25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Sepuluh ATCS Segera Beroperasi

Bantu Atasi Kemacetan Lalu-lintas

MEDAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Medan mulai melakukan pemasangan kamera digital di persimpangan lampu merah (traffic light) dengan program Automatic Traffic Light Control System (ATCS). Pada tahap awal pemasangan akan dilakukan di beberapa titik paling rawan kemacetan.

“Sedang berjalan dan lagi persiapan pondasi tiang penyanggah untuk kameranya.  Kita juga lagi mempersiapkan kabel fiber optik yang harus ditanamkan di dalam tanah yang tidak bisa disamakan dengan fiber optik lainnya,” kata Kabid Teknis Sarana dan Prasarana Dishub Kota Medan, Suriono, Selasa (30/10).

Dikatakannya, kabel fiber optik yang ditanam di dalam tanah itu untuk konektifitas jaringan camera menuju ruang kendali atau CC room secara online. “Dalam pertengahan bulan ini akan kita pasang fisiknya. Jadi, fisik akan dipersiapkan untuk konektifitasnya secara Online dari CC room.,” ujarnya.

Ada sebanyak 18 titik yang akan dipasang ACTS. Dan sepuluh titik diantaranya ditargetkan beroperasi akhir tahun 2012. Kesepuluh titik tersebut adalah, Jalan Gatot Subroto simpang Majestik, Jalan Balai Kota simpang Wisma Benteng, Jalan Imam Bonjol simpang Lapangan Benteng, Jalan Imam Bonjol  simpang Hotel Danau Toba. Kemudian Jalan Sudirman simpang air mancur Sudirman, persimpangan Jalan Kartini, simpang Jalan Zainul Arifin antara Jalan Diponegoro, persimpangan antara jalan Multatuli dan Jalan Suprapto. Persimpangan antara jalan Sudirman dan Diponegoro dan persimpangan antara Jalan Juanda dan Jalan Sudirman.

Sebelumnya, Kadishub kota Medan Renward Parapat menjelaskan, ATCS adalah alat mengatur sistem traffic light yang terkoordinasi antara satu simpang dengan simpang yang lain dengan dikontrol melalui sebuah ruangan monitor komputer. Apabila terjadi kemacetan pada satu persimpangan, maka petugas secara otomatis dapat merubah setting siklus traffic light tersebut.
“Dengan kata lain, setting traffic light mengikuti pola pergerakan arus lalu lintas karena pada masing masing persimpangan dipantau oleh kamera dan sensor. Sedangkan yang dipakai saat ini masih konvensional. Sehingga sulit mengatur pola pergerakan arus lalu lintasnya,” ucap Renward.

Dia mengakui, persoalan kemacetan problem utama Kota Medan. Penyebabnya tidak hanya pertumbuhan kendaraan yang sangat cepat, melainkan struktur jalan dibeberapa kawasan itu juga masih kecil. “Kedepan kita usulkan untuk melakukan pelebaran persimpangan, ” jelasnya.

Tidak hanya itu, kata dia, kemacetan lain juga disebabkan oleh kedisplinan para pengguna kendaraan. (gus)

Bantu Atasi Kemacetan Lalu-lintas

MEDAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Medan mulai melakukan pemasangan kamera digital di persimpangan lampu merah (traffic light) dengan program Automatic Traffic Light Control System (ATCS). Pada tahap awal pemasangan akan dilakukan di beberapa titik paling rawan kemacetan.

“Sedang berjalan dan lagi persiapan pondasi tiang penyanggah untuk kameranya.  Kita juga lagi mempersiapkan kabel fiber optik yang harus ditanamkan di dalam tanah yang tidak bisa disamakan dengan fiber optik lainnya,” kata Kabid Teknis Sarana dan Prasarana Dishub Kota Medan, Suriono, Selasa (30/10).

Dikatakannya, kabel fiber optik yang ditanam di dalam tanah itu untuk konektifitas jaringan camera menuju ruang kendali atau CC room secara online. “Dalam pertengahan bulan ini akan kita pasang fisiknya. Jadi, fisik akan dipersiapkan untuk konektifitasnya secara Online dari CC room.,” ujarnya.

Ada sebanyak 18 titik yang akan dipasang ACTS. Dan sepuluh titik diantaranya ditargetkan beroperasi akhir tahun 2012. Kesepuluh titik tersebut adalah, Jalan Gatot Subroto simpang Majestik, Jalan Balai Kota simpang Wisma Benteng, Jalan Imam Bonjol simpang Lapangan Benteng, Jalan Imam Bonjol  simpang Hotel Danau Toba. Kemudian Jalan Sudirman simpang air mancur Sudirman, persimpangan Jalan Kartini, simpang Jalan Zainul Arifin antara Jalan Diponegoro, persimpangan antara jalan Multatuli dan Jalan Suprapto. Persimpangan antara jalan Sudirman dan Diponegoro dan persimpangan antara Jalan Juanda dan Jalan Sudirman.

Sebelumnya, Kadishub kota Medan Renward Parapat menjelaskan, ATCS adalah alat mengatur sistem traffic light yang terkoordinasi antara satu simpang dengan simpang yang lain dengan dikontrol melalui sebuah ruangan monitor komputer. Apabila terjadi kemacetan pada satu persimpangan, maka petugas secara otomatis dapat merubah setting siklus traffic light tersebut.
“Dengan kata lain, setting traffic light mengikuti pola pergerakan arus lalu lintas karena pada masing masing persimpangan dipantau oleh kamera dan sensor. Sedangkan yang dipakai saat ini masih konvensional. Sehingga sulit mengatur pola pergerakan arus lalu lintasnya,” ucap Renward.

Dia mengakui, persoalan kemacetan problem utama Kota Medan. Penyebabnya tidak hanya pertumbuhan kendaraan yang sangat cepat, melainkan struktur jalan dibeberapa kawasan itu juga masih kecil. “Kedepan kita usulkan untuk melakukan pelebaran persimpangan, ” jelasnya.

Tidak hanya itu, kata dia, kemacetan lain juga disebabkan oleh kedisplinan para pengguna kendaraan. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/