Tamin Sukardi dan Oegroseno.
SUMUTPOS.CO – Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno menyangkal telah mengintervensi penyidik dalam menangani kasus sengketa tanah di Sumut. Bahkan, mantan Kapoldasu ini mengaku tak kenal dengan Tamin Sukardi.
Saya tidak kenal dengan Tamin Sukardi. Saya kenal dia karena anaknya Tendeanus meminta bantuan hukum kepada kita. Dan, kita harap penyidik profesional dalam menangani kasus ini, jangan menjadi juru bicara pelapor dan terlapor,” ucapnya saat dihubungi, kemarin.
Meski tak mengintervensi, tapi Oegroseno meminta penyidik harus benar-benar menerapkan pasal-pasal yang dilaporkan, bukti seperti surat-surat, dan kasus perdatanya.
“Selain itu, penyidik juga harus melihat penanganan kasusnya seperti apa, apakah orangnya melarikan diri atau tidak. Saya kan mantan polisi, jadi saya tidak akan mengintervensi, siapapun masyarakat Indonesia yang meminta bantuan hukum kepada kita, akan dilayani. Sama seperti kasusnya Tamin, kalau memang harus diproses, ya diproses,” katanya sembari mengaku tak penah menangani kasus Tamin saat ia masih menjabat sebagai Kapoldasu.
“Untuk Tamin, kita lihat jalan kasusnya, karena saya tidak mau dikatakan makelar kasus, kapasitas saya sebagai pemberi bantuan hukum, saya kan pensiunan polisi, kawan-kawan saya banyak, kan tidak enak kalau dikatakan saya makelar kasus. Kalau Tamin saya sama sekali tidak pernah kenal, dan semua masyarakat berhak mendapat bantuan hukum. Silakan Poldasu melakukan penyelidikan, kan masih ada Mabes Polri bila kasus ini ada ketimpangan,” katanya.
Oegro menegaskan tidak mengintervensi kasus Tamin. ”Silakan penyidik bekerja. Tamin itu bukan teroris, dia sudah datang ke Poldasu untuk menjumpai penyidik, namun penyidiknya yang tidak ada dengan alasan keluar. Jadi, bukannya Taminnya tidak datang,” tandas pria yang mengaku telah ‘banting stir’ jadi pengacara itu. (gib/deo)