29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Ibu Iris Nadi hingga Tewas

MEDAN-Lamria boru Sitorus (51) warga Jalan Selamet Ketaren, Gang Toba Nauli, Medan Tembung nekat mengakhiri hidup dengan cara memotong urat nadi tangan kirinya. Akibatnya, ibu anak tiga ini harus meregang nyawa tak lama setelah mendapatkan perawatan intensif di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD dr Pirngadi Medan, Kamis siang (29/11) sekitar pukul 13.45 WIB.

Kerabat korban, Ratna (30) mengisahkan,  peristiwa berawal ketika korban sedang di rumah bersama anaknya yang bernama Bintang (27). Saat itu korban menyuruh anaknya itu untuk membeli kue di warung.

Saat Bintang beranjak meninggalkan rumah, di situlah korban mengambil sebilah pisau dan memotong urat nadi tangan kirinya hingga terkapar dengan kondisi berlumuran darah.  “Mungkin bunuh diri ini udah direncanakannya,” ujar Ratna.

Dalam keadaan terkapar, korban ditemukan oleh pemilik rumah kontrakan bernama Simbolon, yang langsung melarikan korban ke RS Pirngadi Medan. Meskipun sempat mendapatkan penanganan medis, namun nyawa korban tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir di ruang IGD.

“Karena luka robek cukup dalam, dan dia (Lamria) mengalami pendarahan cukup banyak, jadi nyawanya tidak bisa terselamatkan lagi,”terang Ratna.
Menurut pengakuan Ratna, diduga aksi nekat yang dilakukan korban dikarenakan rasa frustasi dirinya terhadap penyakit komplikasi yang dideritanya selama bertahun tahun, ditambah lagi dengan penyakit ginjalnya. “Mungkin dia (Lamria) stres karena penyakitnya banyak, apalagi sakit ginjalnya yang buat dia nggak bisa jalan lagi,” ungkap Ratna. Usai mengurus segala administrasi di rumah sakit, jenazah Lamria langsung dibawa kembali kerumah duka untuk disemayamkan. (uma)

MEDAN-Lamria boru Sitorus (51) warga Jalan Selamet Ketaren, Gang Toba Nauli, Medan Tembung nekat mengakhiri hidup dengan cara memotong urat nadi tangan kirinya. Akibatnya, ibu anak tiga ini harus meregang nyawa tak lama setelah mendapatkan perawatan intensif di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD dr Pirngadi Medan, Kamis siang (29/11) sekitar pukul 13.45 WIB.

Kerabat korban, Ratna (30) mengisahkan,  peristiwa berawal ketika korban sedang di rumah bersama anaknya yang bernama Bintang (27). Saat itu korban menyuruh anaknya itu untuk membeli kue di warung.

Saat Bintang beranjak meninggalkan rumah, di situlah korban mengambil sebilah pisau dan memotong urat nadi tangan kirinya hingga terkapar dengan kondisi berlumuran darah.  “Mungkin bunuh diri ini udah direncanakannya,” ujar Ratna.

Dalam keadaan terkapar, korban ditemukan oleh pemilik rumah kontrakan bernama Simbolon, yang langsung melarikan korban ke RS Pirngadi Medan. Meskipun sempat mendapatkan penanganan medis, namun nyawa korban tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir di ruang IGD.

“Karena luka robek cukup dalam, dan dia (Lamria) mengalami pendarahan cukup banyak, jadi nyawanya tidak bisa terselamatkan lagi,”terang Ratna.
Menurut pengakuan Ratna, diduga aksi nekat yang dilakukan korban dikarenakan rasa frustasi dirinya terhadap penyakit komplikasi yang dideritanya selama bertahun tahun, ditambah lagi dengan penyakit ginjalnya. “Mungkin dia (Lamria) stres karena penyakitnya banyak, apalagi sakit ginjalnya yang buat dia nggak bisa jalan lagi,” ungkap Ratna. Usai mengurus segala administrasi di rumah sakit, jenazah Lamria langsung dibawa kembali kerumah duka untuk disemayamkan. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/