24 C
Medan
Saturday, February 22, 2025
spot_img

Bicara Pelayanan Publik di Kota Medan, Bobby Ingin Bangun Mal Pelayanan Publik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berbicara tentang pelayanan publik, warga Kota Medan sangat merindukan wujud pelayanan publik yang terpadu dan tidak berbelit-belit. Istilah ‘kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah’ harus kita ubah menjadi ‘kalau bisa cepat kenapa harus lambat dan berbelit’.

Fachruddin, salah seorang warga Medan menuturkan, pelayanan publik seringkali terabaikan. Padahal, wujud nyata dari pelayanan publik sangat mempengaruhi iklim usaha di suatu daerah.

“Kalau untuk urus KTP, KK atau perizinan lainnya lambat dan bertele-tele, akan mempengaruhi aktivitas masyarakatnya. Padahal, pelayanan publik yang paling dasar ini menjadi langkah awal untuk pengurusan berkas lainnya dan pengurusan ijin-ijin lainnya,” ujar Fachruddin Selasa (29/9).

Menyikapi masalah pelayanan publik ini, dalam sebuah kesempatan, calon Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution yang akrab disapa Bobby Nasution menyampaikan, bahwa salah satu programnya ke depan jika terpilih menjadi Wali Kota Medan adalah mempermudah pelayanan publik kepada masyarakat.

Dari hasil studi bandingnya ke beberapa daerah di Indonesia, pelayanan publik menjadi salah satu indikator penting dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan terhindar dari calo. Bobby mengaku sudah belajar ke sejumlah daerah di Indonesia, untuk memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat.

Ia ingin pelayanan pengurusan administrasi kependudukan di Medan dilaksanakan dengan baik. “Saya pernah ke Banyuwangi, ke Semarang kita belajar ke Surabaya. Di situ ada satu pelayanan luar biasa, ada Mal Pelayanan Publik. Kita masuk, enggak bawa KTP. Tapi, keluar mal bawa KTP. Itu yang ingin diciptakan, mudah-mudahan bisa kita wujudkan di Kota Medan,” kata Bobby.

Pelayanan publik akan berjalan dengan baik, lanjut Bobby jika disertai dengan birokrasi yang bersih. Kalau tidak, program yang bagus tidak berjalan baik dan maksimal.

“Hal pertama yang perlu kami lakukan adalah pembersihan birokrasi, niatnya itu harus bersih untuk membangun Kota Medan,” kata Suami Kahiyang Ayu.

Ketika birokrasinya sudah bersih dan niatnya juga bersih, kata Bobby Nasution yang maju di Pilkada Serentak 2020 berpasangan dengan Aulia Rachman, maka program pembangunan akan berjalan lancar.

Bobby berkeinginan membangun Mal Pelayanan Publik seperti yang sudah berjalan di Banyuwangi. Mengembangkan sejumlah pasar pelayanan publik yang mengintegrasikan pasar tradisional dan pelayanan publik dengan berbagai jenis izin/dokumen. Baik untuk Mal Pelayanan Publik maupun Pasar Pelayanan Publik.

Bobby memiliki visi besar #KolaborasiMedanBerkah, pasca berkeliling ke beberapa daerah dengan inovasi yang bagus-bagus membuat Bobby semakin matang dalam menyusun programnya membangun Kota Medan.

Visi besar Bobby membangun Mal Pelayanan Publik mendapat sambutan dari Ketua Generasi Muda Budhis Indonesia (Gemabudhi) Drs Wong Chun Sen, MPdB. Karena, berbicara pelayanan publik banyak dari warga kota Medan masih kecewa dengan hal ini.

“Harapan kita ke depan, dengan adanya Mal Pelayanan Publik maka masyarakat akan mendapatkan pelayanan prima. Ketika kita masuk mal tidak punya KK/KTP, begitu keluar mal bisa langsung dapat KK/KTP,” kata Wong Chun Sen.

Pelayanan prima dengan niat yang tulus dari petugas, lanjut Wong, akan menciptakan iklim usaha yang kondusif dan masyarakat tidak perlu harus mengambil jalan pintas dengan menggunakan jasa calo. (ris)

Teks foto : (Istimewa)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berbicara tentang pelayanan publik, warga Kota Medan sangat merindukan wujud pelayanan publik yang terpadu dan tidak berbelit-belit. Istilah ‘kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah’ harus kita ubah menjadi ‘kalau bisa cepat kenapa harus lambat dan berbelit’.

Fachruddin, salah seorang warga Medan menuturkan, pelayanan publik seringkali terabaikan. Padahal, wujud nyata dari pelayanan publik sangat mempengaruhi iklim usaha di suatu daerah.

“Kalau untuk urus KTP, KK atau perizinan lainnya lambat dan bertele-tele, akan mempengaruhi aktivitas masyarakatnya. Padahal, pelayanan publik yang paling dasar ini menjadi langkah awal untuk pengurusan berkas lainnya dan pengurusan ijin-ijin lainnya,” ujar Fachruddin Selasa (29/9).

Menyikapi masalah pelayanan publik ini, dalam sebuah kesempatan, calon Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution yang akrab disapa Bobby Nasution menyampaikan, bahwa salah satu programnya ke depan jika terpilih menjadi Wali Kota Medan adalah mempermudah pelayanan publik kepada masyarakat.

Dari hasil studi bandingnya ke beberapa daerah di Indonesia, pelayanan publik menjadi salah satu indikator penting dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan terhindar dari calo. Bobby mengaku sudah belajar ke sejumlah daerah di Indonesia, untuk memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat.

Ia ingin pelayanan pengurusan administrasi kependudukan di Medan dilaksanakan dengan baik. “Saya pernah ke Banyuwangi, ke Semarang kita belajar ke Surabaya. Di situ ada satu pelayanan luar biasa, ada Mal Pelayanan Publik. Kita masuk, enggak bawa KTP. Tapi, keluar mal bawa KTP. Itu yang ingin diciptakan, mudah-mudahan bisa kita wujudkan di Kota Medan,” kata Bobby.

Pelayanan publik akan berjalan dengan baik, lanjut Bobby jika disertai dengan birokrasi yang bersih. Kalau tidak, program yang bagus tidak berjalan baik dan maksimal.

“Hal pertama yang perlu kami lakukan adalah pembersihan birokrasi, niatnya itu harus bersih untuk membangun Kota Medan,” kata Suami Kahiyang Ayu.

Ketika birokrasinya sudah bersih dan niatnya juga bersih, kata Bobby Nasution yang maju di Pilkada Serentak 2020 berpasangan dengan Aulia Rachman, maka program pembangunan akan berjalan lancar.

Bobby berkeinginan membangun Mal Pelayanan Publik seperti yang sudah berjalan di Banyuwangi. Mengembangkan sejumlah pasar pelayanan publik yang mengintegrasikan pasar tradisional dan pelayanan publik dengan berbagai jenis izin/dokumen. Baik untuk Mal Pelayanan Publik maupun Pasar Pelayanan Publik.

Bobby memiliki visi besar #KolaborasiMedanBerkah, pasca berkeliling ke beberapa daerah dengan inovasi yang bagus-bagus membuat Bobby semakin matang dalam menyusun programnya membangun Kota Medan.

Visi besar Bobby membangun Mal Pelayanan Publik mendapat sambutan dari Ketua Generasi Muda Budhis Indonesia (Gemabudhi) Drs Wong Chun Sen, MPdB. Karena, berbicara pelayanan publik banyak dari warga kota Medan masih kecewa dengan hal ini.

“Harapan kita ke depan, dengan adanya Mal Pelayanan Publik maka masyarakat akan mendapatkan pelayanan prima. Ketika kita masuk mal tidak punya KK/KTP, begitu keluar mal bisa langsung dapat KK/KTP,” kata Wong Chun Sen.

Pelayanan prima dengan niat yang tulus dari petugas, lanjut Wong, akan menciptakan iklim usaha yang kondusif dan masyarakat tidak perlu harus mengambil jalan pintas dengan menggunakan jasa calo. (ris)

Teks foto : (Istimewa)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/