28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Puskesmas Hentikan Vaksinasi Sementara, Stok Vaksin di Medan Tersisa 268 Vial

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Stok vaksin Covid-19 di Kota Medan kian menipis, tersisa hanya 268 vial. Apabila nantinya digunakan, maka stok vaksin tersebut hanya cukup untuk 2.680 dosis (1 vial 10 dosis).

VAKSIN TIBA: Petugas kargo Bandara Kaulanamu Internasional mendorong beberapa kotak berisi vaksin Covid-19 yang baru tiba dari Jakarta.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Medan dr Syamsul Arifin Nasution mengatakan, stok vaksin yang tersisa tersebut digunakan untuk dosis 2. “Memang (stok vaksin) di Medan lagi kurang, tersisa 268 vial yang digunakan untuk dosis 2,” ujar Syamsul ketika dihubungi wartawan, kemarin.

Meski stok menipis, Syamsul mengaku, dalam waktu dekat akan dikirim lagi dosis vaksinnya dari pemerintah pusat. Namun, vaksin tersebut nantinya didistribusikan kepada pemerintah provinsi terlebih dahulu, lalu ke pemerintah kabupaten/kota melalui dinas kesehatan. “Mudah-mudahan cepat sampai, karena sudah dikirim. Informasinya, awal Agustus ini tapi kita berharap bisa dipercepat dan sebelum tanggal 2 Agustus sudah masuk. Dengan begitu, pada 3 Agustus atau Senin sudah bisa didistribusikan ke daerah,” katanya.

Syamsul membeberkan, kekurangan stok vaksin bukan terjadi di Medan atau Sumut saja. Melainkan, hampir rata-rata provinsi lainnya mengalami hal yang sama. “Hampir rata-rata provinsi lainnya mengalami hal yang sama dengan Sumut, kekurangan vaksin Ini saya tahu setelah kepala daerah melakukan video call dengan pak Airlangga Hartarto,” tandasnya.

Sementara, di Puskesmas Padangbulan Medan, stok vaksin Covid-19 sudah kosong. Hal ini sudah terjadi sejak 10 hari lalu. Kepala UPT Puskesmas Padang Bulan, Sufania mengatakan, karena stok vaksin Corona di tempatnya kosong, maka pelayanan vaksinasi Corona bagi warga disetop sementara.

“Saat ini stok vaksin lagi kosong. Jadi kita tidak melakukan vaksin kedua, apalagi vaksin pertama. Kita tunggulah. Insyaallah awal Agustus katanya sudah bisa kita laksanakan vaksin ini,” sebut Sufania, Jumat (30/7).

Sufania menyebut kekosongan vaksin yang sudah terjadi sejak 10 hari yang lalu ini disebabkan tingginya antusiasme warga untuk ikut vaksinasi. “Kalau di Puskesmas kami, memang sudah agak lama, lebih-kurang ada 10 hari, karena kebetulan begini, masalahnya kita nggak nyangka yang vaksin pertama atau vaksin kedua sudahlah, kita suah ada hitungannya di Bulan Juni. Di Bulan Juli ini vaksin pertama itu kok jadi ramai, banyak yang datang, sehingga tidak terkontrol lagi, sehingga tanpa disadari vaksin itu kosong,” jelasnya.

Sufania mengatakan pihaknya seharusnya melakukan vaksinasi dosis kedua pada Bulan Juli. Namun pihaknya tetap melayani pemberian dosis pertama karena warga yang mau divaksinasi sudah mengantre. “Di bulan Juli ini rata-rata kami vaksin kedua. Tapi karena stok tadi akibat banyaknya vaksin pertama juga pada Bulan Juli, sehingga stok yang telah dibuat untuk vaksin kedua harus kita layani karena begitu antusiasnya orang mau vaksin,” sebut Sufania.

Sufania mengatakan pihaknya membutuhkan 100-150 dosis vaksin Corona per hari. Pihaknya juga melakukan vaksinasi door to door hingga ke sekolah. Selama vaksin kosong, Sufania juga mengarahkan warga yang ingin vaksin ke tempat-tempat vaksin massal dibuat oleh TNI, Polri, dan pihak lain.

Sumut Terima 253.500 Dosis

Sementara, kabar gembira datang dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Pasalnya, Sumut kembali mendapat tambahan vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. Kali ini, jumlahnya mencapai 253.500 dosis yang dikirim secara bertahap sejak Kamis (29/7) dan Jumat (30/7). Pengiriman vaksin Corona ke Sumut, akan terus berlangsung hingga akhir Agustus 2021.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, dari jumlah 253.500 dosis, sebanyak 70.000 dosis merupakan vaksin jenis moderna yang telah tiba terlebih dahulu. Sedangkan sisanya sebanyak 183.500 dosis merupakan jenis Sinovac. “Iya, kita telah menerima penambahan vaksin Covid-19, termasuk untuk vaksin jenis moderna,” ungkapnya melalui sambungan seluler, Jumat (30/7).

Aris menjelaskan, untuk vaksin moderna tersebut, rencananya bakal ditujukan kepada tenaga kesehatan (nakes) sebagai penyuntikan dosis ketiga. Namun, dia mengaku, bila dibandingkan dengan jumlah nakes yang terdaftar sekitar 79.000, vaksin tersebut masih kurang. “Jadi memang sementara diprioritaskan kepada nakes dulu, terutama yang menangani Covid-19,” terangnya.

Aris menuturkan, pemberian vaksin dosis ketiga kepada nakes ini dianggap lebih efektif untuk meningkatkan antibodi. Penyuntikan akan secepatnya dilakukan. “Distribusi juga akan segera dilakukan. Hanya saja untuk vaksin moderna ini penyimpanannya berbeda dengan Sinovac, harus berada dalam suhu minus 20 derajat celcius,” tuturnya.

Karena itu, lanjut Aris, bagi kabupaten/kota apabila fasilitas penyimpanannya belum tersedia dengan baik, maka vaksin moderna tersebut belum dapat didistribusikan. “Untuk sementara distribusi vaksin moderna ini akan kita utamakan kepada kabupaten/kota yang berzona merah,” tukasnya.

Prioritas Vaksin Kedua

Terpisah, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, vaksin yang sudah tiba tersebut bakal diprioritaskan untuk masyarakat yang sudah mendapat suntik vaksin pertama. “Vaksin inikan sudah datang dikirim dari Jakarta. Memang kita prioritaskan untuk yang akan disuntik kedua,” katanya menjawab wartawan, Jumat (30/7).

Adapun jenis vaksin yang akan datang lagi tersebut, Pfizer dan Moderna. Namun kata Edy, saat ini ketersediaan vaksin di Sumut masih jenis Sinovac, serta yang baru datang yakni jenis AstraZeneca. “Mungkin itu di Agustus nanti (datang Pfizer dan Moderna). Sekarang Sinovac dan AstraZeneca yang sudah datang. Ada 16 ribu sekian gitu,” katanya.

Secara pasti soal jumlah vaksin yang telah didistribusikan saat ini dengan permintaan pihaknya kepada Kementerian Kesehatan sebelumnya, Edy belum mendapat laporan resmi lagi. “Untuk teknisnya bisa kalian tanya sama kepala Dinas Kesehatan. Yang pasti kita baru 1,1 juta vaksin dari total kebutuhan delapan juta vaksin,” pungkasnya.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos, vaksin yang tiba di Sumut pada Jumat kemarin yakni jenis Sinovac sebanyak 18.350 vial (183.500 dosis). Vaksin tersebut tiba di Terminal Cargo Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang pada pukul 15.57 WIB.

Sebelumnya, pada Kamis (29/7) sore, sebanyak 70 ribu dosis vaksin Covid-19 merek Moderna tiba di Sumut melalui KNIA. Setibanya di Sumut, vaksin tersebut kemudian dibawa ke gudang Farmasi Dinas Kesehatan Sumut, Jalan HM Yamin Medan. (ris/prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Stok vaksin Covid-19 di Kota Medan kian menipis, tersisa hanya 268 vial. Apabila nantinya digunakan, maka stok vaksin tersebut hanya cukup untuk 2.680 dosis (1 vial 10 dosis).

VAKSIN TIBA: Petugas kargo Bandara Kaulanamu Internasional mendorong beberapa kotak berisi vaksin Covid-19 yang baru tiba dari Jakarta.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Medan dr Syamsul Arifin Nasution mengatakan, stok vaksin yang tersisa tersebut digunakan untuk dosis 2. “Memang (stok vaksin) di Medan lagi kurang, tersisa 268 vial yang digunakan untuk dosis 2,” ujar Syamsul ketika dihubungi wartawan, kemarin.

Meski stok menipis, Syamsul mengaku, dalam waktu dekat akan dikirim lagi dosis vaksinnya dari pemerintah pusat. Namun, vaksin tersebut nantinya didistribusikan kepada pemerintah provinsi terlebih dahulu, lalu ke pemerintah kabupaten/kota melalui dinas kesehatan. “Mudah-mudahan cepat sampai, karena sudah dikirim. Informasinya, awal Agustus ini tapi kita berharap bisa dipercepat dan sebelum tanggal 2 Agustus sudah masuk. Dengan begitu, pada 3 Agustus atau Senin sudah bisa didistribusikan ke daerah,” katanya.

Syamsul membeberkan, kekurangan stok vaksin bukan terjadi di Medan atau Sumut saja. Melainkan, hampir rata-rata provinsi lainnya mengalami hal yang sama. “Hampir rata-rata provinsi lainnya mengalami hal yang sama dengan Sumut, kekurangan vaksin Ini saya tahu setelah kepala daerah melakukan video call dengan pak Airlangga Hartarto,” tandasnya.

Sementara, di Puskesmas Padangbulan Medan, stok vaksin Covid-19 sudah kosong. Hal ini sudah terjadi sejak 10 hari lalu. Kepala UPT Puskesmas Padang Bulan, Sufania mengatakan, karena stok vaksin Corona di tempatnya kosong, maka pelayanan vaksinasi Corona bagi warga disetop sementara.

“Saat ini stok vaksin lagi kosong. Jadi kita tidak melakukan vaksin kedua, apalagi vaksin pertama. Kita tunggulah. Insyaallah awal Agustus katanya sudah bisa kita laksanakan vaksin ini,” sebut Sufania, Jumat (30/7).

Sufania menyebut kekosongan vaksin yang sudah terjadi sejak 10 hari yang lalu ini disebabkan tingginya antusiasme warga untuk ikut vaksinasi. “Kalau di Puskesmas kami, memang sudah agak lama, lebih-kurang ada 10 hari, karena kebetulan begini, masalahnya kita nggak nyangka yang vaksin pertama atau vaksin kedua sudahlah, kita suah ada hitungannya di Bulan Juni. Di Bulan Juli ini vaksin pertama itu kok jadi ramai, banyak yang datang, sehingga tidak terkontrol lagi, sehingga tanpa disadari vaksin itu kosong,” jelasnya.

Sufania mengatakan pihaknya seharusnya melakukan vaksinasi dosis kedua pada Bulan Juli. Namun pihaknya tetap melayani pemberian dosis pertama karena warga yang mau divaksinasi sudah mengantre. “Di bulan Juli ini rata-rata kami vaksin kedua. Tapi karena stok tadi akibat banyaknya vaksin pertama juga pada Bulan Juli, sehingga stok yang telah dibuat untuk vaksin kedua harus kita layani karena begitu antusiasnya orang mau vaksin,” sebut Sufania.

Sufania mengatakan pihaknya membutuhkan 100-150 dosis vaksin Corona per hari. Pihaknya juga melakukan vaksinasi door to door hingga ke sekolah. Selama vaksin kosong, Sufania juga mengarahkan warga yang ingin vaksin ke tempat-tempat vaksin massal dibuat oleh TNI, Polri, dan pihak lain.

Sumut Terima 253.500 Dosis

Sementara, kabar gembira datang dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Pasalnya, Sumut kembali mendapat tambahan vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. Kali ini, jumlahnya mencapai 253.500 dosis yang dikirim secara bertahap sejak Kamis (29/7) dan Jumat (30/7). Pengiriman vaksin Corona ke Sumut, akan terus berlangsung hingga akhir Agustus 2021.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, dari jumlah 253.500 dosis, sebanyak 70.000 dosis merupakan vaksin jenis moderna yang telah tiba terlebih dahulu. Sedangkan sisanya sebanyak 183.500 dosis merupakan jenis Sinovac. “Iya, kita telah menerima penambahan vaksin Covid-19, termasuk untuk vaksin jenis moderna,” ungkapnya melalui sambungan seluler, Jumat (30/7).

Aris menjelaskan, untuk vaksin moderna tersebut, rencananya bakal ditujukan kepada tenaga kesehatan (nakes) sebagai penyuntikan dosis ketiga. Namun, dia mengaku, bila dibandingkan dengan jumlah nakes yang terdaftar sekitar 79.000, vaksin tersebut masih kurang. “Jadi memang sementara diprioritaskan kepada nakes dulu, terutama yang menangani Covid-19,” terangnya.

Aris menuturkan, pemberian vaksin dosis ketiga kepada nakes ini dianggap lebih efektif untuk meningkatkan antibodi. Penyuntikan akan secepatnya dilakukan. “Distribusi juga akan segera dilakukan. Hanya saja untuk vaksin moderna ini penyimpanannya berbeda dengan Sinovac, harus berada dalam suhu minus 20 derajat celcius,” tuturnya.

Karena itu, lanjut Aris, bagi kabupaten/kota apabila fasilitas penyimpanannya belum tersedia dengan baik, maka vaksin moderna tersebut belum dapat didistribusikan. “Untuk sementara distribusi vaksin moderna ini akan kita utamakan kepada kabupaten/kota yang berzona merah,” tukasnya.

Prioritas Vaksin Kedua

Terpisah, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, vaksin yang sudah tiba tersebut bakal diprioritaskan untuk masyarakat yang sudah mendapat suntik vaksin pertama. “Vaksin inikan sudah datang dikirim dari Jakarta. Memang kita prioritaskan untuk yang akan disuntik kedua,” katanya menjawab wartawan, Jumat (30/7).

Adapun jenis vaksin yang akan datang lagi tersebut, Pfizer dan Moderna. Namun kata Edy, saat ini ketersediaan vaksin di Sumut masih jenis Sinovac, serta yang baru datang yakni jenis AstraZeneca. “Mungkin itu di Agustus nanti (datang Pfizer dan Moderna). Sekarang Sinovac dan AstraZeneca yang sudah datang. Ada 16 ribu sekian gitu,” katanya.

Secara pasti soal jumlah vaksin yang telah didistribusikan saat ini dengan permintaan pihaknya kepada Kementerian Kesehatan sebelumnya, Edy belum mendapat laporan resmi lagi. “Untuk teknisnya bisa kalian tanya sama kepala Dinas Kesehatan. Yang pasti kita baru 1,1 juta vaksin dari total kebutuhan delapan juta vaksin,” pungkasnya.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos, vaksin yang tiba di Sumut pada Jumat kemarin yakni jenis Sinovac sebanyak 18.350 vial (183.500 dosis). Vaksin tersebut tiba di Terminal Cargo Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang pada pukul 15.57 WIB.

Sebelumnya, pada Kamis (29/7) sore, sebanyak 70 ribu dosis vaksin Covid-19 merek Moderna tiba di Sumut melalui KNIA. Setibanya di Sumut, vaksin tersebut kemudian dibawa ke gudang Farmasi Dinas Kesehatan Sumut, Jalan HM Yamin Medan. (ris/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/