22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Lalapan Berbuka Puasa

Pedagang Pakkat  Mulai Menjamur

MEDAN- Berbagai varian menu berbuka puasa kini mulai banyak ditawarkan oleh sejumlah pedagang. Salah satunya adalah pakkat, atau biasa dikenal masyarakat dengan sebutan rotan muda.

Meskipun terdengar sederhana, namun menu bukaan yang disajikan sejumlah pedagang saat menghadapi bulan puasa itu, menjadi favorit tahunan bagi para pembeli.

Bayangkan saja, tingginya animo pembeli seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, mengharuskan Madan, salah seorang pedagang pakkat di kawasan Jalan Letda Sujono harus menyiapkan puluhan ikat pakkat yang nantinya juga akan dibagikan kepada pedagang lain yang akan membuka usaha yang sama.

“Saat ini untuk penyediaan stok, kita telah menyiapkan 34 ikat yang masing-masing ikatan terdiri dari 100, 125, hingga 150 batang rotan muda dan akan terus kita tambah. Pakkat ini juga nantinya akan kita bagikan kepada 16 pedagang pakkat lain untuk memenuhi minat pembeli yang terbagi di beberapa daerah seperti Simpang Limun dan kawasan Jalan SM Raja,” sebutnya.

Hal itu menurut Madan dilakukan dalam menyiasati tingginya jumlah pembeli yang tidak akan mungkin bisa tertampung di kedainya.

Sedangkan untuk bisa menikmati pakkat, Madan mengatakan bisa dilakukan lewat proses pembakaran di atas panggangan api, terlebih dahulu ataupun proses rebusan. Yang mana untuk proses pembakaran, menurutnya tidak terlalau sulit. Pasalnya, pakkat hanya tinggal disusun di atas wadah dengan api yang cukup marak.
Dengan waktu sekitar lima menit, pakkat sudah bisa diangkat  dan “embut” atau daging lembut di dalam balutan rotan muda sudah bisa dijadikan bahan masakan sesuai keinginan.

Biasanya embut pakkat yang telah melewati proses pembakaran selain bisa dijadikan bahan lalapan yang dicampur dengan sambal kecap ataupun sambal belacan, namun juga sering digulai ataupun dijadikan anyang sesuai selera.
Hanya saja untuk melewati proses pembakaran, pastinya gepulan asap yang memedihkan mata akan dirasakan Madan. Namun hal itu sudah menjadi hal biasa sebagai bentuk proses mengais rezeki bagi keluarganya.
Sedangkan untuk harganya, Madan mengaku untuk pakkat yang telah dibakar biasanya dijual Rp5000 per tiga batangnya. (uma)

Pedagang Pakkat  Mulai Menjamur

MEDAN- Berbagai varian menu berbuka puasa kini mulai banyak ditawarkan oleh sejumlah pedagang. Salah satunya adalah pakkat, atau biasa dikenal masyarakat dengan sebutan rotan muda.

Meskipun terdengar sederhana, namun menu bukaan yang disajikan sejumlah pedagang saat menghadapi bulan puasa itu, menjadi favorit tahunan bagi para pembeli.

Bayangkan saja, tingginya animo pembeli seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, mengharuskan Madan, salah seorang pedagang pakkat di kawasan Jalan Letda Sujono harus menyiapkan puluhan ikat pakkat yang nantinya juga akan dibagikan kepada pedagang lain yang akan membuka usaha yang sama.

“Saat ini untuk penyediaan stok, kita telah menyiapkan 34 ikat yang masing-masing ikatan terdiri dari 100, 125, hingga 150 batang rotan muda dan akan terus kita tambah. Pakkat ini juga nantinya akan kita bagikan kepada 16 pedagang pakkat lain untuk memenuhi minat pembeli yang terbagi di beberapa daerah seperti Simpang Limun dan kawasan Jalan SM Raja,” sebutnya.

Hal itu menurut Madan dilakukan dalam menyiasati tingginya jumlah pembeli yang tidak akan mungkin bisa tertampung di kedainya.

Sedangkan untuk bisa menikmati pakkat, Madan mengatakan bisa dilakukan lewat proses pembakaran di atas panggangan api, terlebih dahulu ataupun proses rebusan. Yang mana untuk proses pembakaran, menurutnya tidak terlalau sulit. Pasalnya, pakkat hanya tinggal disusun di atas wadah dengan api yang cukup marak.
Dengan waktu sekitar lima menit, pakkat sudah bisa diangkat  dan “embut” atau daging lembut di dalam balutan rotan muda sudah bisa dijadikan bahan masakan sesuai keinginan.

Biasanya embut pakkat yang telah melewati proses pembakaran selain bisa dijadikan bahan lalapan yang dicampur dengan sambal kecap ataupun sambal belacan, namun juga sering digulai ataupun dijadikan anyang sesuai selera.
Hanya saja untuk melewati proses pembakaran, pastinya gepulan asap yang memedihkan mata akan dirasakan Madan. Namun hal itu sudah menjadi hal biasa sebagai bentuk proses mengais rezeki bagi keluarganya.
Sedangkan untuk harganya, Madan mengaku untuk pakkat yang telah dibakar biasanya dijual Rp5000 per tiga batangnya. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/