30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Satu Ruang Ujian Ada 20 Paket Soal

Perubahan Naskah UN 2013

MEDAN- Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Kadisdiksu), Drs Mohammad Zein, M.Si berharap ujian nasional (UN) 2013 ini harus jujur, jangan sampai ada manipulasi atau penggelembungan nilai rapor.

SISWA : Sejumlah siswa salah satu SMA  Medan  jam istirahat.   UN tahun ini, setiap siswa akan mendapat paket soal  berbeda.//redianto/SUMUT POS
SISWA : Sejumlah siswa salah satu SMA di Medan pada jam istirahat. Pada UN tahun ini, setiap siswa akan mendapat paket soal yang berbeda.//redianto/SUMUT POS

“Bila UN dapat berjalan baik, pasti akan menghasilkan nilai yang baik juga,”bilang Kadisdiksu, Mohammad Zein yang saat itu didampingi Kabid (Pendidikan Dasar) Dikdas, Drs Henri Siregar MPd dan Kakanwil Kemenag Sumut diwakili Drs Yulizar MPd (Kabid Mapenda) pada pembukaan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan dan finalisasi data calon peserta UN 2012/2013, Rabu (30/1).

Dilanjutkan Zein, ada empat hal penting yang menjadi fokus agar proses penyelenggaraan UN menjadi baik dan kredibel. Yakni menjaga tingkat keamanan yang tinggi dan kerahasiaan yang kuat agar tidak terjadi kebocoran soal UN ke publik.

Lalu, sambung Zein, distribusi naskah ujian harus tepat dari sisi waktu, jumlah, bahan/materi yang akan diujikan. Artinya, naskah maupun perangkat soal ujian tidak boleh terlalu cepat dan juga tidak boleh terlalu dekat dengan pelaksanaan ujian untuk memberi ruang pengamanan naskah.

Mengenai paket soal yang dibagikan kepada peserta ujian tahun ini mengalami perubahan, ketimbang tahun lalu. Sebut Zein, naskah UN untuk satu ruang ujian terdiri dari 5 paket soal yaitu A, B, C, D, E. Maka ditahun 2013 ini dalam satu ruang ujian akan mendapat 20 paket soal dan tiap siswa akan mendapat satu paket soal yang berbeda dengan peserta lainnya.

Kemudian, untuk prosesi pelaksanaan ujian harus mendapat jaminan dari panitia penyelenggara UN di tingkat satuan pendidikan di kabupaten/kota masing-masing, bahwa pendistribusian naskah dan perangkat soal tidak terganggu.

“Hal ini dimaksudkan agar terhindarnya kegaduhan dan ketidaknyamanan untuk menjaga konsentrasi peserta dalam mengikuti ujian,”sebutnya
Menyangkut sistem evaluasi, Zein mengatakan, UN sebagai penentu kelulusan tetap menggunakan porsi 60:40, presentase dari nilai ujian dan rapor.

Untuk tahun ini, persyaratan nilai rapor yang diserahkan kepada penyelenggara UN tingkat provinsi adalah nilai rapor seluruh siswa kelas VII sampai IX untuk tingkat SMP/MTs dan kelas X sampai XII untuk tingkat SMA/MA dan SMK.

“Sedangkan ketentuan nilai rapor untuk tingkat SD/MI masih menunggu ketentuan lebih lanjut dari penyelenggara UN tingkat pusat,” ungkapnya.

ementara itu Penanggung Jawab Data Online UN 2013 Disdiksu Dolli Hutasuhut mengatakan agar petugas menghindari sikap saling menyalahkan.

pabila ada permasalahan pendataan yang perlu dituntaskan harus senantiasa memupuk kerjasama tim agar data yang disajikan valid dan tidak merugikan pihak manapun. (omi)

Perubahan Naskah UN 2013

MEDAN- Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Kadisdiksu), Drs Mohammad Zein, M.Si berharap ujian nasional (UN) 2013 ini harus jujur, jangan sampai ada manipulasi atau penggelembungan nilai rapor.

SISWA : Sejumlah siswa salah satu SMA  Medan  jam istirahat.   UN tahun ini, setiap siswa akan mendapat paket soal  berbeda.//redianto/SUMUT POS
SISWA : Sejumlah siswa salah satu SMA di Medan pada jam istirahat. Pada UN tahun ini, setiap siswa akan mendapat paket soal yang berbeda.//redianto/SUMUT POS

“Bila UN dapat berjalan baik, pasti akan menghasilkan nilai yang baik juga,”bilang Kadisdiksu, Mohammad Zein yang saat itu didampingi Kabid (Pendidikan Dasar) Dikdas, Drs Henri Siregar MPd dan Kakanwil Kemenag Sumut diwakili Drs Yulizar MPd (Kabid Mapenda) pada pembukaan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan dan finalisasi data calon peserta UN 2012/2013, Rabu (30/1).

Dilanjutkan Zein, ada empat hal penting yang menjadi fokus agar proses penyelenggaraan UN menjadi baik dan kredibel. Yakni menjaga tingkat keamanan yang tinggi dan kerahasiaan yang kuat agar tidak terjadi kebocoran soal UN ke publik.

Lalu, sambung Zein, distribusi naskah ujian harus tepat dari sisi waktu, jumlah, bahan/materi yang akan diujikan. Artinya, naskah maupun perangkat soal ujian tidak boleh terlalu cepat dan juga tidak boleh terlalu dekat dengan pelaksanaan ujian untuk memberi ruang pengamanan naskah.

Mengenai paket soal yang dibagikan kepada peserta ujian tahun ini mengalami perubahan, ketimbang tahun lalu. Sebut Zein, naskah UN untuk satu ruang ujian terdiri dari 5 paket soal yaitu A, B, C, D, E. Maka ditahun 2013 ini dalam satu ruang ujian akan mendapat 20 paket soal dan tiap siswa akan mendapat satu paket soal yang berbeda dengan peserta lainnya.

Kemudian, untuk prosesi pelaksanaan ujian harus mendapat jaminan dari panitia penyelenggara UN di tingkat satuan pendidikan di kabupaten/kota masing-masing, bahwa pendistribusian naskah dan perangkat soal tidak terganggu.

“Hal ini dimaksudkan agar terhindarnya kegaduhan dan ketidaknyamanan untuk menjaga konsentrasi peserta dalam mengikuti ujian,”sebutnya
Menyangkut sistem evaluasi, Zein mengatakan, UN sebagai penentu kelulusan tetap menggunakan porsi 60:40, presentase dari nilai ujian dan rapor.

Untuk tahun ini, persyaratan nilai rapor yang diserahkan kepada penyelenggara UN tingkat provinsi adalah nilai rapor seluruh siswa kelas VII sampai IX untuk tingkat SMP/MTs dan kelas X sampai XII untuk tingkat SMA/MA dan SMK.

“Sedangkan ketentuan nilai rapor untuk tingkat SD/MI masih menunggu ketentuan lebih lanjut dari penyelenggara UN tingkat pusat,” ungkapnya.

ementara itu Penanggung Jawab Data Online UN 2013 Disdiksu Dolli Hutasuhut mengatakan agar petugas menghindari sikap saling menyalahkan.

pabila ada permasalahan pendataan yang perlu dituntaskan harus senantiasa memupuk kerjasama tim agar data yang disajikan valid dan tidak merugikan pihak manapun. (omi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/