24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Bupati Kunjungi Masjid Peninggalan Kerajaan Melayu

LANGKAT- Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu mengunjungi Masjid Ar Rahman, salah satu situs sejarah peninggalan zaman kerajaaan Melayu di Kelurahan Bingai, Kecamatan Wampu, Kamis (15/3). Orang nomor satu di Langkat tersebut mendatangi lokasi masjid persis menjelang petang, bersama segenap pejabat Pemkab termasuk diantaranya Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum Bambang Irawadi, secara pribadi membantu badan kenaziran masjid Rp6 juta untuk dipergunakan mengantisipasi terjangan abrasi.

Bahrum Sitompul selaku Ketua Badan Kenaziran selain bersyukur mendapat perhatian dari Pemkab Langkat mengakui, warga setempat masih tetap menggunakan (memakmurkan) sebagai tempat beribadah kendati kondisi bangunan masjid terancam, menyusul jarak bibir sungai dengan pondasi berkisar satu meter lagi.

Masjid Ar Rahman ini merupakan peninggalan zaman kerajaaan Melayu di Kelurahan Bingai Kecamatan Wampu-Langkat berornamenkan khas Melayu dengan lantai dan dinding papan, memiliki bentuk atau gaya bangunan model rumah panggung seperti kebanyakan rumah di wilayah pesisir.
Sedangkan mengenai asal muasal berdirinya masjid yang hingga kini masih terlihat kokoh, tak satupun yang mengetahui persis. Tetapi, berdasarkan cerita warga dari orang-orang tua dahulu menyebutkan, masjid tersebut sudah ada sejak kerajaan Melayu dipangku Tengku Abdul Djalil sekitar tahun 1901.
Dengan demikian, Masjid Ar Rahman yang dibelakangnya didapati belasan makam datuk atau raja-raja Melayu yang biasanya diberi gelar Tengku oleh pengikutnya, hingga saat ini sudah berusia 111.(mag-4)

LANGKAT- Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu mengunjungi Masjid Ar Rahman, salah satu situs sejarah peninggalan zaman kerajaaan Melayu di Kelurahan Bingai, Kecamatan Wampu, Kamis (15/3). Orang nomor satu di Langkat tersebut mendatangi lokasi masjid persis menjelang petang, bersama segenap pejabat Pemkab termasuk diantaranya Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum Bambang Irawadi, secara pribadi membantu badan kenaziran masjid Rp6 juta untuk dipergunakan mengantisipasi terjangan abrasi.

Bahrum Sitompul selaku Ketua Badan Kenaziran selain bersyukur mendapat perhatian dari Pemkab Langkat mengakui, warga setempat masih tetap menggunakan (memakmurkan) sebagai tempat beribadah kendati kondisi bangunan masjid terancam, menyusul jarak bibir sungai dengan pondasi berkisar satu meter lagi.

Masjid Ar Rahman ini merupakan peninggalan zaman kerajaaan Melayu di Kelurahan Bingai Kecamatan Wampu-Langkat berornamenkan khas Melayu dengan lantai dan dinding papan, memiliki bentuk atau gaya bangunan model rumah panggung seperti kebanyakan rumah di wilayah pesisir.
Sedangkan mengenai asal muasal berdirinya masjid yang hingga kini masih terlihat kokoh, tak satupun yang mengetahui persis. Tetapi, berdasarkan cerita warga dari orang-orang tua dahulu menyebutkan, masjid tersebut sudah ada sejak kerajaan Melayu dipangku Tengku Abdul Djalil sekitar tahun 1901.
Dengan demikian, Masjid Ar Rahman yang dibelakangnya didapati belasan makam datuk atau raja-raja Melayu yang biasanya diberi gelar Tengku oleh pengikutnya, hingga saat ini sudah berusia 111.(mag-4)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/