26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Wali Kota Instruksikan Camat, Lurah & Kepling untuk Jaga Rumah Warga yang Mudik

idris/sumut pos
RAMAI: Plaza Medan Fair dipadati pengunjung yang berburu pakaian dan kebutuhan lebaran, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Drs Dzulmi Eldin menginstruksikan kepada seluruh camat, lurah dan kepala lingkungan (kepling) untuk menjaga dan mengawasi rumah warga yang ditinggal mudik di wilayah kerjanya masing-masing.

Dikatakannnya, penjagaan dan pengawasan itu dilakukan dalam rangka memberikan rasa aman dan tenang bagi warga yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 H bersama keluarga di kampung halaman. “Penjagaan dan pengawasan yang dilakukan dalam bentuk lebih mengaktifkan kembali siskamling. Selain itu, berkoordinasi dengan para tetangga di sekitar rumah warga yang pulang mudik. Dengan demikian, para tetangga ikut serta melakukan penjagaan sehingga rumah warga yang kosong itu aman dari incaran masing-masing pencuri,” ujar Wali Kota Medan, melalui Kepala Bagian Humas Pemko Medan, Ridho Nasution.

Diutarakan Ridho, apabila dalam penjagaan dan pengawasan yang dilakukan ditemukan hal mencurigakan, diminta kepada para aparatur negara yang bersentuhan langsung dengan masyarakat segera melaporkannya kepada pihak berwajib. Hal ini bertujuan agar segera dilakukan tindakan pengamanan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Lebih lanjut Ridho mengatakan, bagi warga yang mudik diingatkan agar tidak lupa memberitahu atau menitipkan rumah yang akan ditinggalkan kepada tetangga maupun kepling. Sehingga, dengan begitu diketahui rumah tersebut dalam kondisi kosong dan dilakukan penjagaan atau pengawasan.

Jangan Paksakan Pakai Sepeda Motor

Sementara itu, Anggota DPRD Medan, Irsal Fikri mengimbau kepada warga Medan yang hendak mudik ke kampung halaman, jangan memaksakan untuk menaiki sepeda motor. Sebab, sepeda motor membahayakan nyawa apalagi membawa barang yang begitu banyak. “Jangan paksakan naik sepeda motor untuk mudik ke kampung halaman. Memang kalau naik sepeda motor lebih hemat, akan tetapi pikirkan juga keselamatan nyawa anda dan keluarga. Maka dari itu, sebaiknya naik angkutan umum saja supaya lebih aman dan nyaman,” pesannya.

Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Ramli juga mengimbau, bagi warga Medan yang mudik agar memberitahukan kepada kepling setempat dan juga tetangganya. “Warga yang mudik harus memberitahu kepling dan tetangga. Kemudian, jangan lupa mengunci pintu, mematikan kompor, air dan listrik yang tidak digunakan,” ujar anggota dewan akrab dipanggil Nanda ini.

Mal Dibanjiri Pengunjung

Sedangkan sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, pusat perbelanjaan modern atau mal dibanjiri pengunjung. Mereka berbelanja pakaian, sepatu, sendal dan kebutuhan lebaran lainnya.

Apalagi, saat ini mal sedang memberi potongan harga atau diskon besar-besaran. Seperti di Plaza Medan Fair, Ringroad City Walks, Manhattan Times Square, Thamrin Plaza dan sejumlah pusat perbelanjaan lainnya. Suasana lebaran semakin kental saat memasuki mal, karena disambut dengan hiasan dan dekorasi baik replika beduk dan ketupat hias.

Marcomm Manager Plaza Medan Fair, Lenny Yun Manalu mengakui memang terjadi peningkatan jumlah pengunjung yang cukup siginifikan. Peningkatan ini terjadi pada minggu ketiga ramadan atau menjelang beberapa hari lebaran. “Peningkatan pengunjung mencapai 21 persen dari normal atau hari biasanya. Paling ramai pada akhir pekan (weekend) atau hari libur tanggal merah,” ujar Lenny, kemarin.

Hal senada disampaikan Marcomm Ringroad City Walks (RCW), Andre. Kata dia, jumlah pengunjung mendekati hari lebaran di atas 10.000 orang. “Cukup meningkat jumlah pengunjung dibanding hari normalnya. Kalau hari biasa (hari kerja) mencapai 8.000 hingga hampir 10.000 pengunjung. Sedangkan, akhir pekan bisa lebih dari 10.000 sampai 13.000 pengunjung,” akunya.

Daging Sapi Diperiksa

Sementara itu, daging sapi yang dijual di pasa bakal dilakukan pemeriksaan atau pengecekan oleh petugas Dinas Pertanian dan Kelautan Medan. Pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyakit yang ditimbulkan dari daging hewan tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Medan, Ikhsar Rasyid Marbun mengaku, pemeriksaan terhadap daging sapi yang dijual di pasaran akan dilakukan pada H-3 lebaran. “Menjelang tiga hari (H-3) lebaran tim semua turun baik yang dari pihaknya maupun stakholder terkait lainnya untuk memeriksa kesehatan daging sapi untuk dikonsumsi. Pemeriksaan yang dilakukan yaitu mengecek bagian hati dan lainnya. Hal ini untuk mengantisipasi dan memastikan adanya penyakit, sehingga aman dikonsumsi pada hari lebaran,” ungkap Ikhsar baru-baru ini.

Diutarakan dia, pemeriksaan terhadap daging sapi yang dijual di pasaran dilakukan karena banyaknya sapi yang dipotong sendiri atau tidak di Rumah Potong Hewan (RPH). Oleh karenanya, belum bisa dipastikan terjamin kehigienisannya atau terhindar dari penyakit-penyakit hewan.

“Hampir rata-rata pemotongan hewan menjelang lebaran ini kebanyakan di luar dari RPH. Maka dari itu, kewajiban kita sebagai pengawas melakukan pemantauan sekaligus pemeriksaan di lapangan,” ujarnya sembari mengatakan, pemeriksaan juga dilakukan terhadap daging kambing dan ayam.

Ikhsar menuturkan, dalam pemeriksaan daging sapi ini diturunkan dua tim. Tim pertama bertugas memeriksa di kawasan bagian Medan utara, dan tim kedua di kawasan Medan selatan. “Tim kita ada 10 orang yang turun ke lapangan melakukan pemeriksaan. Tim yang turun dibagi dua kelompok untuk Medan bagian utara dan Medan bagian selatan guna memastikan daging sapi yang dijual benar-benar aman dikonsumsi,” tuturnya.

Disebutkan Ikhsar, apabila timnya menemukan kasus, keanehan atau indikasi terkontaminasi penyakit, maka daging sapi yang dijual harus diambil. Selanjutnya, daging sapi tersebut dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. “Tahun lalu, belum ada ditemukan kasus atau penyakit. Harapan kita tahun ini juga begitu,” ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk ketersediaan stok daging sapi sendiri bisa dibilang cukup. Akan tetapi, untuk harganya kemungkinan bakal naik dikarenakan banyaknya permintaan. “Kemungkinan akan naik harganya (daging sapi) tetapi tidak terlalu tinggi karena banyaknya permintaan. Namun demikian, karena adanya daging beku yang dijual oleh Bulog tentu dapat menjaga kestabilan harga. Sebab, masyarakat bisa memilih untuk membeli daging beku yang harganya lebih murah tetapi kualitasnya tak jauh berbeda dengan daging pada umumnya,” ujar dia. (ris/ila)

idris/sumut pos
RAMAI: Plaza Medan Fair dipadati pengunjung yang berburu pakaian dan kebutuhan lebaran, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Drs Dzulmi Eldin menginstruksikan kepada seluruh camat, lurah dan kepala lingkungan (kepling) untuk menjaga dan mengawasi rumah warga yang ditinggal mudik di wilayah kerjanya masing-masing.

Dikatakannnya, penjagaan dan pengawasan itu dilakukan dalam rangka memberikan rasa aman dan tenang bagi warga yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 H bersama keluarga di kampung halaman. “Penjagaan dan pengawasan yang dilakukan dalam bentuk lebih mengaktifkan kembali siskamling. Selain itu, berkoordinasi dengan para tetangga di sekitar rumah warga yang pulang mudik. Dengan demikian, para tetangga ikut serta melakukan penjagaan sehingga rumah warga yang kosong itu aman dari incaran masing-masing pencuri,” ujar Wali Kota Medan, melalui Kepala Bagian Humas Pemko Medan, Ridho Nasution.

Diutarakan Ridho, apabila dalam penjagaan dan pengawasan yang dilakukan ditemukan hal mencurigakan, diminta kepada para aparatur negara yang bersentuhan langsung dengan masyarakat segera melaporkannya kepada pihak berwajib. Hal ini bertujuan agar segera dilakukan tindakan pengamanan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Lebih lanjut Ridho mengatakan, bagi warga yang mudik diingatkan agar tidak lupa memberitahu atau menitipkan rumah yang akan ditinggalkan kepada tetangga maupun kepling. Sehingga, dengan begitu diketahui rumah tersebut dalam kondisi kosong dan dilakukan penjagaan atau pengawasan.

Jangan Paksakan Pakai Sepeda Motor

Sementara itu, Anggota DPRD Medan, Irsal Fikri mengimbau kepada warga Medan yang hendak mudik ke kampung halaman, jangan memaksakan untuk menaiki sepeda motor. Sebab, sepeda motor membahayakan nyawa apalagi membawa barang yang begitu banyak. “Jangan paksakan naik sepeda motor untuk mudik ke kampung halaman. Memang kalau naik sepeda motor lebih hemat, akan tetapi pikirkan juga keselamatan nyawa anda dan keluarga. Maka dari itu, sebaiknya naik angkutan umum saja supaya lebih aman dan nyaman,” pesannya.

Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Ramli juga mengimbau, bagi warga Medan yang mudik agar memberitahukan kepada kepling setempat dan juga tetangganya. “Warga yang mudik harus memberitahu kepling dan tetangga. Kemudian, jangan lupa mengunci pintu, mematikan kompor, air dan listrik yang tidak digunakan,” ujar anggota dewan akrab dipanggil Nanda ini.

Mal Dibanjiri Pengunjung

Sedangkan sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, pusat perbelanjaan modern atau mal dibanjiri pengunjung. Mereka berbelanja pakaian, sepatu, sendal dan kebutuhan lebaran lainnya.

Apalagi, saat ini mal sedang memberi potongan harga atau diskon besar-besaran. Seperti di Plaza Medan Fair, Ringroad City Walks, Manhattan Times Square, Thamrin Plaza dan sejumlah pusat perbelanjaan lainnya. Suasana lebaran semakin kental saat memasuki mal, karena disambut dengan hiasan dan dekorasi baik replika beduk dan ketupat hias.

Marcomm Manager Plaza Medan Fair, Lenny Yun Manalu mengakui memang terjadi peningkatan jumlah pengunjung yang cukup siginifikan. Peningkatan ini terjadi pada minggu ketiga ramadan atau menjelang beberapa hari lebaran. “Peningkatan pengunjung mencapai 21 persen dari normal atau hari biasanya. Paling ramai pada akhir pekan (weekend) atau hari libur tanggal merah,” ujar Lenny, kemarin.

Hal senada disampaikan Marcomm Ringroad City Walks (RCW), Andre. Kata dia, jumlah pengunjung mendekati hari lebaran di atas 10.000 orang. “Cukup meningkat jumlah pengunjung dibanding hari normalnya. Kalau hari biasa (hari kerja) mencapai 8.000 hingga hampir 10.000 pengunjung. Sedangkan, akhir pekan bisa lebih dari 10.000 sampai 13.000 pengunjung,” akunya.

Daging Sapi Diperiksa

Sementara itu, daging sapi yang dijual di pasa bakal dilakukan pemeriksaan atau pengecekan oleh petugas Dinas Pertanian dan Kelautan Medan. Pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyakit yang ditimbulkan dari daging hewan tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Medan, Ikhsar Rasyid Marbun mengaku, pemeriksaan terhadap daging sapi yang dijual di pasaran akan dilakukan pada H-3 lebaran. “Menjelang tiga hari (H-3) lebaran tim semua turun baik yang dari pihaknya maupun stakholder terkait lainnya untuk memeriksa kesehatan daging sapi untuk dikonsumsi. Pemeriksaan yang dilakukan yaitu mengecek bagian hati dan lainnya. Hal ini untuk mengantisipasi dan memastikan adanya penyakit, sehingga aman dikonsumsi pada hari lebaran,” ungkap Ikhsar baru-baru ini.

Diutarakan dia, pemeriksaan terhadap daging sapi yang dijual di pasaran dilakukan karena banyaknya sapi yang dipotong sendiri atau tidak di Rumah Potong Hewan (RPH). Oleh karenanya, belum bisa dipastikan terjamin kehigienisannya atau terhindar dari penyakit-penyakit hewan.

“Hampir rata-rata pemotongan hewan menjelang lebaran ini kebanyakan di luar dari RPH. Maka dari itu, kewajiban kita sebagai pengawas melakukan pemantauan sekaligus pemeriksaan di lapangan,” ujarnya sembari mengatakan, pemeriksaan juga dilakukan terhadap daging kambing dan ayam.

Ikhsar menuturkan, dalam pemeriksaan daging sapi ini diturunkan dua tim. Tim pertama bertugas memeriksa di kawasan bagian Medan utara, dan tim kedua di kawasan Medan selatan. “Tim kita ada 10 orang yang turun ke lapangan melakukan pemeriksaan. Tim yang turun dibagi dua kelompok untuk Medan bagian utara dan Medan bagian selatan guna memastikan daging sapi yang dijual benar-benar aman dikonsumsi,” tuturnya.

Disebutkan Ikhsar, apabila timnya menemukan kasus, keanehan atau indikasi terkontaminasi penyakit, maka daging sapi yang dijual harus diambil. Selanjutnya, daging sapi tersebut dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. “Tahun lalu, belum ada ditemukan kasus atau penyakit. Harapan kita tahun ini juga begitu,” ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk ketersediaan stok daging sapi sendiri bisa dibilang cukup. Akan tetapi, untuk harganya kemungkinan bakal naik dikarenakan banyaknya permintaan. “Kemungkinan akan naik harganya (daging sapi) tetapi tidak terlalu tinggi karena banyaknya permintaan. Namun demikian, karena adanya daging beku yang dijual oleh Bulog tentu dapat menjaga kestabilan harga. Sebab, masyarakat bisa memilih untuk membeli daging beku yang harganya lebih murah tetapi kualitasnya tak jauh berbeda dengan daging pada umumnya,” ujar dia. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/