32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Bantuan Dunia Mengalir untuk Sulteng

Menurut Wiranto, ada 18 negara yang sudah menawarkan bantuan ke Indonesia. Di antaranya seperti Amerika Serikat, Prancis, hingga Arab Saudi. “Sudah ada 18 negara yang menawarkan bantuan bencana Palu. Juga termasuk kelompok organisasi ASEAN,” jelas Wiranto.

Pertimbangan lain Indonesia menerima bantuan dari luar negeri adalah karena Indonesia juga sering melakukan hal yang sama. Contohnya saat musibah terjadi di Bangladesh, Nepal, dan Hungaria. “Indonesia juga sudah sering kali memberi sumbangan-sumbangan dan bantuan yang mengalami musibah,” sebut Wiranto.

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) juga mengonfirmasi, Indonesia akan menerima bantuan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir mengatakan, sudah ada pembentukan tim nasional di bawah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto. “Jadi, seperti diketahui bahwa upaya untuk melakukan search and rescue dan penyaluran bantuan terhadap bencana di Sulteng akan dilakukan secara nasional yang dikoordinasikan oleh Menkopolhukam,” kata Arrmanatha saat ditemui di Kemlu pada Senin, (1/10).

Sejak pagi, ujar dia, sudah dilakukan rapat koordinasi dan Kemlu diwakili Wakil Menteri AM Fachir. Dalam rapat tersebut, dijelaskan memang sejak hari pertama kejadian banyak negara sahabat menyampaikan simpati dan doa. “Simpati dan doa disampaikan kepada Presiden Jokowi maupun melalui Menlu Retno Marsudi,” katanya.

“Dalam proses tersebut telah disampaikan kesiapan negara-negara sahabat untuk berikan bantuan kepada Indonesia untuk mengatasi bencana yang ada di Sulteng,” lanjut Arrmanatha.

Rencananya bantuan itu akan didistribusikan secepatnya, namun menurut Arrmanatha pemerintah akan tetap menginventarisir bantuan mana saja yang bisa diterima.

“Inventarisir ini akan segera kami lakukan, mereka (negara asing) akan lihat apa yang bisa kita lakukan sendiri apa yang kita butuhkan. Tawaran ada berbagai macam, kita lihat mana yg kita gunakan atau kita butuhkan,” ujar Arrmanatha.

Negara-negara yang sudah memberikan tawarannya antara lain Amerika Serikat, Uni Eropa, Perancis, Swiss, Norwegia, Jepang, Australia, New Zealand, Singapura, Thailand, Tiongkok, dan India. (uji/ce1/met/iml/jpc)

Menurut Wiranto, ada 18 negara yang sudah menawarkan bantuan ke Indonesia. Di antaranya seperti Amerika Serikat, Prancis, hingga Arab Saudi. “Sudah ada 18 negara yang menawarkan bantuan bencana Palu. Juga termasuk kelompok organisasi ASEAN,” jelas Wiranto.

Pertimbangan lain Indonesia menerima bantuan dari luar negeri adalah karena Indonesia juga sering melakukan hal yang sama. Contohnya saat musibah terjadi di Bangladesh, Nepal, dan Hungaria. “Indonesia juga sudah sering kali memberi sumbangan-sumbangan dan bantuan yang mengalami musibah,” sebut Wiranto.

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) juga mengonfirmasi, Indonesia akan menerima bantuan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir mengatakan, sudah ada pembentukan tim nasional di bawah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto. “Jadi, seperti diketahui bahwa upaya untuk melakukan search and rescue dan penyaluran bantuan terhadap bencana di Sulteng akan dilakukan secara nasional yang dikoordinasikan oleh Menkopolhukam,” kata Arrmanatha saat ditemui di Kemlu pada Senin, (1/10).

Sejak pagi, ujar dia, sudah dilakukan rapat koordinasi dan Kemlu diwakili Wakil Menteri AM Fachir. Dalam rapat tersebut, dijelaskan memang sejak hari pertama kejadian banyak negara sahabat menyampaikan simpati dan doa. “Simpati dan doa disampaikan kepada Presiden Jokowi maupun melalui Menlu Retno Marsudi,” katanya.

“Dalam proses tersebut telah disampaikan kesiapan negara-negara sahabat untuk berikan bantuan kepada Indonesia untuk mengatasi bencana yang ada di Sulteng,” lanjut Arrmanatha.

Rencananya bantuan itu akan didistribusikan secepatnya, namun menurut Arrmanatha pemerintah akan tetap menginventarisir bantuan mana saja yang bisa diterima.

“Inventarisir ini akan segera kami lakukan, mereka (negara asing) akan lihat apa yang bisa kita lakukan sendiri apa yang kita butuhkan. Tawaran ada berbagai macam, kita lihat mana yg kita gunakan atau kita butuhkan,” ujar Arrmanatha.

Negara-negara yang sudah memberikan tawarannya antara lain Amerika Serikat, Uni Eropa, Perancis, Swiss, Norwegia, Jepang, Australia, New Zealand, Singapura, Thailand, Tiongkok, dan India. (uji/ce1/met/iml/jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/