MEDAN- Perguruan Tinggi memiliki dampak besar bagi kemajuan sebuah negara. Namun, pendidikan tersebut juga harus dilakukan secara lebih baik. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan sistem pendidikan yang tinggi sehingga dapat memajukan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan pembangunan daerah.
Hal ini disampaikan oleh Professor ilmu ekonomi Azusa Pacific University, Prof. Elwin Tobing, Ph.D dalam acara Seminar Nasional dan Kuliah Umum di Gelanggang Mahasiswa USU yang di adakan oleh The Indonesian Institute (TII), Kamis (28/11). Kondisi saat ini, kata Elwin, Indonesia sebagai negara kesatuan, perencanaan Perguruan tinggi negeri (PTN) masih ditentukan di Pemerintahan pusat (Jakarta).
“Seharusnya merekonstruksi kembali PTN dengan adanya sistem yang diterapkan selama ini, sehingga bisa lebih memberikan kewenangan terhadap pemerintah daerah untuk menambah jumlah PTN yang ada didaerahnya, tanpa terlepas dari kontrol pemerintah pusat,” ungkapnya.
Dalam seminarnya, ia juga mengatakan jangan kaitkan ideologi dengan perguruan tinggi (PT) karena dijaman ini ada kompetisi bebas yang sebagian orang menyebabkan berpikir neoliberal, artinya mereka berpikir kompetisi dibiarkan bekembang sehingga bisa melemahkan PT dalam negeri yang seharusnya kehadiran PT luar negeri bisa dijadikan patner bukan mengaanggap terancamnya PT dalam negeri dengan kehadiran PT luar negeri.
Sementara itu, Guru besar USU, Prof, Dr. Ir. Albiner Siagian, mengatakan melihat sistem pendidikan di Indonesia saat ini, pendidikan hanya sebagai bahan eksperimen pembuat kebijakan. “Pendidikan Indonesia sebagai ajang uji coba karena ganti pemimpin, ganti kebijakan. Misalnya seleksi mahasiswa 1, 2 tidak lolos namun seleksi 3 lolos, ini suatu uji coba saja,” ujarnya. (put)