25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Nanan Pensiun Bulan Depan Bursa Calon Kapolri Memanas

JAKARTA- Bursa calon Kapolri Agustus nanti makin seru. Sebab, Wakil Kepala Polri Komjen Nanan Soekarna juga pensiun bulan depan. Otomatis, kandidat pengganti Wakapolri diambil dari para bintang tiga yang juga potensial menjadi pengganti Kapolri.

Wakapolri Komjen Nanan Soekarna membenarkan pensiunnya tak lama lagi. ” Insya Allah. Ya, sesuai undang-undang ya begitu,” katanya kemarin (1/6).

Nanan lahir 30 Juli 1955. Itu artinya, sesuai UU Polri, usianya sudah 58 tahun dan akan purna tugas.

Nanan sendiri santai menghadapi masa pensiun. “Terus berbakti saja untuk sesama, menikmati waktu juga dengan keluarga,”ujarnya soal rencana paska pensiun.

Dengan segudang prestasi Nanan, beberapa partai politik sudah melamarnya menjadi anggota.

Nanan kini menjabat sebagai Presiden Ikatan Motor Indonesia, Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin), Presiden Harley Davidson Club Indonesia dan juga pengurus di FBI Academy Asia Tenggara.

Anggota Kompolnas Edi Saputra Hasibuan menjelaskan, dengan pensiunnya Nanan Juli nanti, otomatis akan ada pengganti dari bursa calon Kapolri. “Jadi dari sekitar lima calon potensial itu tentu akan ada yang jadi Wakapolri,” kata Edi.

Saat ini, Kompolnas masih dalam tahap melakukan pengumpulan data calon. Sekaligus, menerima respon dari masyarakat. “Kalau nama-nama ini masih cair sekali, masih terus berkembang wacanawacana,” katanya.

Menurut Edi para perwira tinggi itu tidak dipilih secara acak. Mereka dipilih melalui proses rekam jejak karir yang meliputi prestasi, kepemimpinan, profil serta sekurangnya memiliki masa kerja selama dua tahun ke depan sebelum pensiun.

Selain itu, setidaknya para calon Kapolri ini harus pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah tipe A (bintang 2) dan paling senior.

Bagi jenderal yang belum merasakan jabatan di level provinsi, otomatis gugur dalam bursa seleksi.

Edi menjelaskan para calon ini dipilih sesuai Pasal 11 UU Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian RI yang menyebutkan bahwa calon Kapolri adalah perwira tinggi yang masih aktif dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karir.

Informasi yang berkembang santer di lingkungan Mabes Polri pekan ini, nama Kabareskrim Komjen Sutarman disebut-sebut akan naik menjadi Wakapolri menggantikan Nanan. Lalu, posisi Sutarman akan digantikan oleh Kapolda Metro Jaya yang sekarang yakni Irjen Putut Bayuseno. Otomatis, jika Putut naik jadi Kabareskrim, dia akan promosi jadi bintang tiga dan bisa bersaing di bursa calon Kapolri.

Sutarman sendiri kelahiran Oktober 1957 atau masih bisa berdinas hingga Oktober 2015. Sedangkan Putut kelahiran 1961 atau masih bisa berkarir hingga enam tahun lagi.(rdl)

JAKARTA- Bursa calon Kapolri Agustus nanti makin seru. Sebab, Wakil Kepala Polri Komjen Nanan Soekarna juga pensiun bulan depan. Otomatis, kandidat pengganti Wakapolri diambil dari para bintang tiga yang juga potensial menjadi pengganti Kapolri.

Wakapolri Komjen Nanan Soekarna membenarkan pensiunnya tak lama lagi. ” Insya Allah. Ya, sesuai undang-undang ya begitu,” katanya kemarin (1/6).

Nanan lahir 30 Juli 1955. Itu artinya, sesuai UU Polri, usianya sudah 58 tahun dan akan purna tugas.

Nanan sendiri santai menghadapi masa pensiun. “Terus berbakti saja untuk sesama, menikmati waktu juga dengan keluarga,”ujarnya soal rencana paska pensiun.

Dengan segudang prestasi Nanan, beberapa partai politik sudah melamarnya menjadi anggota.

Nanan kini menjabat sebagai Presiden Ikatan Motor Indonesia, Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin), Presiden Harley Davidson Club Indonesia dan juga pengurus di FBI Academy Asia Tenggara.

Anggota Kompolnas Edi Saputra Hasibuan menjelaskan, dengan pensiunnya Nanan Juli nanti, otomatis akan ada pengganti dari bursa calon Kapolri. “Jadi dari sekitar lima calon potensial itu tentu akan ada yang jadi Wakapolri,” kata Edi.

Saat ini, Kompolnas masih dalam tahap melakukan pengumpulan data calon. Sekaligus, menerima respon dari masyarakat. “Kalau nama-nama ini masih cair sekali, masih terus berkembang wacanawacana,” katanya.

Menurut Edi para perwira tinggi itu tidak dipilih secara acak. Mereka dipilih melalui proses rekam jejak karir yang meliputi prestasi, kepemimpinan, profil serta sekurangnya memiliki masa kerja selama dua tahun ke depan sebelum pensiun.

Selain itu, setidaknya para calon Kapolri ini harus pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah tipe A (bintang 2) dan paling senior.

Bagi jenderal yang belum merasakan jabatan di level provinsi, otomatis gugur dalam bursa seleksi.

Edi menjelaskan para calon ini dipilih sesuai Pasal 11 UU Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian RI yang menyebutkan bahwa calon Kapolri adalah perwira tinggi yang masih aktif dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karir.

Informasi yang berkembang santer di lingkungan Mabes Polri pekan ini, nama Kabareskrim Komjen Sutarman disebut-sebut akan naik menjadi Wakapolri menggantikan Nanan. Lalu, posisi Sutarman akan digantikan oleh Kapolda Metro Jaya yang sekarang yakni Irjen Putut Bayuseno. Otomatis, jika Putut naik jadi Kabareskrim, dia akan promosi jadi bintang tiga dan bisa bersaing di bursa calon Kapolri.

Sutarman sendiri kelahiran Oktober 1957 atau masih bisa berdinas hingga Oktober 2015. Sedangkan Putut kelahiran 1961 atau masih bisa berkarir hingga enam tahun lagi.(rdl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/