31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Lebaran, BI Siapkan Rp3,6 Triliun

MEDAN-Menjelang lebaran mendatang, kebutuhan uang tunai Sumut-NAD diperkirakan mencapai Rp3,6 triliun. Kebutuhan uang tunai ini naik 29 persen, dibandingkan tahun lalu yang berkisar Rp2,7 triliun. Sedangkan untuk Medan menjadi Rp2,2 triliun atau naik sebesar 29 persen dari tahun 2011 yakni Rp1,7 triliun.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Direktur Divisi Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Kahfi Zulkarnaen. “Mulai tahun ini BI berupaya untuk memadukan layanan pembayaran tunai dan nontunai dalam rangka mewujudkan less-cash society. Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan peritel agar semakin sering menggunakan uang elektronik sebagai alternatif uang kertas dan logam terutama uang pecahan kecil,” jelasnya, Senin (30/7).

Dirinya juga menyatakan bahwa hal ini dalam rangka perluasan akseptasi masyarakat dalam penggunaan Alat Pembayaran Mengggunakan Kartu (APMK). Untuk mempermudah masyarakat dalam penukaran uang tersebut. BI akan bekerja sama dengan bank lain, dengan membuka 73 loket penukaran UPK yang terbesar di beberapa wilayah Kota Medan dan sekitarnya. “Jumlah loket ini mengalami kenaikan dari tahun lalu, yang kemarin hanya 72 sekarang 73,” tambah Kahfi.

73 loket penukaran tersebut termasuk 4 loket kas mobil yang berada di lapangan merdeka. Tahun ini ada 4 bank yang membuka loket penukaran UPK yakni BI, Bank Mandiri, BNI, dan Bank Sumut.
Jadwal pelayanan penukaran uang ini, lanjut Kahfi, sudah dimulai di pasar-pasar tradisional sejak 23 Juli sampai 2 Agustus 2012. Untuk di instansi dijadwalkan pelayanan penukaran uang pecahan pada tanggal 3 sampai 9 Agustus 2012. “Di Lapangan Merdeka dan loket-loket bank mulai akan dimulai pada 1 Agustus sampai 15 Agustus 2012,” ucapnya.

Kahfi juga mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan penggunaan APMK untuk bertransaksi yang tujuannya menghindari risiko membawa uang tunai dalam jumlah yang besar. “Kami juga mengimbau agar masyarakat berhati-hati saat membawa uang tunai yang cukup besar guna menghindari perampokan dan pencurian,” tegasnya.

Selain itu, bagi masyarakat awam, setidaknya dapat menukarkan uang nantinya di tempat yang resmi agar terhindar dari penipuan. (ram)

MEDAN-Menjelang lebaran mendatang, kebutuhan uang tunai Sumut-NAD diperkirakan mencapai Rp3,6 triliun. Kebutuhan uang tunai ini naik 29 persen, dibandingkan tahun lalu yang berkisar Rp2,7 triliun. Sedangkan untuk Medan menjadi Rp2,2 triliun atau naik sebesar 29 persen dari tahun 2011 yakni Rp1,7 triliun.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Direktur Divisi Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Kahfi Zulkarnaen. “Mulai tahun ini BI berupaya untuk memadukan layanan pembayaran tunai dan nontunai dalam rangka mewujudkan less-cash society. Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan peritel agar semakin sering menggunakan uang elektronik sebagai alternatif uang kertas dan logam terutama uang pecahan kecil,” jelasnya, Senin (30/7).

Dirinya juga menyatakan bahwa hal ini dalam rangka perluasan akseptasi masyarakat dalam penggunaan Alat Pembayaran Mengggunakan Kartu (APMK). Untuk mempermudah masyarakat dalam penukaran uang tersebut. BI akan bekerja sama dengan bank lain, dengan membuka 73 loket penukaran UPK yang terbesar di beberapa wilayah Kota Medan dan sekitarnya. “Jumlah loket ini mengalami kenaikan dari tahun lalu, yang kemarin hanya 72 sekarang 73,” tambah Kahfi.

73 loket penukaran tersebut termasuk 4 loket kas mobil yang berada di lapangan merdeka. Tahun ini ada 4 bank yang membuka loket penukaran UPK yakni BI, Bank Mandiri, BNI, dan Bank Sumut.
Jadwal pelayanan penukaran uang ini, lanjut Kahfi, sudah dimulai di pasar-pasar tradisional sejak 23 Juli sampai 2 Agustus 2012. Untuk di instansi dijadwalkan pelayanan penukaran uang pecahan pada tanggal 3 sampai 9 Agustus 2012. “Di Lapangan Merdeka dan loket-loket bank mulai akan dimulai pada 1 Agustus sampai 15 Agustus 2012,” ucapnya.

Kahfi juga mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan penggunaan APMK untuk bertransaksi yang tujuannya menghindari risiko membawa uang tunai dalam jumlah yang besar. “Kami juga mengimbau agar masyarakat berhati-hati saat membawa uang tunai yang cukup besar guna menghindari perampokan dan pencurian,” tegasnya.

Selain itu, bagi masyarakat awam, setidaknya dapat menukarkan uang nantinya di tempat yang resmi agar terhindar dari penipuan. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/