25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Balon Gubsu Muslim harus Paham Beragama

MEDAN-Partai Islam dan bakal calon Gubernur Sumut (Balon Gubsu) harus bersatu dalam pemilihan Pilgubsu 2013 mendatang. Partai Islam mesti punya yang bisa menenangi pertarungan.

“Dengan demikian dukungan suara umat juga akan bersatu memenangkannya,”tegas Ketua Badan Pengelola Islamic Center/Madrasah Hapalan Alquran Al Ustadz Sutan Syahrir Dalimunthe.

Hal senada ditegaskan KH Nazaruddin Lubis Pimpinan Majelis Taklim Salafiyah Asy-Syafiiyah Pulo Brayan Bengkel Medan, Kamis (30/8).
“Agar dukungan umat menjadi kuat, maka para elit mesti bersatu, baik para Balon maupun partai politik,” ucap Ustadz Sutan Syahrir terkait pelaksanaan Pilgubsu yang telah semakin dekat.

Dia mengimbau Balon Gubsu Islam untuk memilih pasangan seakidah. Begitu juga partai politik Islam untuk mencalonkan dan memasangkan orang yang telah melalui proses seleksi dari umat Islam.

Diuraikan, banyak dalil dalam fikih yang menuntun untuk memilih yang paling ringan dari yang membahayakan. “Kalau seorang pemimpin Muslim tentunya dia akan lebih menjaga kepentingan umatnya,” ucapnya.

Sementara itu KH Nazaruddin Lubis mengimbau para Balon Gubsu untuk berpikir secara benar untuk memilih pasangan yang juga berasal dari umat Islam. “Islam itu adalah ajaran agama yang mengatur segala sesuatunya, bukan cuma hubungan antarmanusia semata. Islam juga mengatur tentang hubungan manusia dengan alam raya,” ujarnya.

“Para bakal calon Gubernur ini supaya berpikirlah. Karena  masih banyak umat Islam yang baik-baik yang dapat dijadikan pasangan dalam Pilgubsu,” katanya.

Kepada partai politik, KH Nazaruddin juga menekankan untuk memilih pasangan Islam-islam karena itu lebih baik. “Sebagai seorang Muslim, sebelum berpolitik sebaliknya pelajari dulu agama Islam. Jangan berpolitik sebelum mengerti Islam,” tegasnya.

Dia menjelaskan bahwa politik itu adalah adu cerdik. Politik Islam itu adu cerdik tanpa kezaliman, apalagi pembohongan dan kelicikan. “Kalau licik, itulah para penggarong, sedangkan cerdik adalah menyelesaikan berbagai masalah yang muncul dalam kehidupan di dunia ini,” terang KH Nazaruddin.(ton/rel)

MEDAN-Partai Islam dan bakal calon Gubernur Sumut (Balon Gubsu) harus bersatu dalam pemilihan Pilgubsu 2013 mendatang. Partai Islam mesti punya yang bisa menenangi pertarungan.

“Dengan demikian dukungan suara umat juga akan bersatu memenangkannya,”tegas Ketua Badan Pengelola Islamic Center/Madrasah Hapalan Alquran Al Ustadz Sutan Syahrir Dalimunthe.

Hal senada ditegaskan KH Nazaruddin Lubis Pimpinan Majelis Taklim Salafiyah Asy-Syafiiyah Pulo Brayan Bengkel Medan, Kamis (30/8).
“Agar dukungan umat menjadi kuat, maka para elit mesti bersatu, baik para Balon maupun partai politik,” ucap Ustadz Sutan Syahrir terkait pelaksanaan Pilgubsu yang telah semakin dekat.

Dia mengimbau Balon Gubsu Islam untuk memilih pasangan seakidah. Begitu juga partai politik Islam untuk mencalonkan dan memasangkan orang yang telah melalui proses seleksi dari umat Islam.

Diuraikan, banyak dalil dalam fikih yang menuntun untuk memilih yang paling ringan dari yang membahayakan. “Kalau seorang pemimpin Muslim tentunya dia akan lebih menjaga kepentingan umatnya,” ucapnya.

Sementara itu KH Nazaruddin Lubis mengimbau para Balon Gubsu untuk berpikir secara benar untuk memilih pasangan yang juga berasal dari umat Islam. “Islam itu adalah ajaran agama yang mengatur segala sesuatunya, bukan cuma hubungan antarmanusia semata. Islam juga mengatur tentang hubungan manusia dengan alam raya,” ujarnya.

“Para bakal calon Gubernur ini supaya berpikirlah. Karena  masih banyak umat Islam yang baik-baik yang dapat dijadikan pasangan dalam Pilgubsu,” katanya.

Kepada partai politik, KH Nazaruddin juga menekankan untuk memilih pasangan Islam-islam karena itu lebih baik. “Sebagai seorang Muslim, sebelum berpolitik sebaliknya pelajari dulu agama Islam. Jangan berpolitik sebelum mengerti Islam,” tegasnya.

Dia menjelaskan bahwa politik itu adalah adu cerdik. Politik Islam itu adu cerdik tanpa kezaliman, apalagi pembohongan dan kelicikan. “Kalau licik, itulah para penggarong, sedangkan cerdik adalah menyelesaikan berbagai masalah yang muncul dalam kehidupan di dunia ini,” terang KH Nazaruddin.(ton/rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/