30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jalan Kebun Kopi Marendal Rusak Parah, Hanya Dilakukan Pengerasan

RUSAK PARAH: Pengendara motor melintas di  Jalan Kebun Kopi Pasar VII Marendal Medan yang rusak parah.
PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
RUSAK PARAH: Pengendara motor melintas di Jalan Kebun Kopi Pasar VII Marendal Medan yang rusak parah. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jalan Kebun Kopi Pasar VII Marendal, Kota Medan tak kunjung dilakukan pengaspalan. Padahal amatan Sumut Pos, jalan yang beririsan dengan Kabupaten Deliserdang tersebut sudah dua kali dilakukan pengerasan berupa batu krikil dan pasir.

Kondisi badan jalan rusak parah sekitar Maret lalu. Selang satu bulan berikutnya, Pemerintah Deliserdang melalui Dinas Tata Ruang dan Permukiman terlihat ada melakukan pengerasan jalan. Bahkan pengerasan kembali dilakukan pada awal Oktober namun hingga kini tak kunjung diaspal.

“Udah delapan bulan bekalangan ini Jalan Kebun Kopi Marendal tak juga diaspal. Kondisinya udah sangat parah, semua aspal jalan dalam kondisi menganga,” ujar Affan Lubis, warga Dusun I Marendal yang saban hari melintasi jalan tersebut kepada Sumut Pos, Rabu (30/10).

Dikatakannya, setiap pengendara wajib ekstra berhati-hati ketika melintasi jalan tersebut. Karena hampir tidak ada lagi pilihan jalan yang bagus buat dilalui. Lebih berbahayanya lagi, sambung dia, ketika melintas di waktu hujan, jalanan menjadi licin dan tak jarang pengendara terjatuh.

“Sudah sering kalilah orang terjatuh kalau lewat situ. Apalagi yang belum pernah sama sekali melintas dari jalan itu. Batu kerikil untuk pengerasannya kan jadi licin akibat hujan. Udah gitu airnya masih tergenang terus di badan jalan seperti kubangan kerbau,” katanya.

Ia berharap pemerintah setempat segera melakukan pengaspalan. Sebab jalan tersebut merupakan lintasan utama bagi penduduk Marendal, Deliserdang dan juga Kota Medan.

“Janganlah sampai ada korban jiwa baru pemerintah bertindak. Sangat tidak nyaman kita tiap hari lewat situ dengan kondisi jalan yang rusak parah. Dan setahu saya tahun lalu yang mengerjakan itu Dinas PU Kota Medan. Memang sih jalan itu jalan perbatasan antara Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang, tapi kan masyarakat gak mau tahu itu,” katanya.

Warga setempat, Boru Nainggolan menuding pengaspalan jalan tersebut terkesan asal jadi, sebab dalam setahun mau dua kali perbaikan yang dilakukan. “Perlintasan jalan didekat Jalan Sumber Amal ini memang langganan rusak. Umurnya tak sampai setahun pasti sudah hancur lagi.

Udah gitu tak ada drainasenya kanan kiri karena sudah dangkal kali paritnya. Akhirnya air itu tergenang ke badan jalan saat hujan deras. Ditambah lagi pedagang yang jualan di pinggir jalan, sesuka hatinya membuang limbah ke jalan,” ungkapnya.

Ia menuturkan jalan itu berada di wilayah perbatasan tapi Dinas PU Medan yang mengerjakan pengaspalan tahun lalu. “Di sisi kanan ini masuk Kota Medan sedangkan sisi kiri itu Deliserdang. Tapi sampai persimpangan Jalan Kongsi Marendal, masih wilayah Kota Medan. Artinya itulah batasnya,” katanya.

Camat Medan Amplas, Edi Mulia Matondang mengaku tidak mengetahui persis titik kerusakan jalan yang terjadi. Dia mengatakan terlebih dahulu memastikan kepada lurah Harjosari II, apakah jalan tersebut waktu itu yang mengerjakan adalah Dinas PU Medan.

“Aku gak gitu tahu kali jalan itu, pasar-pasar berapanya juga aku kurang tahu. Karena setahuku itukan perbatasan ya, coba nanti kutanya dulu sama lurahnya ya,” ungkapnya saat dikonfirmasi, kemarin.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Medan, Mukhyar yang dikonfirmasi mengatakan, akan segera mengecek kondisi jalan tersebut melalui unit pelaksana teknis (UPT) setempat. “Saya juga akan berkoordinasi dengan lurah setempat, memastikan wilayah tersebut memang masuk Kota Medan. Karena ada informasi bahwa itu masuk wilayah Delisersang,” katanya.

Setelah diterangkan melalui keterangan warga setempat, kalau pengaspalan jalan dilakukan Pemko Medan tahun lalu, Mukhyar kembali mengatakan terlebih dahulu memastikan pekerjaan tersebut memang dilakukan oleh pihaknya. “Kalau memang itu wilayah kita, tentu akan segera kita tindak lanjuti. Terima kasih atas informasinya,” ujarnya. (prn/ila)

RUSAK PARAH: Pengendara motor melintas di  Jalan Kebun Kopi Pasar VII Marendal Medan yang rusak parah.
PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
RUSAK PARAH: Pengendara motor melintas di Jalan Kebun Kopi Pasar VII Marendal Medan yang rusak parah. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jalan Kebun Kopi Pasar VII Marendal, Kota Medan tak kunjung dilakukan pengaspalan. Padahal amatan Sumut Pos, jalan yang beririsan dengan Kabupaten Deliserdang tersebut sudah dua kali dilakukan pengerasan berupa batu krikil dan pasir.

Kondisi badan jalan rusak parah sekitar Maret lalu. Selang satu bulan berikutnya, Pemerintah Deliserdang melalui Dinas Tata Ruang dan Permukiman terlihat ada melakukan pengerasan jalan. Bahkan pengerasan kembali dilakukan pada awal Oktober namun hingga kini tak kunjung diaspal.

“Udah delapan bulan bekalangan ini Jalan Kebun Kopi Marendal tak juga diaspal. Kondisinya udah sangat parah, semua aspal jalan dalam kondisi menganga,” ujar Affan Lubis, warga Dusun I Marendal yang saban hari melintasi jalan tersebut kepada Sumut Pos, Rabu (30/10).

Dikatakannya, setiap pengendara wajib ekstra berhati-hati ketika melintasi jalan tersebut. Karena hampir tidak ada lagi pilihan jalan yang bagus buat dilalui. Lebih berbahayanya lagi, sambung dia, ketika melintas di waktu hujan, jalanan menjadi licin dan tak jarang pengendara terjatuh.

“Sudah sering kalilah orang terjatuh kalau lewat situ. Apalagi yang belum pernah sama sekali melintas dari jalan itu. Batu kerikil untuk pengerasannya kan jadi licin akibat hujan. Udah gitu airnya masih tergenang terus di badan jalan seperti kubangan kerbau,” katanya.

Ia berharap pemerintah setempat segera melakukan pengaspalan. Sebab jalan tersebut merupakan lintasan utama bagi penduduk Marendal, Deliserdang dan juga Kota Medan.

“Janganlah sampai ada korban jiwa baru pemerintah bertindak. Sangat tidak nyaman kita tiap hari lewat situ dengan kondisi jalan yang rusak parah. Dan setahu saya tahun lalu yang mengerjakan itu Dinas PU Kota Medan. Memang sih jalan itu jalan perbatasan antara Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang, tapi kan masyarakat gak mau tahu itu,” katanya.

Warga setempat, Boru Nainggolan menuding pengaspalan jalan tersebut terkesan asal jadi, sebab dalam setahun mau dua kali perbaikan yang dilakukan. “Perlintasan jalan didekat Jalan Sumber Amal ini memang langganan rusak. Umurnya tak sampai setahun pasti sudah hancur lagi.

Udah gitu tak ada drainasenya kanan kiri karena sudah dangkal kali paritnya. Akhirnya air itu tergenang ke badan jalan saat hujan deras. Ditambah lagi pedagang yang jualan di pinggir jalan, sesuka hatinya membuang limbah ke jalan,” ungkapnya.

Ia menuturkan jalan itu berada di wilayah perbatasan tapi Dinas PU Medan yang mengerjakan pengaspalan tahun lalu. “Di sisi kanan ini masuk Kota Medan sedangkan sisi kiri itu Deliserdang. Tapi sampai persimpangan Jalan Kongsi Marendal, masih wilayah Kota Medan. Artinya itulah batasnya,” katanya.

Camat Medan Amplas, Edi Mulia Matondang mengaku tidak mengetahui persis titik kerusakan jalan yang terjadi. Dia mengatakan terlebih dahulu memastikan kepada lurah Harjosari II, apakah jalan tersebut waktu itu yang mengerjakan adalah Dinas PU Medan.

“Aku gak gitu tahu kali jalan itu, pasar-pasar berapanya juga aku kurang tahu. Karena setahuku itukan perbatasan ya, coba nanti kutanya dulu sama lurahnya ya,” ungkapnya saat dikonfirmasi, kemarin.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Medan, Mukhyar yang dikonfirmasi mengatakan, akan segera mengecek kondisi jalan tersebut melalui unit pelaksana teknis (UPT) setempat. “Saya juga akan berkoordinasi dengan lurah setempat, memastikan wilayah tersebut memang masuk Kota Medan. Karena ada informasi bahwa itu masuk wilayah Delisersang,” katanya.

Setelah diterangkan melalui keterangan warga setempat, kalau pengaspalan jalan dilakukan Pemko Medan tahun lalu, Mukhyar kembali mengatakan terlebih dahulu memastikan pekerjaan tersebut memang dilakukan oleh pihaknya. “Kalau memang itu wilayah kita, tentu akan segera kita tindak lanjuti. Terima kasih atas informasinya,” ujarnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/