Site icon SumutPos

Jual Tanah Warisan, Lima Bersaudara Ini Kompak Naik Haji

Foto: Parlindungan/Sumut Pos Siti Rahimah bersama dua adik perempuan dan dua adik iparnya, di Asrama Haji Medan, sebelum berangkat ke Tanah Suci Makkah.
Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Siti Rahimah bersama dua adik perempuan dan dua adik iparnya, di Asrama Haji Medan, sebelum berangkat ke Tanah Suci Makkah.

SUMUTPOS.CO – Wajah lima bersaudara kandung, Siti Rahimah (66), Siti Rahmah (63), Abdul Rahman (61), Abdul Khalik (59) dan Siti Basrah (56) tampak cerah, dan memancarkan senyuman ramah. Sebagai Calon Haji (Calhaj) yang sudah mendaftar sejak tahun 2010 lalu, kini lima saudara kandung itu berangkat haji bersama.

Kepada Sumut Pos, Senin (29/8), Siti Rahimah menuturkan, dirinya bersama empat bersaudara lainnya berangkat haji bersama karena sudah niat sejak awal. Niatan itu disepakati bersama, setelah menjual tanah warisan senilai Rp2,8 miliar di Jalan Brigjen Katamso Gang Merdeka, Kelurahan Sei Mati, Medan Maimun kepada developer Istana Prima. Setelah menerima uang, hasil penjualan itu dibagi kepada 8 orang ahli waris, sesuai hukum Faraid.

“Kami memang sudah niat dari awal. Kalau nanti terjual tanah warisan, kami mau berangkat haji bersama, “ kata Rahimah di gedung revitalisasi Asrama Haji Medan.

Dia menyebutkan, selain bersama saudara kandung, ada juga yang membawa istri, seperti Abdul Rahman membawa istrinya, Nurhamidah (48) dan juga Abdul Khalik membawa istrinya, Nurlena (42). Keluarga Almarhum Muhammad Hanif akan berangkat ke Tanah Suci tergabung dalam Kloter 17 Embarkasi Medan.

Dia menyebutkan, saat mendaftar haji, ia bersama saudara lainnya sama-sama mendaftar dan mengikuti manasik haji di KBIH Al-Adliah. “ Kami bersama ini supaya tetap kompak dan bersama. Termasuk belanja keperluan untuk di Tanah Suci, kami juga sama-sama,” ucapnya.

Rahimah menyebutkan, dari delapan bersaudara, lima orang yang berangkat, sedangkan dua lagi belum berangkat dan seorang lagi, saudara laki-laki tertuanya sudah meninggal dunia. Sedangkan dua orang lagi, satu diantaranya sekarang di Malaysia belum bisa berangkat karena menunggu waktu dan seorang lagi di Medan belum bisa berangkat karena masih ada keperluan lainnya untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.

“Kalau adik saya yang satu lagi, sedang ada keperluan untuk sekolah anak. Tapi, bulan 10 ini mereka akan umrah, suami-isteri. Sedangkan yang di Malaysia sudah daftar, tapi nggak tahu kapan berangkat, ” sambungnya.

Sebelum mengakhiri, Siti mengaku kalau dirinya berdoa agar dirinya dan 4 saudara serta 2 iparnya, selalu diberi kesehatan dan keselamatan di Tanah Suci, sampai kembali ke Tanah Air. Termasuk kepada 3 anak serta seluruh keponakan agar sehat selalu dan dapat sampai kepada apa yang dicita-cita dan impikan.

“Semoga kami berkeluarga dan bersaudara tetap diberi kekuat untuk selalu kompak,” katanya.

Terpisah, Humas PPIH Embarkasi Medan, Imam Mukhair menyebut kalau Kloter 17 Embarkasi Medan, merupakan jemaah Calhaj dari Kota Medan dan Kabupaten Serdang Bedagai. Disebut Imam, Kloter 17 adalah Kloter terakhir di Embarkasi Medan. Dikatakan Imam, Jemaah Kloter 17, akan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui KNIA, Selasa (30/8) dinihari.”Mereka akan langsung ke Mekkah, ” ujar Imam singkat.

Disinggung soal Calhaj batal berangkat, disebut Imam ada 1 Calhaj yang sempat diperiksa intensif di Klinik Asrama Haji, karena sakit. Bahkan disebut Imam jika 2 Calhaj atas nama Bambang Kadimin itu, batal berangkat karena Calhaj berusia 49 tahun yang tinggal di Jalan Bersama Gang Sahabat Medan Tembung itu sakit parah. Namun, seat kosong yang ditinggal oleh Bambang Kadimin itu, diisi oleh Calhaj eks Kloter 14 bernama Salimun Madiran (64) asal Tapanuli Selatan. (ain/ril)

Exit mobile version