30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Nikmatnya Berbuka dengan Timpan

MEDAN – Berbuka dengan timpan, putu dan adee tentunya sangat nikmat. Makanan yang berasa dari Nangroe Aceh Darusalam ini dapat ditemui di Kota Medan. Salah satununya  di Jalan Setia Budi tepatnya di warung Mie Aceh Titi Boborok.

Bagi yang ingin menikmati makanan yang manis ini sudah bisa dibeli pada pukul 15.00 atau setelah salat ashar. Karena pada jam segini baru penjual menyajikan makanan ini. Untuk harga cukup terjangkau cukup mengeluarkan Rp6 ribu sudah dapat satu porsi.

Ditemui, penjual timpan, Jamilah mengaku, untuk penjualan makanan khas Aceh ini biasanya pada bulan Ramadan. Namun, jika di Aceh makanan ini sebagai cemilan pada saat lebaran tiba. “Tapi, kalau hari biasa jualan ini juga ada, namun tidak sebanyak yang dijual pada bulan ramadan tiba,”ucapnya.
Jamilah menjelaskan, bahan baku timpan ini berasal dari tepung, sari kaya atau kelapa yang dicampur dengan kua nangka atau juga durian. Untuk putu terbuat dari tepung beras. Sedangkan adde bahan bakunya dari singkong dan dipadukan dengan coklat dan aroma lainnya. Memang kebanyakan yang beli orang Aceh, tapi juga ada yang beli suku lainnya,”ucapnya. Setiap harinya, Jamilah mengaku, dapat meraup ratusan  ribu rupiah. (ban)

MEDAN – Berbuka dengan timpan, putu dan adee tentunya sangat nikmat. Makanan yang berasa dari Nangroe Aceh Darusalam ini dapat ditemui di Kota Medan. Salah satununya  di Jalan Setia Budi tepatnya di warung Mie Aceh Titi Boborok.

Bagi yang ingin menikmati makanan yang manis ini sudah bisa dibeli pada pukul 15.00 atau setelah salat ashar. Karena pada jam segini baru penjual menyajikan makanan ini. Untuk harga cukup terjangkau cukup mengeluarkan Rp6 ribu sudah dapat satu porsi.

Ditemui, penjual timpan, Jamilah mengaku, untuk penjualan makanan khas Aceh ini biasanya pada bulan Ramadan. Namun, jika di Aceh makanan ini sebagai cemilan pada saat lebaran tiba. “Tapi, kalau hari biasa jualan ini juga ada, namun tidak sebanyak yang dijual pada bulan ramadan tiba,”ucapnya.
Jamilah menjelaskan, bahan baku timpan ini berasal dari tepung, sari kaya atau kelapa yang dicampur dengan kua nangka atau juga durian. Untuk putu terbuat dari tepung beras. Sedangkan adde bahan bakunya dari singkong dan dipadukan dengan coklat dan aroma lainnya. Memang kebanyakan yang beli orang Aceh, tapi juga ada yang beli suku lainnya,”ucapnya. Setiap harinya, Jamilah mengaku, dapat meraup ratusan  ribu rupiah. (ban)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/