Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyampaikan belasungkawa atas peristiwa yang memilukan tersebut. Ia menyampaikannya kepada Presiden Jokowi. Sehubungan dengan terjadinya gempa bumi dan tsunami di wilayah pulau Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu, Abe merasa ikut sedih dan prihatin atas bencana yang menimpa Indonesia.
“Saya merasa sangat sedih mendengar berita bencana gempa dan tsunami yang menimpa Sulawesi Tengah telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang besar,” kata Abe dalam keterangan pers yang disampaikan Kedutaan Jepang di Indonesia, Senin, (1/10).
“Saya, mewakili pemerintah dan rakyat Jepang, menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya bagi keluarga para korban yang meninggal dunia dan simpati terdalam saya kepada semua korban bencana,” lanjut Abe.
Selama ini, Jepang juga telah banyak mengalami kerusakan dahsyat akibat gempa dan tsunami seperti Indonesia. Oleh karena itu, Jepang siap memberikan bantuan dalam bentuk apa pun, seperti pemberian barang bantuan darurat. “Jepang akan selalu berada di sisi masyarakat Indonesia dalam mengatasi kesulitan yang besar seperti ini,” ungkap Abe.
Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan dalam pernyataan yang dirilis Kedutaan Besar AS di Jakarta, Senin (1/10) menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan masyarakat yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. “Saya telah menghubungi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi untuk menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan kami,” kata Donovan.
“Indonesia adalah mitra penting, dan kami siap bekerja sama untuk memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan,” lanjut Donovan. Namun, belum ada rincian terkait jumlah atau nominal bantuan dari Amerika.
Sedangkan Uni Eropa telah mengumumkan bakal menyalurkan bantuan senilai USD 1,5 juta euro atau Rp25 miliar kepada mereka yang terkena dampak gempa dan tsunami di Sulteng.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membuka pintu untuk bantuan internasional guna mengatasi situasi pasca-bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. “Keputusan itu berdasarkan satu pertimbangan, kita sudah menjalin hubungan persahabatan dan kerja sama dengan banyak negara,” ujar Menko Polhukam Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (1/10).
Wiranto menyebut, kunjungan Presiden Jokowi ke luar negeri membuat hubungan Indonesia dengan internasional semakin hangat. Keuletan Jokowi menjalin hubungan itu dinilai menjadi alasan para negara-negara tersebut menawarkan untuk membantu penanganan gempa di Sulteng. “Kunjungan-kunjungan Bapak Jokowi ke negara sahabat untuk mempererat hubungan bilateral dan multiteral. Tawaran-tawaran dari negara sahabat untuk membantu Palu sudah sangat banyak,” sebut Wiranto.
“Itu karena kunjungan presiden sehingga menimbulkan rasa simpati, sehingga tawaran tidak bisa ditolak,” imbuhnya.