28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Stop Rekrut Guru Honorer

Tak Ada Lagi Pengangkatan jadi PNS

JAKARTA- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meminta seluruh pemerintah daerah di Indonesia untuk berhenti merekrut guru honorer. Alasannya, menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim, jumlah guru honorer saat ini sudah membludak.
Apalagi, maraknya guru honorer yang menuntut untuk diangkat menjadi PNS. “Padahal, kalau kita melihat dari perjanjian awalnya, guru honorer menyatakan siap jika tidak diangkat menjadi PNS. Jumlah guru honorer saat ini sudah terlampau banyak,” ungkap Musliar di Jakarta, Kamis (1/3).
Musliar mengungkapkan, saat jumlah mereka masih sedikit, tidak pernah terdengar tuntutan kenaikan status menjadi PNS. Akan tetapi, ketika semakin dibiarkan dan jumlahnya terus meningkat hingga mencapai 650 ribu lebih, para guru honorer justru mendemo pemerintah untuk diangkat.

“Sekarang mereka memanfaatkan jumlah mereka yang cukup banyak itu  untuk menyatukan kekuatan mendemo pemerintah. Ini yang akhirnya menjadi masalah saat ini,” imbuhnya.

Oleh karena itu, mantan Rektor Universitas Andalas ini mengimbau agar ke depannya dapat lebih diproteksi dalam merekrut guru honorer. Sebab, tidak ada pengangkatan guru honorer menjadi PNS lagi.

“Daerah memang memiliki kewenangan untuk mengangkat pegawai honorer. Tapi kita wanti-wanti jangan menimbulkan masalah baru. Ini adalah kebijakan terakhir pengangkatan guru honor,” jelasnya. (cha/jpnn)

Tak Ada Lagi Pengangkatan jadi PNS

JAKARTA- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meminta seluruh pemerintah daerah di Indonesia untuk berhenti merekrut guru honorer. Alasannya, menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim, jumlah guru honorer saat ini sudah membludak.
Apalagi, maraknya guru honorer yang menuntut untuk diangkat menjadi PNS. “Padahal, kalau kita melihat dari perjanjian awalnya, guru honorer menyatakan siap jika tidak diangkat menjadi PNS. Jumlah guru honorer saat ini sudah terlampau banyak,” ungkap Musliar di Jakarta, Kamis (1/3).
Musliar mengungkapkan, saat jumlah mereka masih sedikit, tidak pernah terdengar tuntutan kenaikan status menjadi PNS. Akan tetapi, ketika semakin dibiarkan dan jumlahnya terus meningkat hingga mencapai 650 ribu lebih, para guru honorer justru mendemo pemerintah untuk diangkat.

“Sekarang mereka memanfaatkan jumlah mereka yang cukup banyak itu  untuk menyatukan kekuatan mendemo pemerintah. Ini yang akhirnya menjadi masalah saat ini,” imbuhnya.

Oleh karena itu, mantan Rektor Universitas Andalas ini mengimbau agar ke depannya dapat lebih diproteksi dalam merekrut guru honorer. Sebab, tidak ada pengangkatan guru honorer menjadi PNS lagi.

“Daerah memang memiliki kewenangan untuk mengangkat pegawai honorer. Tapi kita wanti-wanti jangan menimbulkan masalah baru. Ini adalah kebijakan terakhir pengangkatan guru honor,” jelasnya. (cha/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/