25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Anak Hatta Rajasa Terancam 5 Tahun Penjara

Kasus Tabrakan yang Menewaskan 2 Orang

JAKARTA-Anak Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Muhammad Rasyid Amrullah Rajasa (22), resmi jadi tersangka, Rabu (2/1). Status ini diberikan setelah pada Selasa (1/1) Sekitar  pukul 05.45 WIB Rasyid yang mengemudi BMW X5 B 272 HR warna Hitam  terlibat kecelakaan lalu lintas di Tol Jagorawi KM 3.350. Mobil yang dikemudikan Rasyid menabrak Daihatsu Luxio F 1622 CY dan menyebabkan dua orang tewas.

“Rasyid sudah resmi sebagai tersangka karena  bersangkutan lalai dalam mengemudikan mobil sehingga menyebabkan orang lain meninggal,” kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto, Rabu (2/1) di Mapolda Metro Jaya Jalan Jenderal Sudirman No 55 Jakarta Selatan.

Sebelumnya Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi mereka adalah pengemudi Luxio Frans Sirait, Prillia Kinanti pacar tersangka, Supriyati penumpang Mobil dan tersangka sendiri. “Salah satu saksi yang telah kami periksa adalah pacar tersangka yaitu Prillia Kinanti karena sebelum kejadian tersangka bersama dengan dia,” ungkapnya.

Selain itu, Tim Dokes Polda Metro Jaya juga telah melakukan tes urin kepada tersangka, dari lima tes yang dilakukan oleh Bidokkes Polda Metro Jaya yakni Ampethamin, Metampethamin, Kanabis (Ganja), Kokain dan Heroin hasil tes urin anak bungsu Hatta Rajasa dinyatakan negatif. “Dari hasil tes urin, tim hanya menemukan kandungan obat maag,” ucapnya.

Dilanjut Rikwanto, dari hasil penyelidikan sementara penyebab kecelakaan tersebut adalah tersangka mengantuk karena diduga mengkonsumsi obat magg, namun untuk mempertanggungjawabkan berbuatanya tersangka akan dijerat pasal  283 KUHP jo 287 ayat 5.  Pasal 370  KUHP ayat 3 dengan Ancaman hukuman 5 tahun. “Untuk sementara tersangka masih dirawat di rumah sakit karena mengalami trauma dan luka setelah kejadian tersebut,” ungkapnya.

Di sisi lain, insiden tersebut membuat Hatta Rajasa terpukul. Kemarin, Hatta tidak tampak saat sesi pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia 2013 yang dibuka Wapres Boediono. sementara tahun lalu, dia ikut mendampingi Presiden SBY membuka perdagangan BEI.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin enggan menanggapi perihal absennya Hatta tersebut. Termasuk apakah ada izin sebelumnya dengan Presiden SBY. Dia hanya mengatakan, Presiden SBY sudah berkomunikasi dengan Hatta yang notabene memiliki hubungan sebagai besan. “Tentu beliau (SBY) juga sangat prihatin atas musibah putra Pak Hatta Rajasa,” kata Julian.

Dia mengharapkan, permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan baik. “Tentu bagaimanapun ini suatu musibah yang sangat kita sesali,” sambungnya.

Siswa SMP Pengendara Xenia jadi Tersangka
Sementara itu di Medan, kecelakaan juga terjadi saat hari pertama di tahun 2013. Gabriel Sirait (12), warga Jalan Pelangi Gang Angkir, Medan, tewas akibat ditabrak mobil Daihatsu Xenia BK 1591 KC yang melaju kencang dari arah Jalan Brigjen Katamso masuk ke Jalan Pelangi mengarah ke Jalan Sisingamangaraja. Mobil berwarna Silver tersebut dikendarai M Rayviza Siddik (14), warga Jalan Menteng VII, Komplek Perumahan Menteng Indah Blok F4 No 15, Medan Denai. M Rayviza Siddik tercatat sebagai siswa kelas 2 SMP.

Kecelakaan terjadi, Xenia yang dikendarai Siddik dengan kecepatan tinggi berusaha menghindari sepeda motor Honda Scoopy. Mobil Xenia itu banting setir ke kanan untuk menghindar. Namun, kendaraan itu justru menghantam Suzuki APV Arena dengan nomor plat BG 1676 T yang baru saja diparkirkan di tempat itu. Gabriel yang saat itu berjalan kaki tak luput dari hantaman kendaraan itu. “Tak jelas, korban tertabrak mobil yang mana. Namun, kedua mobil itu baru terhenti APV menabrak tiang listrik yang ada trafonya. Tapi awalnya mobil Xenia itu yang menabrak,” kata Tony.

Mobil Xenia dan APV ringsek, sementara Gabriel tergeletak di jalan dengan kondisi kepala berdarah. Warga yang melihat kejadian itu langsung mendekat dan berusaha membantu korban. Gabriel pun dilarikan ke RS Estomihi, di Jalan Sisingamangaraja. Namun, nyawa siswa kelas 6 SD ini tidak bisa terselamatkan. Sementara itu, pengemudi kendaraan Xenia langsung digelandang ke Mapolsekta Medan Kota, selanjutnya, dibawa ke Satlantas Polresta Medan.

“Pengemudi sudah kita periksa dengan didampingi orang tuanya. Kita juga sudah memintai keterangan 5 orang saksi,” kata Kanit Laka Lantas Polresta Medan, AKP Juwita.

Ditambahkan Juwita, pihaknya sampai saat ini masih memeriksa pengemudi mobil Xenia tersebut. “Pengemudi mobil Xenia ditetapkan sebagai tersangka dan kita terapkan UU Lalu Lintas. Pengemudi sampai saat ini masih ditahan di Sat Lantas Polresta Medan,” jelasnya.

Diterangkannya, pengemudi masih diamankan di Kantor Sat Lantas Polresta Medan. “Pengemudi mobil Xenia yang masih anak-anak itu sudah kita periksa didampingi orangtuanya juga di Sat Lantas Polresta Medan,” tambahnya.

Karena pengemudi masih berusia anak-anak, lanjut Juwita, polisi juga mempertimbangkan UU Perlindungan Anak dalam memproses kasus kecelakaan lalu lintas ini. “Perlakuannya berbeda dengan orang dewasa, bahkan kita dalam pemeriksaan meminta agar korban didampingi pihak keluarga dan institusi yang lainnya,” jelas Juwita. (fal/rdl/jpnn/jon/ial)

Kasus Tabrakan yang Menewaskan 2 Orang

JAKARTA-Anak Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Muhammad Rasyid Amrullah Rajasa (22), resmi jadi tersangka, Rabu (2/1). Status ini diberikan setelah pada Selasa (1/1) Sekitar  pukul 05.45 WIB Rasyid yang mengemudi BMW X5 B 272 HR warna Hitam  terlibat kecelakaan lalu lintas di Tol Jagorawi KM 3.350. Mobil yang dikemudikan Rasyid menabrak Daihatsu Luxio F 1622 CY dan menyebabkan dua orang tewas.

“Rasyid sudah resmi sebagai tersangka karena  bersangkutan lalai dalam mengemudikan mobil sehingga menyebabkan orang lain meninggal,” kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto, Rabu (2/1) di Mapolda Metro Jaya Jalan Jenderal Sudirman No 55 Jakarta Selatan.

Sebelumnya Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi mereka adalah pengemudi Luxio Frans Sirait, Prillia Kinanti pacar tersangka, Supriyati penumpang Mobil dan tersangka sendiri. “Salah satu saksi yang telah kami periksa adalah pacar tersangka yaitu Prillia Kinanti karena sebelum kejadian tersangka bersama dengan dia,” ungkapnya.

Selain itu, Tim Dokes Polda Metro Jaya juga telah melakukan tes urin kepada tersangka, dari lima tes yang dilakukan oleh Bidokkes Polda Metro Jaya yakni Ampethamin, Metampethamin, Kanabis (Ganja), Kokain dan Heroin hasil tes urin anak bungsu Hatta Rajasa dinyatakan negatif. “Dari hasil tes urin, tim hanya menemukan kandungan obat maag,” ucapnya.

Dilanjut Rikwanto, dari hasil penyelidikan sementara penyebab kecelakaan tersebut adalah tersangka mengantuk karena diduga mengkonsumsi obat magg, namun untuk mempertanggungjawabkan berbuatanya tersangka akan dijerat pasal  283 KUHP jo 287 ayat 5.  Pasal 370  KUHP ayat 3 dengan Ancaman hukuman 5 tahun. “Untuk sementara tersangka masih dirawat di rumah sakit karena mengalami trauma dan luka setelah kejadian tersebut,” ungkapnya.

Di sisi lain, insiden tersebut membuat Hatta Rajasa terpukul. Kemarin, Hatta tidak tampak saat sesi pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia 2013 yang dibuka Wapres Boediono. sementara tahun lalu, dia ikut mendampingi Presiden SBY membuka perdagangan BEI.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin enggan menanggapi perihal absennya Hatta tersebut. Termasuk apakah ada izin sebelumnya dengan Presiden SBY. Dia hanya mengatakan, Presiden SBY sudah berkomunikasi dengan Hatta yang notabene memiliki hubungan sebagai besan. “Tentu beliau (SBY) juga sangat prihatin atas musibah putra Pak Hatta Rajasa,” kata Julian.

Dia mengharapkan, permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan baik. “Tentu bagaimanapun ini suatu musibah yang sangat kita sesali,” sambungnya.

Siswa SMP Pengendara Xenia jadi Tersangka
Sementara itu di Medan, kecelakaan juga terjadi saat hari pertama di tahun 2013. Gabriel Sirait (12), warga Jalan Pelangi Gang Angkir, Medan, tewas akibat ditabrak mobil Daihatsu Xenia BK 1591 KC yang melaju kencang dari arah Jalan Brigjen Katamso masuk ke Jalan Pelangi mengarah ke Jalan Sisingamangaraja. Mobil berwarna Silver tersebut dikendarai M Rayviza Siddik (14), warga Jalan Menteng VII, Komplek Perumahan Menteng Indah Blok F4 No 15, Medan Denai. M Rayviza Siddik tercatat sebagai siswa kelas 2 SMP.

Kecelakaan terjadi, Xenia yang dikendarai Siddik dengan kecepatan tinggi berusaha menghindari sepeda motor Honda Scoopy. Mobil Xenia itu banting setir ke kanan untuk menghindar. Namun, kendaraan itu justru menghantam Suzuki APV Arena dengan nomor plat BG 1676 T yang baru saja diparkirkan di tempat itu. Gabriel yang saat itu berjalan kaki tak luput dari hantaman kendaraan itu. “Tak jelas, korban tertabrak mobil yang mana. Namun, kedua mobil itu baru terhenti APV menabrak tiang listrik yang ada trafonya. Tapi awalnya mobil Xenia itu yang menabrak,” kata Tony.

Mobil Xenia dan APV ringsek, sementara Gabriel tergeletak di jalan dengan kondisi kepala berdarah. Warga yang melihat kejadian itu langsung mendekat dan berusaha membantu korban. Gabriel pun dilarikan ke RS Estomihi, di Jalan Sisingamangaraja. Namun, nyawa siswa kelas 6 SD ini tidak bisa terselamatkan. Sementara itu, pengemudi kendaraan Xenia langsung digelandang ke Mapolsekta Medan Kota, selanjutnya, dibawa ke Satlantas Polresta Medan.

“Pengemudi sudah kita periksa dengan didampingi orang tuanya. Kita juga sudah memintai keterangan 5 orang saksi,” kata Kanit Laka Lantas Polresta Medan, AKP Juwita.

Ditambahkan Juwita, pihaknya sampai saat ini masih memeriksa pengemudi mobil Xenia tersebut. “Pengemudi mobil Xenia ditetapkan sebagai tersangka dan kita terapkan UU Lalu Lintas. Pengemudi sampai saat ini masih ditahan di Sat Lantas Polresta Medan,” jelasnya.

Diterangkannya, pengemudi masih diamankan di Kantor Sat Lantas Polresta Medan. “Pengemudi mobil Xenia yang masih anak-anak itu sudah kita periksa didampingi orangtuanya juga di Sat Lantas Polresta Medan,” tambahnya.

Karena pengemudi masih berusia anak-anak, lanjut Juwita, polisi juga mempertimbangkan UU Perlindungan Anak dalam memproses kasus kecelakaan lalu lintas ini. “Perlakuannya berbeda dengan orang dewasa, bahkan kita dalam pemeriksaan meminta agar korban didampingi pihak keluarga dan institusi yang lainnya,” jelas Juwita. (fal/rdl/jpnn/jon/ial)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/