31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Jumlah Korban Tragedi Hercules di Luar Perkiraan

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Proses pemberangkatan jenazah menuju daerahg masing masing saat di Lanud Soewondo Medan, Rabu 1/7
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Proses pemberangkatan jenazah menuju daerahg masing masing saat di Lanud Soewondo Medan, Rabu 1/7

SUMUTPOS.CO- Proses evakuasi jasad korban dan bangkai pesawat Hercules C-130 yang jatuh menabrak bangunan ruko dan BS Oukup Pengobatan Tradisional Karo, Jalan Jamin Ginting KM 10, Medan Tuntungan, Selasa kemarin, telah selesai dilakukan Rabu (1/7) petang sekira pukul 18.00 WIB. Selama dua hari (Selasa dan Rabu, red)), ratusan petugas gabungan TNI, Polri dan instansi terkait lainnya melakukan evakuasi secara maratonn
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Sumut Pos selama dua hari itu, petugas telah mengamankan 141 kantong mayat dan selanjutnya bak memenuhi RSUP H Adam Malik. Sejak pesawat jatuh pada Selasa siang sekira pukul 12.00 WIB, petugas langsung melakukan evakuasi jasad korban yang dipimpin oleh Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Edy Rahmayadi dan Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo.

Pada Selasa siang itu, Pangdam dan Kapolda yang terjun ke lokasi melakukan evakuasi korban hingga pukul 03.00 dinihari. Dalam evakuasi tersebut dikerahkan satu alat berat, (eskavator), mesin pemotong besi dan lainnya. Alat-alat tersebut digunakan untuk mengangkat puing-puing bangunan dan bangkai pesawat. Pasalnya, sisa material itu menimpa jasad korban sehingga menyulitkan evakuasi jenazah.

Namun begitu, evakuasi jenazah berhasil dilakukan. Usai menemukan jasad atau potongan tubuh korban, Pangdam kemudian memerintah petugas gabungan untuk mengambilnya dan memasukkan ke dalam kantong mayat. Selanjutnya dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.

“Sudah 126 jasad korban kita amankan dan pencarian terus dilakukan sampai tuntas,” kata Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Edy Rahmayadi ketika diwawancarai Sumut Pos usai memimpin proses evakuasi sekira pukul 03.10 WIB.

Dikatakan Edy, menurut data manifes penumpang pesawat yang berjumlah 113 orang (101 penumpang dan 12 kru), jasad korban sudah melebihi cukup. Namun, tidak menutup kemungkinan masih ada. Jika ada, mungkin warga yang di lokasi. “Mana tahu ada warga atau pekerja di tempat itu, tentunya jumlah tersebut di luar perkiraan,” ujarnya.

Edy menambahkan, untuk Rabu proses evakuasi dilakukan guna mengangkat bangkai pesawat. “Personel yang dilibatkan dalam evakuasi ini mencapai 500 orang dari gabungan TNI AD, TNI AU, TNI AL, Polri dan instansi terkait,” ucapnya.

Evakuasi pada hari kedua dimulai sejak pukul 08.00 pagi. Pada evakuasi ini dikhususkan untuk mengangkat puing-puing dan bangkai pesawat. Namun, sebagian personel gabungan tetap mencari jasad korban yang mungkin masih ada. Benar saja, petugas kembali menemukan jasad dan potongan tubuh korban. Keseluruhan, petugas mengamankan 141 kantong mayat.

Pencarian jasad korban selesai dilakukan sekira pukul 12.00 WIB. Lalu dilanjutkan mengangkat puing dan bangkai pesawat. Evakuasi tersebut dimulai dengan mengangkat serpihan badan pesawat dan selanjutnya dipindahkan ke dalam truk. Kemudian, dibawa ke Markas Lanud Soewondo Medan untuk diserahkan ke pihak TNI AU guna proses investigasi dan penyelidikkan.

Sekira pukul 14.00 WIB, proses evakuasi dilakukan untuk memotong 60 persen badan pesawat yang tersisa. Awalnya petugas gabungan menggunakan las. Namun, karena membuang waktu, sehingga diputuskan menggunakan dua eskavator untuk memotongnya.

Sayap bagian kanan yang lebih dulu dihancurkan menggunakan eskavator. Kemudian berlanjut sayap kiri hingga badan pesawat. Dua alat berat yang dikerahkan merobek-robek badan pesawat hingga terpotong beberapa bagian, supaya dapat dimasukkan ke dalam truk-truk pengangkut yang telah disiapkan.

“Untuk hari kedua, proses evakuasi dilakukan guna mengangkat materiil pesawat yang tersisa. Karena, pada hari pertama kita fokus mencari jenazah. Evakuasi hari ini (kemarin), kita menggunakan dua alat berat untuk memotong badan pesawat. Selain itu, serpihan-serpihan badan pesawat yang tersisa juga kita angkat,” ujar Komandan Daerah Militer (Dandim) 0201 Bukit Barisan, Letkol Infanteri M Ridwan yang memimpin evakuasi ketika diwawancarai di lokasi.

Menurut M Ridwan, pihaknya tidak mungkin mengangkat badan atau ekor pesawat yang tersisa karena terlalu besar dan membahayakan. Sebab, jika dibawa dalam keadaan seperti itu jelas tidak memungkinkan.

“Mengenai kesulitan tentunya badan dan ekor pesawat yang cukup rumit untuk dibawa, sehingga diputuskan kita potong. Beberapa alat sudah kita guna, seperti eskavator, grader (alat pemotong) dan terakhir menggunakan las untuk mepotong. Selanjutnya, materil pesawat itu dibawa ke Markas di Lanud Soewondo untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” sebut Ridwan.

Lebih lanjut dikatakannya, proses evakuasi tetap terus dilakukan sampai ada perintah untuk dihentikan. Sebab, masih ada sejumlah amunisi dan senjata yang belum ditemukan. “Ada dua senjata (jenis P1) belum ditemukan. Nantinya satu-dua hari berikutnya akan kita cari sampai semaksimal mungkin,” terang Ridwan.

Ia melanjutkan, pencarian kemungkinan akan dilanjutkan Rabu malam terkait amunisi dan senjata yang belum ditemukan. Disinggung soal dugaan masih adanya jasad korban, Ridwan mengaku belum ada menemukan lagi. Karena berdasarkan manifes hanya 113 orang. Artinya ada kemungkinan masyarakat berada di sana. Jadi, jumlahnya diluar itu.

“Kita sudah mengambil 141 kantong mayat. Namun, berdasarkan data terdapat 135 jenazah,” tuturnya.

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Proses pemberangkatan jenazah menuju daerahg masing masing saat di Lanud Soewondo Medan, Rabu 1/7
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Proses pemberangkatan jenazah menuju daerahg masing masing saat di Lanud Soewondo Medan, Rabu 1/7

SUMUTPOS.CO- Proses evakuasi jasad korban dan bangkai pesawat Hercules C-130 yang jatuh menabrak bangunan ruko dan BS Oukup Pengobatan Tradisional Karo, Jalan Jamin Ginting KM 10, Medan Tuntungan, Selasa kemarin, telah selesai dilakukan Rabu (1/7) petang sekira pukul 18.00 WIB. Selama dua hari (Selasa dan Rabu, red)), ratusan petugas gabungan TNI, Polri dan instansi terkait lainnya melakukan evakuasi secara maratonn
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Sumut Pos selama dua hari itu, petugas telah mengamankan 141 kantong mayat dan selanjutnya bak memenuhi RSUP H Adam Malik. Sejak pesawat jatuh pada Selasa siang sekira pukul 12.00 WIB, petugas langsung melakukan evakuasi jasad korban yang dipimpin oleh Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Edy Rahmayadi dan Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo.

Pada Selasa siang itu, Pangdam dan Kapolda yang terjun ke lokasi melakukan evakuasi korban hingga pukul 03.00 dinihari. Dalam evakuasi tersebut dikerahkan satu alat berat, (eskavator), mesin pemotong besi dan lainnya. Alat-alat tersebut digunakan untuk mengangkat puing-puing bangunan dan bangkai pesawat. Pasalnya, sisa material itu menimpa jasad korban sehingga menyulitkan evakuasi jenazah.

Namun begitu, evakuasi jenazah berhasil dilakukan. Usai menemukan jasad atau potongan tubuh korban, Pangdam kemudian memerintah petugas gabungan untuk mengambilnya dan memasukkan ke dalam kantong mayat. Selanjutnya dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.

“Sudah 126 jasad korban kita amankan dan pencarian terus dilakukan sampai tuntas,” kata Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Edy Rahmayadi ketika diwawancarai Sumut Pos usai memimpin proses evakuasi sekira pukul 03.10 WIB.

Dikatakan Edy, menurut data manifes penumpang pesawat yang berjumlah 113 orang (101 penumpang dan 12 kru), jasad korban sudah melebihi cukup. Namun, tidak menutup kemungkinan masih ada. Jika ada, mungkin warga yang di lokasi. “Mana tahu ada warga atau pekerja di tempat itu, tentunya jumlah tersebut di luar perkiraan,” ujarnya.

Edy menambahkan, untuk Rabu proses evakuasi dilakukan guna mengangkat bangkai pesawat. “Personel yang dilibatkan dalam evakuasi ini mencapai 500 orang dari gabungan TNI AD, TNI AU, TNI AL, Polri dan instansi terkait,” ucapnya.

Evakuasi pada hari kedua dimulai sejak pukul 08.00 pagi. Pada evakuasi ini dikhususkan untuk mengangkat puing-puing dan bangkai pesawat. Namun, sebagian personel gabungan tetap mencari jasad korban yang mungkin masih ada. Benar saja, petugas kembali menemukan jasad dan potongan tubuh korban. Keseluruhan, petugas mengamankan 141 kantong mayat.

Pencarian jasad korban selesai dilakukan sekira pukul 12.00 WIB. Lalu dilanjutkan mengangkat puing dan bangkai pesawat. Evakuasi tersebut dimulai dengan mengangkat serpihan badan pesawat dan selanjutnya dipindahkan ke dalam truk. Kemudian, dibawa ke Markas Lanud Soewondo Medan untuk diserahkan ke pihak TNI AU guna proses investigasi dan penyelidikkan.

Sekira pukul 14.00 WIB, proses evakuasi dilakukan untuk memotong 60 persen badan pesawat yang tersisa. Awalnya petugas gabungan menggunakan las. Namun, karena membuang waktu, sehingga diputuskan menggunakan dua eskavator untuk memotongnya.

Sayap bagian kanan yang lebih dulu dihancurkan menggunakan eskavator. Kemudian berlanjut sayap kiri hingga badan pesawat. Dua alat berat yang dikerahkan merobek-robek badan pesawat hingga terpotong beberapa bagian, supaya dapat dimasukkan ke dalam truk-truk pengangkut yang telah disiapkan.

“Untuk hari kedua, proses evakuasi dilakukan guna mengangkat materiil pesawat yang tersisa. Karena, pada hari pertama kita fokus mencari jenazah. Evakuasi hari ini (kemarin), kita menggunakan dua alat berat untuk memotong badan pesawat. Selain itu, serpihan-serpihan badan pesawat yang tersisa juga kita angkat,” ujar Komandan Daerah Militer (Dandim) 0201 Bukit Barisan, Letkol Infanteri M Ridwan yang memimpin evakuasi ketika diwawancarai di lokasi.

Menurut M Ridwan, pihaknya tidak mungkin mengangkat badan atau ekor pesawat yang tersisa karena terlalu besar dan membahayakan. Sebab, jika dibawa dalam keadaan seperti itu jelas tidak memungkinkan.

“Mengenai kesulitan tentunya badan dan ekor pesawat yang cukup rumit untuk dibawa, sehingga diputuskan kita potong. Beberapa alat sudah kita guna, seperti eskavator, grader (alat pemotong) dan terakhir menggunakan las untuk mepotong. Selanjutnya, materil pesawat itu dibawa ke Markas di Lanud Soewondo untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” sebut Ridwan.

Lebih lanjut dikatakannya, proses evakuasi tetap terus dilakukan sampai ada perintah untuk dihentikan. Sebab, masih ada sejumlah amunisi dan senjata yang belum ditemukan. “Ada dua senjata (jenis P1) belum ditemukan. Nantinya satu-dua hari berikutnya akan kita cari sampai semaksimal mungkin,” terang Ridwan.

Ia melanjutkan, pencarian kemungkinan akan dilanjutkan Rabu malam terkait amunisi dan senjata yang belum ditemukan. Disinggung soal dugaan masih adanya jasad korban, Ridwan mengaku belum ada menemukan lagi. Karena berdasarkan manifes hanya 113 orang. Artinya ada kemungkinan masyarakat berada di sana. Jadi, jumlahnya diluar itu.

“Kita sudah mengambil 141 kantong mayat. Namun, berdasarkan data terdapat 135 jenazah,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/