SERGAI- Tidak kurang dari 7.000 umat muslim yang didominasi ibu-ibu yang tergabung dalam pengajian Al-Hidayah dari 17 kecamatan se-Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), menghadiri acara Tabligh Akbar dan Dzikir Akbar Al-Hidayah yang dilaksanakan di Stadion Mini Erry-Soekirman Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Sergai, Sabtu (9/4).
Tabligh Akbar dan Dzikir Akbar yang diisi dengan taushiyah oleh Da’i sejuta umat KH Zainuddin MZ itu, juga dihadiri Bupati Sergai Ir HT Erry Nuradi MSi, Wakil Bupati Ir H Soekirman, Wakil Ketua DPRD Sergai Drs H Sayuti Nur MPd, Unsur Muspida Sergai, Sekdakab Sergai Drs H Haris Fadillah MSi, Ketua DPC GOPTKI Ny Hj Marliah Soekirman, Ketua DWP Ny Hj Imas Haris Fadillah, para Anggota DPRD Sergai, Kepala SKPD, Camat, Unsur Muspika Dolok Masihul, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan ribuan kaum muslimat majelis taushiyah dzikir dan doa At Tazkira Kabupaten Sergai.
Bupati Sergai HT Erry Nuradi dalam sambutannya mengatakan ada tiga hal yang tidak mungkin kembali, yaitu waktu, perkataan dan kesempatan. Tiga hal yang dapat mendewasakan kita yakni kesabaran, ketulusan dan rasa syukur.
Selain itu Bupati juga menambahkan ada tiga hal yang tidak pernah abadi, yaitu harta, jabatan dan cinta terhadap manusia. Kemudian tiga hal yang membuat kita menjadi berharga adalah komitmen, kejujuran dan kerendahan hati.
Dukungan yang besar juga turut diberikan Pemkab Sergai atas terselenggaranya acara Tabligh Akbar dan Dzikir Akbar tersebut, selain sebagai pengikat tali silaturahmi, menjaga persatuan dan kesatuan, melalui acara ini Bupati berharap Kabupaten Sergai akan selalu diberkahi Allah SWT dan dijauhkan dari segala musibah dan bencana.
Puncak acrara diisi ceramah agama oleh KH Zainuddin MZ, meski cuaca terbilang cukup terik, namun para pengunjung yang mayoritasnya adalah para ibu tetap antusias mendengarkan dan menyimak taushiyah da’i sejuta umat tersebut. KH Zainuddin MZ menuturkan, pentingnya berdzikir agar kita terhindar dari musibah dan bencana karena Allah tidak akan menurunkan suatu bencana apabila di tempat tersebut masih banyak orang-orang yang istighfar.
Lebih lanjut ia mengatakan, rasa memiliki akan cenderung membuat seseorang menjadi sombong, berbeda dengan seseorang yang merasa bahwa segala yang diperoleh di dunia ini adalah sekadar titipan, maka akan membuat manusia itu selalu bersyukur dan menjaga semua nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya.
Karena kita hidup di dunia hanya sementara dan semua nikmat yang diberikan Allah SWT dalam hidup adalah sebuah titipan yang bisa diambil kembali kapanpun kehendak Allah.
Usai mendengarkan taushiyah, acara dilanjutkan dengan Dzikir Akbar yang dipimpin oleh DR KH Amiruddin, MS, PhD yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Taushiyah, Dzikir dan Do’a (TAZKIRA) Provinsi Sumatera Utara. Walaupun singkat, hanya sekitar limabelas menit, dzikir tetap berlangsung khusyuk dan khidmat.(mag-15)