31.8 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

IA-ITB Sumut Gelar Seminar, Bahas Pariwisata & Kepemimpinan

BERSAMA: Sekretaris IA-ITB Sumut, Muhammad Syafri Lubis, foto bersama para pembicara di seminar yang digelar IA-ITB Sumut.
prans/sumut pos
BERSAMA: Sekretaris IA-ITB Sumut, Muhammad Syafri Lubis, foto bersama para pembicara di seminar yang digelar IA-ITB Sumut.
prans/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) Sumatera Utara menggelar seminar nasional bertajuk Mewujudkan Kemandirian Bangsa dan Negara MenujuIndonesia Maju. Adapun bahasan utama seminar yang dihelat di Ruangan IMT-GT Lantai II Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara, Kamis (28/11) itu, mengangkat masalah kepemimpinan, keterbukaan informasi, pariwisata dan lainnya.

Hadir sebagai pembicara Arya Sinulingga, Ferro Ferizka selaku Presiden Direktur INL, Hokkof Situngkir selaku Direktur Energi PT Waskita, dan lainnya.

Sekretaris IA-ITB Sumut, Muhammad Syafri Lubis mengungkapkan, seminar ini merupakan pertemuan untuk membicarakan n

hal-hal yang menarik. Makanya, ada beberapa hal yang dikemukakan dalam kegiatan itu.

Ia berharap dari seminar ini menjadi titik awal perbaikan di beberapa bidang di Sumut seperti keterbukaan informasi, pariwisata, dan juga kepemimpinan. “Makanya dalam seminar ini kami menghadirkan orang-orang yang ahli dibidangnya masing-masing. Selain itu untuk melihat mekanisme kerja Presiden Jokowi di periode keduanya ini,” ungkapnya usai seminar.

Dirinya juga berharap hasil dari kegiatan ini nantinya dapat bermanfaat dan diaplikasikan di Indonesia. Juga dapat menjalin kerja sama dengan pihak lain.

Dirinya juga menyampaikan, di akhir masa periode pengurusan IA-ITB saat ini, mereka akan melaksanakan kegiatan seminar internasional. Kegiatan sekaligus untuk merayakan satu abad ITB. Rencananya akan dilaksanakan Desember ini.

“Kami juga akan menyalurkan sumbangan dari alumni ITB diseluruh dunia untuk para korban erupsi Gunung Sinabung. Kegiatan itu juga nantinya akan dikemas dalam acara Siosar Festival dan bekerja sama dengan Rumah Rumbu. Kegiatan ini bertajuk Sadar Wisata Siosar. Acara yang ditampilkan adalah karnaval budaya dari seluruh masyarakat di tiga desa sekitar. Tarian dan nyanyi mengangkat budaya karo dan budaya lainnya. Ke depannya kami berharap Siosar menjadi desa budaya,” papar dia.

Sementara Ferro Ferizka menuturkan, saat ini di Indonesia terjadi pergeseran kepemimpinan di mana muncul pemimpin-pemimpin muda. Hal inilah yang dilakukan pihaknya bersama Ide Next Leader (INL) untuk mencari bibit-bibit pemimpin muda untuk dibina.

“Awalnya INL ini bermula dari Jawa Tengah. Tadi sudah terbentuk Sumut. Minggu depan di Papua. Kami berharap ini akan semakin berkembang. Sehingga calon pemimpin muda berbakat yang selama ini tersembunyi dan tidak punya akses punya kesempatan,” ujarnya.

Hokkof Situngkir mengharapkan keberadaan INL menjadi energi baru bagi kaum muda. INL sendiri saat ini terus bergerak mengumpulkan influence. INL sendiri metupakan foundation atau yayasan. Bukan perusahaan yang mencari keuntungan.

“INL bergerak dibidang sosial. Sekolah kepemimpinanlah. Saat ini ada sekitar 200 orang yang sudah tergabung dari kalangan profesional. Tidak ada dari partai. Mereka dididik oleh mentor yang sudah ahlinya. Setelah mampu mereka akan dikenalkan kepada pihak-pihak BUMN untuk membuat jaringan,” katanya. (prn/ila)

BERSAMA: Sekretaris IA-ITB Sumut, Muhammad Syafri Lubis, foto bersama para pembicara di seminar yang digelar IA-ITB Sumut.
prans/sumut pos
BERSAMA: Sekretaris IA-ITB Sumut, Muhammad Syafri Lubis, foto bersama para pembicara di seminar yang digelar IA-ITB Sumut.
prans/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) Sumatera Utara menggelar seminar nasional bertajuk Mewujudkan Kemandirian Bangsa dan Negara MenujuIndonesia Maju. Adapun bahasan utama seminar yang dihelat di Ruangan IMT-GT Lantai II Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara, Kamis (28/11) itu, mengangkat masalah kepemimpinan, keterbukaan informasi, pariwisata dan lainnya.

Hadir sebagai pembicara Arya Sinulingga, Ferro Ferizka selaku Presiden Direktur INL, Hokkof Situngkir selaku Direktur Energi PT Waskita, dan lainnya.

Sekretaris IA-ITB Sumut, Muhammad Syafri Lubis mengungkapkan, seminar ini merupakan pertemuan untuk membicarakan n

hal-hal yang menarik. Makanya, ada beberapa hal yang dikemukakan dalam kegiatan itu.

Ia berharap dari seminar ini menjadi titik awal perbaikan di beberapa bidang di Sumut seperti keterbukaan informasi, pariwisata, dan juga kepemimpinan. “Makanya dalam seminar ini kami menghadirkan orang-orang yang ahli dibidangnya masing-masing. Selain itu untuk melihat mekanisme kerja Presiden Jokowi di periode keduanya ini,” ungkapnya usai seminar.

Dirinya juga berharap hasil dari kegiatan ini nantinya dapat bermanfaat dan diaplikasikan di Indonesia. Juga dapat menjalin kerja sama dengan pihak lain.

Dirinya juga menyampaikan, di akhir masa periode pengurusan IA-ITB saat ini, mereka akan melaksanakan kegiatan seminar internasional. Kegiatan sekaligus untuk merayakan satu abad ITB. Rencananya akan dilaksanakan Desember ini.

“Kami juga akan menyalurkan sumbangan dari alumni ITB diseluruh dunia untuk para korban erupsi Gunung Sinabung. Kegiatan itu juga nantinya akan dikemas dalam acara Siosar Festival dan bekerja sama dengan Rumah Rumbu. Kegiatan ini bertajuk Sadar Wisata Siosar. Acara yang ditampilkan adalah karnaval budaya dari seluruh masyarakat di tiga desa sekitar. Tarian dan nyanyi mengangkat budaya karo dan budaya lainnya. Ke depannya kami berharap Siosar menjadi desa budaya,” papar dia.

Sementara Ferro Ferizka menuturkan, saat ini di Indonesia terjadi pergeseran kepemimpinan di mana muncul pemimpin-pemimpin muda. Hal inilah yang dilakukan pihaknya bersama Ide Next Leader (INL) untuk mencari bibit-bibit pemimpin muda untuk dibina.

“Awalnya INL ini bermula dari Jawa Tengah. Tadi sudah terbentuk Sumut. Minggu depan di Papua. Kami berharap ini akan semakin berkembang. Sehingga calon pemimpin muda berbakat yang selama ini tersembunyi dan tidak punya akses punya kesempatan,” ujarnya.

Hokkof Situngkir mengharapkan keberadaan INL menjadi energi baru bagi kaum muda. INL sendiri saat ini terus bergerak mengumpulkan influence. INL sendiri metupakan foundation atau yayasan. Bukan perusahaan yang mencari keuntungan.

“INL bergerak dibidang sosial. Sekolah kepemimpinanlah. Saat ini ada sekitar 200 orang yang sudah tergabung dari kalangan profesional. Tidak ada dari partai. Mereka dididik oleh mentor yang sudah ahlinya. Setelah mampu mereka akan dikenalkan kepada pihak-pihak BUMN untuk membuat jaringan,” katanya. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/