengan kondisi lemas. “Tadi kami lihat orangnya, kami kira tamu mereka. Dari lihat orang nya tak pernah kami lihat datang ke lorong sini. Mungkin pelaku itu sudah sering memantau ke daerah sini,” beber para tetangga. Pascapenyekapan dan penyetruman itu, keluarga Maya melapor ke Polsek Medan Labuhan.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Riza Fahlevi mengakui telah menerima laporan tersebut. “Kita masih selidiki pelakunya,” kata Riza. (ril/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/