SUMUTPOS.CO – Polri memastikan persiapan arus mudik Lebaran 2024 dilakukan dengan matang. Berbagai langkah pengaturan dan pengamanan dilakukan. Yang terbaru, Korps Bhayangkara mempersiapkan pengamanan di titik rawan kecelakaan, kejahatan dan penambahan rambu. Bahkan, disiapkan rute alternatif bila terjadi banjir saat arus mudik.
Dalam acara peninjauan kesiapan mudik di Pelabuhan Merak, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, pengamanan arus mudik ini dilakukan secara menyeluruh. Kepolisian berupaya mengamankan sejumlah titik rawan kecelakaan dan kejahatan. “Selain jalan tol, kami mengamankan di luar tol. Untuk titik rawan kejahatan dan kecelakaan,” paparnya.
Telah dilakukan pemetaan untuk setiap titik rawan tersebut. Misalnya, jalan arteri yang sering terjadi kecelakaan. Polri mengupayakan agar jalan rawan kecelakaan itu dilakukan perbaikan. Baik berupa penambahan rambu-rambu atau pemberian penerangan jalan. “Kalau Jalan Lintas Sumatera yang rawan kejahatan, kami melakukan pengamanan,” tuturnya.
Dia mengatakan, kepolisian akan siap 24 untuk mengawal masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. Masyarakat yang merasa akan melewati titik rawan kejahatan, maka diharapkan bisa melapor. “Petugas siap mengawal melewati titik rawan tersebut. Kami berupaya masyarakat merasa aman dan nyaman saat mudik,” jelasnya.
Sementara Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Erdi Adrimulan Chaniago menambahkan, Korps Bhayangkara juga telah memetakan titik rawan banjir, terdapat 115 titik rawan banjir yang biasa digunakan sebagai jalur mudik. “Antisipasi terjadi banjir ini dilakukan banyak hal,” urainya.
Yang pertama, dengan menyiapkan 120 rute alternatif saat terjadi banjir. Petugas akan melakukan pengalihan arus lalu lintas ke jalur alternatif bila terjadi banjir. “Lalu untuk mencegah, kami juga bersama stakeholder melakukan pembersihan drainase, sungai dan tanggul,” terangnya.
Pompa air juga telah disiapkan bila terjadi banjir di sejumlah titik. Dengan begitu, genangan air akan lebih cepat surut sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap arus lalu lintas. “Bancana berupa banjir memang masih menjadi ancaman,” ujarnya.
Untuk di pelabuhan juga telah dirancang rekayasa lalu lintas berupa delaying system atau penundaan perjalanan, serta buffer zone. Rekayasa lalu lintas itu akan dilakukan saat terjadi kepadatan di pelabuhan. Untuk Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan, penundaan perjalanan akan dilakukan di Rest Area km 43 dan Km 68 Jalan Tol Tangerang –Merak. “Ada juga di Lahan PT. Munic Line di ruas Jalan Cikuasa Atas saat kondisi darurat,” terangnya.
Untuk Pelabuhan Bakauheni penundaan perjalanan akan dilakukan di Rest Area Km 87, Km 67, Km 49, Km 33, dan Km 20 di Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar. “Untuk Pelabuhan Ketapang, penundaan perjalanan di Rest Area Grand Watudodol Jalan Raya Pantura Banyuwangi-SItubondo. Lalu untuk arah dari Jember di kantong parkir Dermaga Bulusan,” ujarnya.
Untuk penundaan perjalanan di Pelabuhan Gilimanuk dilakukan di Terminal Kargo Gilimanuk dan untuk sepeda motor dilakukan di Terminal Bus Gilimanuk. “”Itu sejumlah titik penundaan perjalanan akses pelabuhan ya,” jelasnya.
Sementara Kadivhumas Polri Irjen Shandi Nugroho mengatakan, dalam Operasi Ketupat 2024 akan dibentuk 5.784 titik pos pengamanan, pelayanan dan terpadu. Perinciannya, 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan dan 480 pos terpadu. “Pos ini beroperasi selama 13 hari sejak 4 April hingga 16 April 2024,” terangnya.
Lalu rencananya, pada Rabu (3/4) Polri akan melakukan apel gelar pasukan untuk Operasi Ketupat 2024. Personel diharapkan siap untuk membantu masyarakat selama arus mudik dan balik. “Apel pasukannya Rabu ya,” jelasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah menghadapi momen mudik lebaran 2024. Diantaranya contraflow atau rekayasa lalu lintas dengan mengubah sebagian ruas jalan yang sedang mengalami kemacetan.
“Strategi contra flow misalnya ada penambahan kendaraan per jamnya 3500 kendaraan, ditambah satu jalur, 5000 ke atas dua jalur. Ini kebijakan yang sudah disepakati,” ujarnya dalam agenda deputy meet the press Kemenko PMK, di Jakarta, kemarin (1/4).
Pemerintah pun mulai melakukan pengawasan ke sejumlah titik yang berisiko terjadi kerawanan kemacetan pemudik. Pekan lalu, pihaknya bersama Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri Perhubungan meninjau pelabuhan Merak. Untuk area Banten, dimulai dari Cilegon Barat dan ujungnya pelabuhan Merak. Sebagai langkah antisipasinya, maka disiapkan labuhan Ciwandan untuk kendaraan besar seperti truk.
Kemudian, alternatif kedua, disiapkan pelabuhan Indah Kiat yang bakal dioperasikan ketika penumpukan kendaraan di pelabuhan-pelabuhan sekitarnya. ”Diharapkan dengan adanya alternatif ini jalan menuju ke Merak sedikit lebih lancar,” ujarnya.
Kemudian untuk arah Timur, pengecekan dilakukan ruas jalan tol, rest area yang mencakup fasum-fasum yang ada. Termasuk, pos-pos kesehatan dan istirahat. ”Selain itu, nanti ada enam ruas tol baru yang akan difungsikan,” ungkapnya.
Pembukaan enam ruas tol ini mengikuti jumlah pemudik yang meningkat hingga 70 juta pemudik dibandung tahun lalu. Seperti diketahui, tahun ini, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 193 juta.
Disinggung soal tol trans Sumatera yang belum memadai, Warsito menjanjikan, bahwa Kementerian PUPR akan merampungkan sejumlah perbaikan. “Dan kemarin waktu rakor dengan PUPR, sudah komitmen harus udah selesai sebelum lebaran,” jelasnya.
Di sisi lain, ia mengapresiasi upaya Polda Lampung mengamankan pemudik dengan membersamai mereka selepas keluar dari Pelabuhan Bakaheuni. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pemudik aman sampai tujuan.
Diketahui, wilayah Lampung kerap rawan begal. Apalagi ketika malam hari. ”Untuk itu tentu kami mewakili Kemenko PMK mengapresiasi langkah Polda Lampung untuk mengawal supaya mudik,” jelasnya.
BPOM Intensifkan Pengawasan
Salah satu tradisi dalam Ramadan dan Lebaran adalah banyak makanan. Baik itu makanan kemasan maupun takjil. Untuk menjaga agar pangan yang beredar di masyarakat aman, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengintensifkan pengawasan. “Sejak 4 Maret 2024, Petugas BPOM di 76 unit pelaksana teknis (UPT) BPOM yang tersebar di seluruh Indonesia terjun ke lapangan melakukan pemeriksaan bersama lintas sektor terkait dan masyarakat,” kata Plt Kepala BPOM Rizka Andalusia.
Dia menambahkan agenda pengawasan tidak hanya berhenti saat Ramadan selesai tapi akan terus dilanjutkan hingga seminggu setelah Idulfitri. “Pemeriksaan telah menyasar 2.208 sarana, terdiri dari 920 sarana ritel modern, 867 sarana ritel tradisional, 386 gudang distributor, 28 gudang importir, dan tujuh gudang e-commerce,” tutur Rizka.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 628 sarana yang menjual produk tidak memenuhi ketentuan dengan temuan sebanyak 188.640 buah. “Yang diperkirakan bernilai lebih dari Rp2,2 miliar,” imbuhnya.
Yang patut diapresiasi adalah dari hasil pengawasan memperlihatkan hasil yang positif yaitu terjadinya penurunan jumlah sarana tidak memenuhi ketentuan. Rizka menyebut penurunan mencapai 13,14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu ada 723 sarana yang menjual produk tidak memenuhi ketentuan. “Penurunan ini sejalan dengan upaya penguatan post-market yang dilakukan BPOM melalui pembinaan kepada pelaku usaha terkait penerapan cara peredaran pangan olahan yang baik,” bebernya.
Rizka menyebut jenis temuan pangan terbesar merupakan pangan anda izin edar (TIE) sebesar 49,03 persen. “Produk ini banyak ditemukan di wilayah kerja UPT Tarakan, Pekanbaru, Palopo, Banda Aceh, dan DKI Jakarta,” katanya.
Produk TIE ini berupa cokelat olahan, bumbu, permen, minuman serbuk, dan biskuit. Produk TIE impor banyak ditemukan di wilayah perbatasan negara seperti, Tarakan, Pekanbaru, dan Banda Aceh. “Hal ini menunjukkan masih terdapat jalur ilegal dan dibutuhkan pengawasan lintas sektor yang lebih intensif,” tuturnya.
Selain itu, produk TIE impor juga banyak ditemukan di wilayah yang banyak WNA berdomisili seperti di Jakarta dan Palopo. Hal ini karena tingginya demand/permintaan WNA terhadap produk tersebut. Produk yang kedaluwarsa sebesar 31,89 persen atau 60.151 buah.
Bagaimana dengan cuaca menjelang Lebaran? Pada kesempatan lain, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan pada 6 sampai 9 April nanti akan terjadi hujan dengan intensitas ringan dan sedang. “Hujan sedang bisa menimbulkan cuaca ekstrem,” katanya.
Lalu pada 10 sampai 16 April menurutnya cuaca akan lebih baik. Hujan sudah jarang. Guswanto merincikan ada beberapa daerah yang berpotensi hujan potensi sedang. Yakni pada Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua. “Kita juga melihat adanya potensi gelombang tinggi. Yang perlu diwaspadai di Selat Sunda dan perairan di Ketapang-Gilimanuk,” katanya. (idr/lyn/mia/jpg)