25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Densus Tangkap Teroris Solo

SOLO- Dua pekan belakangan polisi Solo tampak seperti diejek kelompok peneror bersenjata. Diawali pada 17 Agustus, Pospam 05 di Gemblegan diserang dua orang tak dikenal. Akibatnya, dua polisi terluka. Sehari kemudian (18 Agustus) giliran Pospam Gladak dilempari granat. Lalu, Kamis malam (30/8) pos polisi di Singosaren ganti diserang. Akibatnya, petugas jaga Bripka Dwi Data Subekti tewas.

Setelah bekerja keras mengungkap kasus tersebut, tadi malam satuan elite polisi, Densus 88, berhasil membalas tindakan para pelaku teror tersebut. Di antara lima orang yang bisa diidentifikasi, tiga orang dapat ditangkap (satu di antaranya ditembak mati). Sedangkan dua lainnya lolos.

Sumber Jawa Pos (Grup Sumut Pos) menjelaskan, upaya penangkapan itu dilakukan mulai dari Terminal Tirtonadi, Solo. Ada dua orang yang dijemput temannya dengan menggunakan sepeda motor. “Mereka itu sudah dipantau sejak penembakan 17 Agustus,” kata sumber tersebut.

Tim Densus 88 membuntuti mereka. Sampai di Jalan Veteran kawasan Tipes, dekat Masjid Baitus Salam, rupanya mereka curiga ada yang menguntit. Mereka berusaha menghilangkan jejak. Saat itulah tim langsung berinisiatif melakukan penangkapan. “Satu motor ditabrak sampai jatuh. Ada anggota yang ditembak, terserempet peluru,” ujarnya.

Mengetahui buruan memegang senjata api, polisi langsung beraksi. Satu tersangka teroris ditembak tepat di kepala sehingga tewas di tempat, satunya lagi bisa ditangkap hidup-hidup. “Satu motor lagi (ditumpangi dua orang, Red) masih dalam pengejaran,” terang dia.

Sebelum mengejar empat orang itu, terlebih dahulu Densus 88 menangkap seorang berinisial M di Karanganyar kemarin pukul 14. 00 WIB. Dari penangkapan itulah, penyelidikan dikembangkan sehingga polisi menemukan adanya perpindahan lokasi di terminal Solo. “Inisial namanya W dan S (dua orang yang ditangkap di Tipes, Red), lengkapnya akan dirilis humas, tunggu saja,” jelas sumber itu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengakui adanya penangkapan tersangka teroris di Solo tadi malam. “Betul, informasinya demikian,” katanya. Namun, Boy menyatakan belum mendapat informasi lengkap dari lapangan.  “Besok pagi (pagi ini, Red), pukul delapan pagi, kami rilis di mabes,” ucap dia. “Ya, sejak penembakan pertama, tim densus sudah ada di Solo,” tegas Boy.

Presiden Perintah Kapolri ke TKP

Anik, pedagang nasi di sekitar lokasi kejadian, mengatakan, ada dua rentetan tembakan. Pertama sekitar delapan kali dan kedua sekitar tujuh kali. Menurut dia, dua orang yang ditengarai tewas langsung dimasukkan ke mobil.

Seorang lagi, anggota Densus 88 Bripda Suherman yang tertembak pada perut, langsung dibawa temannya berboncengan tiga dengan sepeda motor. “Saya lihat, ada satu korban terluka dibonceng tiga ke arah utara Jalan Bhayangkara,” tambah Slamet, suami Anik. Suherman akhirnya juga tewas.
Suparno, saksi mata lain, melihat”enam motor dengan pengendara berboncengan kejar-kejaran dari arah timur. Empat motor dengan pengendara berboncengan dua berhenti di simpang tiga Jalan Veteran. Dua orang mengejar pelaku yang berboncengan. “Mobilnya terus ke barat, belok ke utara gang kecil belakang Lotte Mart,” katanya.

Kejadian tersebut tadi malam langsung dilaporkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo kepada Presiden SBY. (rdl/c11/nw/jpnn)

SOLO- Dua pekan belakangan polisi Solo tampak seperti diejek kelompok peneror bersenjata. Diawali pada 17 Agustus, Pospam 05 di Gemblegan diserang dua orang tak dikenal. Akibatnya, dua polisi terluka. Sehari kemudian (18 Agustus) giliran Pospam Gladak dilempari granat. Lalu, Kamis malam (30/8) pos polisi di Singosaren ganti diserang. Akibatnya, petugas jaga Bripka Dwi Data Subekti tewas.

Setelah bekerja keras mengungkap kasus tersebut, tadi malam satuan elite polisi, Densus 88, berhasil membalas tindakan para pelaku teror tersebut. Di antara lima orang yang bisa diidentifikasi, tiga orang dapat ditangkap (satu di antaranya ditembak mati). Sedangkan dua lainnya lolos.

Sumber Jawa Pos (Grup Sumut Pos) menjelaskan, upaya penangkapan itu dilakukan mulai dari Terminal Tirtonadi, Solo. Ada dua orang yang dijemput temannya dengan menggunakan sepeda motor. “Mereka itu sudah dipantau sejak penembakan 17 Agustus,” kata sumber tersebut.

Tim Densus 88 membuntuti mereka. Sampai di Jalan Veteran kawasan Tipes, dekat Masjid Baitus Salam, rupanya mereka curiga ada yang menguntit. Mereka berusaha menghilangkan jejak. Saat itulah tim langsung berinisiatif melakukan penangkapan. “Satu motor ditabrak sampai jatuh. Ada anggota yang ditembak, terserempet peluru,” ujarnya.

Mengetahui buruan memegang senjata api, polisi langsung beraksi. Satu tersangka teroris ditembak tepat di kepala sehingga tewas di tempat, satunya lagi bisa ditangkap hidup-hidup. “Satu motor lagi (ditumpangi dua orang, Red) masih dalam pengejaran,” terang dia.

Sebelum mengejar empat orang itu, terlebih dahulu Densus 88 menangkap seorang berinisial M di Karanganyar kemarin pukul 14. 00 WIB. Dari penangkapan itulah, penyelidikan dikembangkan sehingga polisi menemukan adanya perpindahan lokasi di terminal Solo. “Inisial namanya W dan S (dua orang yang ditangkap di Tipes, Red), lengkapnya akan dirilis humas, tunggu saja,” jelas sumber itu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengakui adanya penangkapan tersangka teroris di Solo tadi malam. “Betul, informasinya demikian,” katanya. Namun, Boy menyatakan belum mendapat informasi lengkap dari lapangan.  “Besok pagi (pagi ini, Red), pukul delapan pagi, kami rilis di mabes,” ucap dia. “Ya, sejak penembakan pertama, tim densus sudah ada di Solo,” tegas Boy.

Presiden Perintah Kapolri ke TKP

Anik, pedagang nasi di sekitar lokasi kejadian, mengatakan, ada dua rentetan tembakan. Pertama sekitar delapan kali dan kedua sekitar tujuh kali. Menurut dia, dua orang yang ditengarai tewas langsung dimasukkan ke mobil.

Seorang lagi, anggota Densus 88 Bripda Suherman yang tertembak pada perut, langsung dibawa temannya berboncengan tiga dengan sepeda motor. “Saya lihat, ada satu korban terluka dibonceng tiga ke arah utara Jalan Bhayangkara,” tambah Slamet, suami Anik. Suherman akhirnya juga tewas.
Suparno, saksi mata lain, melihat”enam motor dengan pengendara berboncengan kejar-kejaran dari arah timur. Empat motor dengan pengendara berboncengan dua berhenti di simpang tiga Jalan Veteran. Dua orang mengejar pelaku yang berboncengan. “Mobilnya terus ke barat, belok ke utara gang kecil belakang Lotte Mart,” katanya.

Kejadian tersebut tadi malam langsung dilaporkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo kepada Presiden SBY. (rdl/c11/nw/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/