MEDAN- Masjid Al-Izzah tampak berdiri kokoh di dalam lingkungan Kampus Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara (IAIN-SU) Jalan Williem Iskandar, Kabupaten Deli Serdang. Sepintas Masjid Al-Izzah tidak jauh berbeda dibanding masjid lain yang biasa digunakan untuk melaksanakan kewajiban shalat lima waktu. Namun saat masuk dan mendalami tentang masjid tersebut, ternyata Masjid Al-Izzah tidak hanya memiliki fisik bangunan yang cantik dan menawan. Namun masjid Al-Izzah juga memiliki khas tersendiri dibandingkan masjid lainnya.
Ya, masjid yang dominan diisi oleh kalangan civitas akademika IAIN dan tentunya masyarakat sekitar ini. Ternyata memiliki khas memakai dua bahasa yakni Arab dan Inggris dalam pengantar khotbahnya di setiap pelaksanaan shalat Jumat. Hal ini disampaikan Ketua Badan Kenaziran Mesjid (BKM) Al-Izzah IAIN-SU, KH Abdul Bakar Adnan, MA saat ditemui di masjid tersebut, Kamis (11/4).
“Ya, sudah menjadi ciri khas di masjid ini bahwa setiap hari Jumatnya khotbah yang disampaikan khatib menggunakan dua bahasa yakni Arab dan Inggris. Dan ini sudah dimulai sejak berdirinya Masjid Al-Izzah pada 2004 lalu,”ujarnya.
Alhasil karena menggunakan dua bahasa, tak jarang khatib yang bertindak dalam khotbah Jumat berasal dari tamatan luar negeri seperti Timur Tengah, Al Jazirah, Mesir, Maroco, Arab Saudi, Mekkah, Sudah, Siria, India dan Pakistan.
Tidak hanya itu saja bahkan Abdul Bakar juga mengatakan jika para penceramah sebagian tamatan yang berasal dari Kanada, Amerika Serikat, Australia, Jerman, dan Malaysia.”Semua para penceramah tamatan luar negri ini merupakan dosen dan pegawai di IAIN-SU. Sehingga, tidak yang dipakai penceramah dari luar,” terangnya.
Nah, untuk memperkuat bahas Arab dan Inggris yang kerap dipakai saat Khotbah Jumat di Masjid ini, pihak BKM juga membuat sebuah program yakni pelajaran tata bahasa Arab dan Inggris. Dimana, para sasaran anak didiknya berasal dari kalangan Mahasiswa IAIN-SU. (omi)
MEDAN- Masjid Al-Izzah tampak berdiri kokoh di dalam lingkungan Kampus Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara (IAIN-SU) Jalan Williem Iskandar, Kabupaten Deli Serdang. Sepintas Masjid Al-Izzah tidak jauh berbeda dibanding masjid lain yang biasa digunakan untuk melaksanakan kewajiban shalat lima waktu. Namun saat masuk dan mendalami tentang masjid tersebut, ternyata Masjid Al-Izzah tidak hanya memiliki fisik bangunan yang cantik dan menawan. Namun masjid Al-Izzah juga memiliki khas tersendiri dibandingkan masjid lainnya.
Ya, masjid yang dominan diisi oleh kalangan civitas akademika IAIN dan tentunya masyarakat sekitar ini. Ternyata memiliki khas memakai dua bahasa yakni Arab dan Inggris dalam pengantar khotbahnya di setiap pelaksanaan shalat Jumat. Hal ini disampaikan Ketua Badan Kenaziran Mesjid (BKM) Al-Izzah IAIN-SU, KH Abdul Bakar Adnan, MA saat ditemui di masjid tersebut, Kamis (11/4).
“Ya, sudah menjadi ciri khas di masjid ini bahwa setiap hari Jumatnya khotbah yang disampaikan khatib menggunakan dua bahasa yakni Arab dan Inggris. Dan ini sudah dimulai sejak berdirinya Masjid Al-Izzah pada 2004 lalu,”ujarnya.
Alhasil karena menggunakan dua bahasa, tak jarang khatib yang bertindak dalam khotbah Jumat berasal dari tamatan luar negeri seperti Timur Tengah, Al Jazirah, Mesir, Maroco, Arab Saudi, Mekkah, Sudah, Siria, India dan Pakistan.
Tidak hanya itu saja bahkan Abdul Bakar juga mengatakan jika para penceramah sebagian tamatan yang berasal dari Kanada, Amerika Serikat, Australia, Jerman, dan Malaysia.”Semua para penceramah tamatan luar negri ini merupakan dosen dan pegawai di IAIN-SU. Sehingga, tidak yang dipakai penceramah dari luar,” terangnya.
Nah, untuk memperkuat bahas Arab dan Inggris yang kerap dipakai saat Khotbah Jumat di Masjid ini, pihak BKM juga membuat sebuah program yakni pelajaran tata bahasa Arab dan Inggris. Dimana, para sasaran anak didiknya berasal dari kalangan Mahasiswa IAIN-SU. (omi)