32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Situs SBY Dihack, Pelakunya Bisa Direkrut Polisi

JAKARTA- Mabes Polri masih memeriksa Wildan Yani Ashari, hacker situs presiden SBY. Pemuda berbakat asal Jember, Jawa Timur, itu berpotensi direkrut sebagai tim ahli Cybercrime Bareskrim Polri.

“Itu salah satu opsi, tapi nanti setelah masuk sidang,” ujar seorang penyidik Cybercrime Mabes Polri kepada Jawa Pos kemarin (2/2). Wildan ditangkap Jumat akhir Januari lalu dan dibawa ke Mabes Polri.

Selama ini cybercrime memang selalu merekrut pemuda-pemuda Indonesia yang jago di dunia maya. Saat wawancara khusus dengan Jawa Pos beberapa waktu lalu, Kabareskrim Komjen Sutarman membenarkan bahwa pihaknya selalu membina generasi muda yang mempunyai kemampuan TI (teknologi informasi) di atas rata-rata.

Wildan ditangkap Jumat (26/1) di Jember. Dia ditahan karena mengaku meretas situs www.presidensby.info pada 9 Januari lalu. Saat itu Wildan mengganti tampilan (deface) website dengan tuntutan untuk memberikan hukuman berat kepada koruptor.
Motif sementara, berdasar hasil penyidikan, Wildan melakukan itu karena iseng. Sebelum situs presidensby.info, alumnus SMK Teknologi Balung, Jember, itu pernah men-deface situs Polres Gunungkidul.

Kemarin di forum-forum online, beredar wajah Wildan sedang berpose di kantor cybercrime. Tiga foto muncul. Salah satunya tampak Wildan sedang berada di depan server utama cybercrime yang ruangannya steril.

Dikonfirmasi soal itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menjelaskan, penyidikan Wildan masih berlangsung. ”Tentu, statusnya masih tahanan Bareskrim,” katanya.

Boy menjelaskan, karena melanggar hukum, Wildan tentu kena pasal pidana. Dalam hal ini UU ITE. ”Adapun setelah sidang nanti ada keputusan lain, itu nanti,” ujarnya. (rdl/c10/nw/jpnn)

JAKARTA- Mabes Polri masih memeriksa Wildan Yani Ashari, hacker situs presiden SBY. Pemuda berbakat asal Jember, Jawa Timur, itu berpotensi direkrut sebagai tim ahli Cybercrime Bareskrim Polri.

“Itu salah satu opsi, tapi nanti setelah masuk sidang,” ujar seorang penyidik Cybercrime Mabes Polri kepada Jawa Pos kemarin (2/2). Wildan ditangkap Jumat akhir Januari lalu dan dibawa ke Mabes Polri.

Selama ini cybercrime memang selalu merekrut pemuda-pemuda Indonesia yang jago di dunia maya. Saat wawancara khusus dengan Jawa Pos beberapa waktu lalu, Kabareskrim Komjen Sutarman membenarkan bahwa pihaknya selalu membina generasi muda yang mempunyai kemampuan TI (teknologi informasi) di atas rata-rata.

Wildan ditangkap Jumat (26/1) di Jember. Dia ditahan karena mengaku meretas situs www.presidensby.info pada 9 Januari lalu. Saat itu Wildan mengganti tampilan (deface) website dengan tuntutan untuk memberikan hukuman berat kepada koruptor.
Motif sementara, berdasar hasil penyidikan, Wildan melakukan itu karena iseng. Sebelum situs presidensby.info, alumnus SMK Teknologi Balung, Jember, itu pernah men-deface situs Polres Gunungkidul.

Kemarin di forum-forum online, beredar wajah Wildan sedang berpose di kantor cybercrime. Tiga foto muncul. Salah satunya tampak Wildan sedang berada di depan server utama cybercrime yang ruangannya steril.

Dikonfirmasi soal itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menjelaskan, penyidikan Wildan masih berlangsung. ”Tentu, statusnya masih tahanan Bareskrim,” katanya.

Boy menjelaskan, karena melanggar hukum, Wildan tentu kena pasal pidana. Dalam hal ini UU ITE. ”Adapun setelah sidang nanti ada keputusan lain, itu nanti,” ujarnya. (rdl/c10/nw/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/