26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Butuh Pemimpin Berjiwa Nasionalis

Para Pendeta Kota Medan Berkunjung ke AY Center

Para pendeta di Kota Medan menilai sosok Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) AY Nasution adalah pemimpin yang nasionalis. Hal itu diuangkapkan para tokoh agama Kristen ini dalam pertemuan dengan AY Nasution di AY Centre, Rabu (29/8).

Pendeta Pahotan Sihombing, mengatakan pertemuan dengan bakal Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) tersebut untuk menjalin hubungan yang lebih baik lagi. Menurutnya mereka senang bisa berkomunikasi langsung dengan AY Nasution yang merupakan calon Gubernur.
“Pertemuan ini kita lakukan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pak AY. Kami sangat senang disambut dengan ramah oleh pak AY,” ujar Pendeta Pahotan, kemarin.

Menurut Pahotan, pemimpin Sumut ke depan harus orang yang berjiwa nasionalis. Hal itu supaya bisa menyatukan semua warga Sumut yang memiliki banyak suku, agama dan ras. “Kita menilai sosok AY Nasution merupakan pemimpin yang berjiwa nasionalis. Kita inginkan pemimpin seperti dia ini nanti untuk menjaga keutuhan dan kesatuan masyarakat Sumut,” kata Pahotan.

Menurut Pahotan, Sumut tidak akan bisa jika dipimpin oleh orang yang hanya berjiwa agamis. Jiwa dipimpin yang berjiwa agamis, katanya, hal itu bisa menimbulkan perpecahan antarpenduduk. Namun jika dipimpin oleh orang yang berjiwa nasionalis, maka Sumut akan bisa maju dan sukses. “Sumut harus dipimpin oleh orang yang senasionalis mungkin, jangan yang agamis. Ini untuk mempersatukan seluruh penduduk Sumut yang beraneka ragam agama, suku dan budaya,” jelasnya.

Untuk menentukan pilihan, kata Pahotan, meski sebagai pendeta atau pemuka agama Kristen, mereka tidak fanatik dan tidak melihat agamanya untuk didukung. Menurutnya agama bukanlah pemisah antarsesama, tetapi agama adalah mendekatkan diri kepada Tuhan.

“Kita melihat sosok AY Nasution yang sangat tepat. Pengalamannya di militer bisa membawa Sumut ke arah lebih baik,” tukasnya.

Pendeta lainnya, M Sihombing, mengatakan daerah Sumut yang dikenal berjiwa keras akan lebih baik jika dipimpin oleh orang yang berlatar belakang militer. Melihat dari pengalaman sebelumnya, dimana Sumut berhasil dipimpin oleh orang-orang militer. “Jiwa tentaranya yang tegas sangat tepat untuk memimpin Sumut yang dikenal keras. Kami melihat sosok AY Nasution akan bisa mempersatukan semua suku, agama dan ras di daerah ini. Sebab jika dipimpin oleh seorang militer maka masyarakat akan merasa ada payung untuk berlindung,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, AY Nasution, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang telah diberikan oleh para pendeta tersebut. Menurutnya dukungan yang diberikan tersebut akan semakin menguatkan tekadnya untuk maju memimpin Sumut ini.

Menurutnya keberagaman suku dan agama di Sumut memang harus dijaga. Untuk itu masyarakat harus pintar menentukan pemimpin Sumut ke depan. Sebab jika salah pilih, maka masyarakat sendiri yang akan merugi.

“Orang yang baik itu adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu kita cari figur pemimpin yang baik untuk daerah ini. Jangan salah pilih. Jika salah pilih kita sendiri yang merugi nanti,” tandasnya.(ari)

Para Pendeta Kota Medan Berkunjung ke AY Center

Para pendeta di Kota Medan menilai sosok Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) AY Nasution adalah pemimpin yang nasionalis. Hal itu diuangkapkan para tokoh agama Kristen ini dalam pertemuan dengan AY Nasution di AY Centre, Rabu (29/8).

Pendeta Pahotan Sihombing, mengatakan pertemuan dengan bakal Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) tersebut untuk menjalin hubungan yang lebih baik lagi. Menurutnya mereka senang bisa berkomunikasi langsung dengan AY Nasution yang merupakan calon Gubernur.
“Pertemuan ini kita lakukan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pak AY. Kami sangat senang disambut dengan ramah oleh pak AY,” ujar Pendeta Pahotan, kemarin.

Menurut Pahotan, pemimpin Sumut ke depan harus orang yang berjiwa nasionalis. Hal itu supaya bisa menyatukan semua warga Sumut yang memiliki banyak suku, agama dan ras. “Kita menilai sosok AY Nasution merupakan pemimpin yang berjiwa nasionalis. Kita inginkan pemimpin seperti dia ini nanti untuk menjaga keutuhan dan kesatuan masyarakat Sumut,” kata Pahotan.

Menurut Pahotan, Sumut tidak akan bisa jika dipimpin oleh orang yang hanya berjiwa agamis. Jiwa dipimpin yang berjiwa agamis, katanya, hal itu bisa menimbulkan perpecahan antarpenduduk. Namun jika dipimpin oleh orang yang berjiwa nasionalis, maka Sumut akan bisa maju dan sukses. “Sumut harus dipimpin oleh orang yang senasionalis mungkin, jangan yang agamis. Ini untuk mempersatukan seluruh penduduk Sumut yang beraneka ragam agama, suku dan budaya,” jelasnya.

Untuk menentukan pilihan, kata Pahotan, meski sebagai pendeta atau pemuka agama Kristen, mereka tidak fanatik dan tidak melihat agamanya untuk didukung. Menurutnya agama bukanlah pemisah antarsesama, tetapi agama adalah mendekatkan diri kepada Tuhan.

“Kita melihat sosok AY Nasution yang sangat tepat. Pengalamannya di militer bisa membawa Sumut ke arah lebih baik,” tukasnya.

Pendeta lainnya, M Sihombing, mengatakan daerah Sumut yang dikenal berjiwa keras akan lebih baik jika dipimpin oleh orang yang berlatar belakang militer. Melihat dari pengalaman sebelumnya, dimana Sumut berhasil dipimpin oleh orang-orang militer. “Jiwa tentaranya yang tegas sangat tepat untuk memimpin Sumut yang dikenal keras. Kami melihat sosok AY Nasution akan bisa mempersatukan semua suku, agama dan ras di daerah ini. Sebab jika dipimpin oleh seorang militer maka masyarakat akan merasa ada payung untuk berlindung,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, AY Nasution, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang telah diberikan oleh para pendeta tersebut. Menurutnya dukungan yang diberikan tersebut akan semakin menguatkan tekadnya untuk maju memimpin Sumut ini.

Menurutnya keberagaman suku dan agama di Sumut memang harus dijaga. Untuk itu masyarakat harus pintar menentukan pemimpin Sumut ke depan. Sebab jika salah pilih, maka masyarakat sendiri yang akan merugi.

“Orang yang baik itu adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu kita cari figur pemimpin yang baik untuk daerah ini. Jangan salah pilih. Jika salah pilih kita sendiri yang merugi nanti,” tandasnya.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/