26 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Presiden Harus Turun Tangan

JAKARTA- FIFA akhirnya merilis keterangan resmi soal PSSI yang diberikan kesempatan terakhir untuk menggelar kongres paling lambat 30 Juni mendatang. Itu disampaikan Sepp Blatter dalam press conference di markas FIFA tengah malam kemarin.

Pada kesempatan itu BlatterĀ  hanya memberikan keterangan singkat mengenai persepakbolaan Indonesia. Menurut Blatter, keputusan itu dalah hasil dari hasil sidang Exco FIFA yang dihadiri 23 dari 25 anggotanya.
Soal Indonesia, kandidat tunggal Presiden FIFA dalam kongres hari ini tersebut hanya memberikan penjelasan dalam satu kalimat saja.

“Kami memberi kesempatan kepada Indonesia untuk menggelar Kongres lagi sampai 30 Juni.Ā  Indonesia otomatis akan dijatuhi sanksi jika gagal menyelenggarakan kongres sampai 30 Juni,” kata Sepp Blatter. Sikap FIFA tentang Indonesia itu juga terpampang dengan jelas dalam situs FIFA.

Di situs FIFA juga kembali ditegaskan jika empat nama yang sebelumnya sudah diputuskan dilarang untuk dicalonkan sebagai Ketum, Waktum, dan anggota Exco PSSI periode 2011-2015, yiatu Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta, Arifin Panigoro tetap tidak boleh maju. Pada 1 Juli FIFA akan langsung menjatuhkan sanksi jika instruksi FIFA tidak ditaati.

Tapi ternyata, kesempatan kedua yang diberikan FIFA itu sepertinya hanya dipandang sebelah mata oleh pendukung George Toisutta-Arifin Panigoro. Dalam press conference yang digelar di salah satu mall di Jakarta kemarin sore, Saleh Mukadar, salah satu anggota tim sukses George-Arifin mengatakan Sepp Blatter berkomentar seperti itu karena dia menerima masukan dari Thierry Renegass (Direktur Pengembangan dan Keanggotaan FIFA) yang selama ini dituding banyak berpihak kepada status quo.

Mengenai putusan FIFA tentang tidak adanya sanksi kepada Indonesia menurut pendukung George – Arifin sebenarnya karena sidang Exco FIFA memang tidak mengagendakannya. Itu karena memang tidak ada pelanggaran yang dilakukan peserta pada kongres 20 Mei lalu.Ā  Anggota Komisi X DediĀ  Miing Gumelar meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan untuk meredam pihak-pihak yang berkepentingan.(kuh/jpnn)
“Kami di Komisi X sudah merekomendasikan pemerintah untuk segera menuntaskan masalah ini,ā€katanya. (kuh/jpnn)

JAKARTA- FIFA akhirnya merilis keterangan resmi soal PSSI yang diberikan kesempatan terakhir untuk menggelar kongres paling lambat 30 Juni mendatang. Itu disampaikan Sepp Blatter dalam press conference di markas FIFA tengah malam kemarin.

Pada kesempatan itu BlatterĀ  hanya memberikan keterangan singkat mengenai persepakbolaan Indonesia. Menurut Blatter, keputusan itu dalah hasil dari hasil sidang Exco FIFA yang dihadiri 23 dari 25 anggotanya.
Soal Indonesia, kandidat tunggal Presiden FIFA dalam kongres hari ini tersebut hanya memberikan penjelasan dalam satu kalimat saja.

“Kami memberi kesempatan kepada Indonesia untuk menggelar Kongres lagi sampai 30 Juni.Ā  Indonesia otomatis akan dijatuhi sanksi jika gagal menyelenggarakan kongres sampai 30 Juni,” kata Sepp Blatter. Sikap FIFA tentang Indonesia itu juga terpampang dengan jelas dalam situs FIFA.

Di situs FIFA juga kembali ditegaskan jika empat nama yang sebelumnya sudah diputuskan dilarang untuk dicalonkan sebagai Ketum, Waktum, dan anggota Exco PSSI periode 2011-2015, yiatu Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta, Arifin Panigoro tetap tidak boleh maju. Pada 1 Juli FIFA akan langsung menjatuhkan sanksi jika instruksi FIFA tidak ditaati.

Tapi ternyata, kesempatan kedua yang diberikan FIFA itu sepertinya hanya dipandang sebelah mata oleh pendukung George Toisutta-Arifin Panigoro. Dalam press conference yang digelar di salah satu mall di Jakarta kemarin sore, Saleh Mukadar, salah satu anggota tim sukses George-Arifin mengatakan Sepp Blatter berkomentar seperti itu karena dia menerima masukan dari Thierry Renegass (Direktur Pengembangan dan Keanggotaan FIFA) yang selama ini dituding banyak berpihak kepada status quo.

Mengenai putusan FIFA tentang tidak adanya sanksi kepada Indonesia menurut pendukung George – Arifin sebenarnya karena sidang Exco FIFA memang tidak mengagendakannya. Itu karena memang tidak ada pelanggaran yang dilakukan peserta pada kongres 20 Mei lalu.Ā  Anggota Komisi X DediĀ  Miing Gumelar meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan untuk meredam pihak-pihak yang berkepentingan.(kuh/jpnn)
“Kami di Komisi X sudah merekomendasikan pemerintah untuk segera menuntaskan masalah ini,ā€katanya. (kuh/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/