MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hujan yang mengguyur Kota Medan pada Minggu (30/10) malam membuat Jalan Karya Bakti, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan terendam banjir. Tak tanggung-tanggung, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Husni mengatakan, titik banjir terletak di Jalan Karya Bakti. Tingginya rendaman air membuat pihaknya terpaksa mengevakuasi 14 orang yang terjebak banjir.
“Yang terdampak lokasi di Kecamatan Medan Johor, titik lokasi di Jalan Karya Bakti. Kita melakukan evakuasi, yang di evakuasi berjumlah 4 KK dengan jumlah total 14 jiwa,” ucap Husni kepada Sumut Pos, Senin (31/10).
Dikatakan Husni, kondisi banjir terjadi dalam waktu yang cukup lama. Pasalnya, banjir tidak kunjung surut dalam waktu yang lama, sehingga harus dilakukan penyedotan. “Air harus disedot agar surut. Alhamdulillah tadi pagi sudah surut, sebab sudah dilakukan penyedotan sejak tadi malam,” ujarnya.
Selain Medan Johor, kata Husni, bahwa tidak ada wilayah Kota Medan lainnya yang terdampak banjir parah sehingga harus dilakukan evakuasi.”Tidak ada wilayah lainnya yang mengalami banjir parah, aman terkendali,” katanya.
Terkait warga yang sempat di evakuasi, Husni mengatakan jika saat ini warga yang dievakusi telah kembali ke rumahnya masing-masing begitu air telah surut setelah disedot. “Semua warga yang evakuasi sudah kembali ke rumah keluarga sejak tadi malam,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Medan Johor, Chandra Dalimunthe, menjelaskan, tentang penyebab banjir dan lamanya air surut. Dikatakan Chandra, banjir terjadi akibat adanya parit yang rubuh sehingga menyebakan terjadinya sumbatan pada aliran air.”Ada parit yang rubuh sehingga alirannya tersumbat, ketepatan daerah jalannya cekungan, jadi mengakibatkan jalan tersebut tergenang air dalam waktu yang lama,” jelasnya.
Menurut Chandra, ada dua rumah warga yang paling terdampak, namun tidak ada warga yang harus sampai mengungsi.”Untuk penangannya air disedot dengan mobil sedot Dinas PU Medan,” tuturnya.
Selanjutnya, Chandra juga mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas PU terkait penanganan banjir di Jalan Karya Bakti. “Sudah kami koordinasikan dengan Dinas PU, hari ini info dari dinas PU akan di pasang U-Ditch (drainase),” pungkasnya.
Cuaca Ekstrem Diprediksi Berdurasi Lama
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih mengingatkan masyarakat Sumatera Utara (Sumut) agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem. Hal itu dikatakan Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Defri Mandoza kepada Sumut Pos di Medan, Senin (31/10).
Menurutnya, hal ini berdasarkan pola angin gradian yang menunjukkan adanya siklon tropis Nalgae di Perairan Filipina  yang mengakibatkan  terjadinya belokan dan daerah pertemuan angin (konvergensi)  di Sumut.
“Ini memicu pertumbuhan  awan-awan hujan di wilayah Sumut dan sekitarnya. Kondisi udara lapisan atas juga cukup labil sehingga mendukung terbentuknya awan-awan hujan yang disertai petir dan angin kencang,” ujarnya.
Adapun, lanjutnya, kondisi Suhu Permukaan Laut (SPL) di perairan barat Sumatera dan selat Malaka berkisar 29-32 derajat celsius.
“Hal ini mengindikasikan adanya asupan uap air yang cukup tinggi di wilayah perairan tersebut, khususnya Samudera  Hindia Barat Sumut yang mendukung  pertumbuhan awan-awan hujan,” kata dia.
Berdasarkan analisis BBMKG Wilayah 1 Medan, sambung Defri, wilayah Sumut dalam 2-3 hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai  petir dan angin kencang dengan durasi yang cukup lama dan cakupan wilayah yang luas sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi  (banjir bandang, longsor, angin kencang dan gelombang tinggi), terlebih mengingat saat ini wilayah Sumut sedang mengalami musim penghujan.
“Menyikapi kondisi ini diharapkan pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Sumut dan pantau terus update info cuaca Sumut terkini melalui sosmed @infobmkgsumut,” pungkas nya. (map/ila)