30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemerintah Setuju Gaji Dokter Rp17 Juta

JAKARTA- Protes Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan besaran premi  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ternyata hanya masalah take home pay (gaji pokok + tunjangan tetap + tunjangan tidak tetap). Menurut Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron, ada kekhawatiran para dokter dengan berlakunya BPJS pendapatan per bulannya berkurang banyak.

“Sebenarnya IDI itu tidak terlalu mempermasalahkan besaran iurannya. Mereka hanya mempermasalahkan take home pay saja,” kata Ali Gufron di Jakarta, Jumat (30/11).
Dalam pembahasan antara Kemenkes dengan IDI, lanjutnya, terungkap para dokter menginginkan gajinya Rp16 juta sampai Rp17 juta per bulan.

Alasannya, dengan BPJS, semakin banyak pasien yang harus dilayani sehingga dokter tidak bisa berpraktik di tempat lain.

“Memang dokter umum pendapatannya jauh di bawah gaji dosen. Kalau dokter spesialis sudah lebih baik pendapatannya. Itu sebabnya dokter umum ini minta take home paynya sekitar Rp17 juta. Kami sudah menyetujui usulan dokter ini,” terangnya.

Sementara itu Ketua Umum IDI Zaenal Abidin mengatakan pihaknya mendukung penuh program BPJS. Hanya saja mereka meminta agar pemerintah memperhatikan kesejahteraan dokter.
“Jika pemerintah sudah menyetujui take home pay Rp16 juta-Rp17 juta, saya optimis para dokter ini akan lebih tenang melayani pasien BPJS. Sebab, mereka sudah punya gaji tetap sehingga tidak perlu praktik di tempat lain,” tandasnya. (esy/jpnn)

JAKARTA- Protes Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan besaran premi  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ternyata hanya masalah take home pay (gaji pokok + tunjangan tetap + tunjangan tidak tetap). Menurut Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron, ada kekhawatiran para dokter dengan berlakunya BPJS pendapatan per bulannya berkurang banyak.

“Sebenarnya IDI itu tidak terlalu mempermasalahkan besaran iurannya. Mereka hanya mempermasalahkan take home pay saja,” kata Ali Gufron di Jakarta, Jumat (30/11).
Dalam pembahasan antara Kemenkes dengan IDI, lanjutnya, terungkap para dokter menginginkan gajinya Rp16 juta sampai Rp17 juta per bulan.

Alasannya, dengan BPJS, semakin banyak pasien yang harus dilayani sehingga dokter tidak bisa berpraktik di tempat lain.

“Memang dokter umum pendapatannya jauh di bawah gaji dosen. Kalau dokter spesialis sudah lebih baik pendapatannya. Itu sebabnya dokter umum ini minta take home paynya sekitar Rp17 juta. Kami sudah menyetujui usulan dokter ini,” terangnya.

Sementara itu Ketua Umum IDI Zaenal Abidin mengatakan pihaknya mendukung penuh program BPJS. Hanya saja mereka meminta agar pemerintah memperhatikan kesejahteraan dokter.
“Jika pemerintah sudah menyetujui take home pay Rp16 juta-Rp17 juta, saya optimis para dokter ini akan lebih tenang melayani pasien BPJS. Sebab, mereka sudah punya gaji tetap sehingga tidak perlu praktik di tempat lain,” tandasnya. (esy/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/