29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mau Maju, Sutan Bathoegana Butuh Restu SBY

JAKARTA- Satu lagi tokoh politik nasional ikut maju dalam bursa pencalonan pilgub Sumut 2013 mendatang. Anggota DPR Sutan Bathoegana bakal meramaikan tensi politik di Sumut jelang pesta demokrasi lokal lima tahunan ini.

Dikonfirmasi Sumut Pos di Jakarta terkait kabar yang menyebut Sutan bakal ikut maju sebagai cagub dari Partai Demokrat, dia tidak membantahnya.

Semula, jawaban pria yang rajin menjadi narasumber di media massa itu, hanya normatif saja, layaknya gaya politisi. “Kita serahkan saja kepada kebijakan partai,” jawab Sutan, saat ditanya apa benar bakal ikut maju sebagai cagub, Jumat (30/3).

Untuk memperoleh ketegasan, Sumut Pos kembali mengulang pertanyaan. Jawaban Sutan sudah lebih mengarah bahwa dia memang bakal maju. “Jadi barang tuh,” ujarnya, dengan kalimat yang menjadi ciri khasnya itu.

Dimintai tanggapan atas bakal majunya Sutan itu, pengamat politik Umar Syadat Hasibuan mengatakan, boleh-boleh saja Sutan berambisi ikut mencalonkan diri sebagai cagub dari Partai Demokrat. “Masalahnya, restu Pak Beye (SBY, Red) nanti ke dia apa nggak?” ujar doktor ilmu politik lulusan Universitas Indonesia (UI) itu.

Pria yang belakangan ini terus mengikuti dinamika politik di Sumut jelang pilgub 2013 itu lebih lanjut menilai, Sutan tidak populer di kalangan masyarakat Sumut. “Kalau warga Sumut tahu dia, iya, karena wajahnya sering nongol di media massa. Tapi masyarakat Sumut tidak kenal dia. Di Sumut, Jhonny Allen itu lebih terkenal dibanding Sutan,” ujar pria kelahiran Labuhanbatu, yang lama berkiprah di Jakarta itu.

Indikasinya, kata Umar, Sutan bisa menjadi anggota DPR karena mendapat limpahan suara pada pileg 2009 lalu, dari suara yang diraih Abdul Wahab Dalimunthe, yang saat itu mendapat perolehan suara luar biasa besar.

Namun, jika pada akhirnya Partai Demokrat mencalonkan Sutan, kata Umar, sama saja Partai Demokrat menghancurkan dirinya sendiri. “Karena pasti kalah,” imbuhnya.

Sebagai partai besar yang sedang berkuasa, saran Umar, Partai Demokrat harus cermat memilih nama yang akan diusung, yang sekiranya punya kans besar untuk menang. “Sehingga Partai Demokrat sebagai partai besar tidak malu karena di pemilu lalu Demokrat menang telak di  Sumut,” ucapnya.
Lantas siapa yang mestinya diusung Partai Demokrat? Secara blak-blakan, Umar menyebut, Gus Irawan yang pantas menggunakan perahu besar Partai Demokrat.  “Partai Demokrat juga akan diuntungkan, karena punya calon dari kalangan profesional, yang sudah paham betul mengurusi ekonomi kerakyatan,” ulasnya.

Keuntungan lain Partai Demokrat juga mengusung Gus Irawan, sudah tidak perlu lagi membangun jaringan ke bawah. “Karena basis massa pendukung Gus Irawan sudah terbentuk,” imbuhnya lagi.

Bukankah Gus Irawan lebih dekat ke Golkar? Umar mengatakan, bisa saja Golkar berkoalisi dengan Demokrat mengusung Gus Irawan. “Karena Golkar sendiri tak punya kader yang mantap untuk diajukan,” kata Umar.

Beberapa waktu lalu, Sutan Bathoegana sendiri mengatakan, partainya lebih mengutamakan kadernya sendiri untuk dijadikan cagubsu. “Demokrat mengutamakan kader sendiri,” ujar Sutan Bathoegana, kepada koran ini di Jakarta, 16 Maret 2012.

Kader yang seperti apa yang akan diusung? Sutan mengatakan, kader yang diusung merupakan kader yang tingkat elektabilitasnya tinggi. “Yang dikenal, yang populer. Yang dikenal semua kalangan,” imbuh politisi yang dikenal berapi-api saat bicara itu.

Gatot Diharapkan Duet dengan Syamsul

Sementara itu, di Medan isyarat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mengusung Gatot Pujo Nugroho pada Pilgubsu 2013 mendatang mendapat respon baik di tengah-tengah masyarakat. Seperti yang ditegaskan bendahara umum PB Generasi Angkatan Baru Melayu Indonesia (GABMI) Basri yang mendukung kembali pencalonan Gatot Pujo Nugroho sebagai Gubsu 2013-2018 mendatang.

“Saya mendukung kembali Gatot sebagai Gubsu asalkan pendampingnya Prof H Syamsul Arifin SH MH ,” ujar Basri.
Basri menegaskan, Gatot dan PKS harus berani memasang rumus terbalik dalam Pilgubsu yang lalu.”Kalau dulu paketnya adalah Syamsul dan Gatot, maka ke depan harus paket  Gatot dan Syamsul,” ujar Basri.

Basri menyebutkan, Prof H Syamsul Arifin SH MH merupakan mantan Kepala Bapedalda (sekarang BLH, Red) adalah sosok yang bersih dan merupakan akademisi di USU. “Saya yakin jika pasangan ini benar dipaketkan maka kesuksesan akan terjadi seperti Pilgubsu 2008 lalu,” ujar Basri.

Hal senada juga disampaikan Koordinator Konsorsium Pesantren Indonesia (KPI) T Syaiful Indra. Dia mengungkapkan, Prof H Syamsul Arifin SH MH sangat layak mendampingi Gatot Pujo Nugroho mengingat pengalaman Prof Syamsul yang pernah menjadi Pj Wali Kota Binjai serta Kepala Bapedalda Sumut. “Saya berharap agar Gatot dan PKS bisa mencari figur pendamping yang setia dan amah dan itu ada pada diri Prof H Syamsul Arifin,” ujar T Syaiful Anhar.(sam/ade)

JAKARTA- Satu lagi tokoh politik nasional ikut maju dalam bursa pencalonan pilgub Sumut 2013 mendatang. Anggota DPR Sutan Bathoegana bakal meramaikan tensi politik di Sumut jelang pesta demokrasi lokal lima tahunan ini.

Dikonfirmasi Sumut Pos di Jakarta terkait kabar yang menyebut Sutan bakal ikut maju sebagai cagub dari Partai Demokrat, dia tidak membantahnya.

Semula, jawaban pria yang rajin menjadi narasumber di media massa itu, hanya normatif saja, layaknya gaya politisi. “Kita serahkan saja kepada kebijakan partai,” jawab Sutan, saat ditanya apa benar bakal ikut maju sebagai cagub, Jumat (30/3).

Untuk memperoleh ketegasan, Sumut Pos kembali mengulang pertanyaan. Jawaban Sutan sudah lebih mengarah bahwa dia memang bakal maju. “Jadi barang tuh,” ujarnya, dengan kalimat yang menjadi ciri khasnya itu.

Dimintai tanggapan atas bakal majunya Sutan itu, pengamat politik Umar Syadat Hasibuan mengatakan, boleh-boleh saja Sutan berambisi ikut mencalonkan diri sebagai cagub dari Partai Demokrat. “Masalahnya, restu Pak Beye (SBY, Red) nanti ke dia apa nggak?” ujar doktor ilmu politik lulusan Universitas Indonesia (UI) itu.

Pria yang belakangan ini terus mengikuti dinamika politik di Sumut jelang pilgub 2013 itu lebih lanjut menilai, Sutan tidak populer di kalangan masyarakat Sumut. “Kalau warga Sumut tahu dia, iya, karena wajahnya sering nongol di media massa. Tapi masyarakat Sumut tidak kenal dia. Di Sumut, Jhonny Allen itu lebih terkenal dibanding Sutan,” ujar pria kelahiran Labuhanbatu, yang lama berkiprah di Jakarta itu.

Indikasinya, kata Umar, Sutan bisa menjadi anggota DPR karena mendapat limpahan suara pada pileg 2009 lalu, dari suara yang diraih Abdul Wahab Dalimunthe, yang saat itu mendapat perolehan suara luar biasa besar.

Namun, jika pada akhirnya Partai Demokrat mencalonkan Sutan, kata Umar, sama saja Partai Demokrat menghancurkan dirinya sendiri. “Karena pasti kalah,” imbuhnya.

Sebagai partai besar yang sedang berkuasa, saran Umar, Partai Demokrat harus cermat memilih nama yang akan diusung, yang sekiranya punya kans besar untuk menang. “Sehingga Partai Demokrat sebagai partai besar tidak malu karena di pemilu lalu Demokrat menang telak di  Sumut,” ucapnya.
Lantas siapa yang mestinya diusung Partai Demokrat? Secara blak-blakan, Umar menyebut, Gus Irawan yang pantas menggunakan perahu besar Partai Demokrat.  “Partai Demokrat juga akan diuntungkan, karena punya calon dari kalangan profesional, yang sudah paham betul mengurusi ekonomi kerakyatan,” ulasnya.

Keuntungan lain Partai Demokrat juga mengusung Gus Irawan, sudah tidak perlu lagi membangun jaringan ke bawah. “Karena basis massa pendukung Gus Irawan sudah terbentuk,” imbuhnya lagi.

Bukankah Gus Irawan lebih dekat ke Golkar? Umar mengatakan, bisa saja Golkar berkoalisi dengan Demokrat mengusung Gus Irawan. “Karena Golkar sendiri tak punya kader yang mantap untuk diajukan,” kata Umar.

Beberapa waktu lalu, Sutan Bathoegana sendiri mengatakan, partainya lebih mengutamakan kadernya sendiri untuk dijadikan cagubsu. “Demokrat mengutamakan kader sendiri,” ujar Sutan Bathoegana, kepada koran ini di Jakarta, 16 Maret 2012.

Kader yang seperti apa yang akan diusung? Sutan mengatakan, kader yang diusung merupakan kader yang tingkat elektabilitasnya tinggi. “Yang dikenal, yang populer. Yang dikenal semua kalangan,” imbuh politisi yang dikenal berapi-api saat bicara itu.

Gatot Diharapkan Duet dengan Syamsul

Sementara itu, di Medan isyarat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mengusung Gatot Pujo Nugroho pada Pilgubsu 2013 mendatang mendapat respon baik di tengah-tengah masyarakat. Seperti yang ditegaskan bendahara umum PB Generasi Angkatan Baru Melayu Indonesia (GABMI) Basri yang mendukung kembali pencalonan Gatot Pujo Nugroho sebagai Gubsu 2013-2018 mendatang.

“Saya mendukung kembali Gatot sebagai Gubsu asalkan pendampingnya Prof H Syamsul Arifin SH MH ,” ujar Basri.
Basri menegaskan, Gatot dan PKS harus berani memasang rumus terbalik dalam Pilgubsu yang lalu.”Kalau dulu paketnya adalah Syamsul dan Gatot, maka ke depan harus paket  Gatot dan Syamsul,” ujar Basri.

Basri menyebutkan, Prof H Syamsul Arifin SH MH merupakan mantan Kepala Bapedalda (sekarang BLH, Red) adalah sosok yang bersih dan merupakan akademisi di USU. “Saya yakin jika pasangan ini benar dipaketkan maka kesuksesan akan terjadi seperti Pilgubsu 2008 lalu,” ujar Basri.

Hal senada juga disampaikan Koordinator Konsorsium Pesantren Indonesia (KPI) T Syaiful Indra. Dia mengungkapkan, Prof H Syamsul Arifin SH MH sangat layak mendampingi Gatot Pujo Nugroho mengingat pengalaman Prof Syamsul yang pernah menjadi Pj Wali Kota Binjai serta Kepala Bapedalda Sumut. “Saya berharap agar Gatot dan PKS bisa mencari figur pendamping yang setia dan amah dan itu ada pada diri Prof H Syamsul Arifin,” ujar T Syaiful Anhar.(sam/ade)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/