32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Para Dewa Sepeda Jaga Sendiri Stan dan Layani Pengunjung

Geleng-geleng Lihat Pameran Bicycle Paling Nyentrik di Amerika (1)

Di antara berbagai pameran sepeda kelas dunia, yang paling seru dan nyentrik mungkin adalah North American Handmade Bicycle Show (NAHBS). Berikut catatan wartawan Jawa Pos (grup Sumut Pos) AZRUL ANANDA yang akhir pekan ini menikmati ajang tahunan itu di Sacramento, California.
Jadwal liburan saya di California pekan ini benar-benar pas untuk “setengah kerja”. Setelah bersama keluarga jalan-jalan di Los Angeles, kami menuju Sacramento, ibu kota negara bagian tersebut. Selain bernostalgia menikmati tempat saya kuliah belasan tahun lalu ada beberapa event seru yang bisa menambah keasyikan suasana.

Setelah sempat menonton pertandingan basket NBA antara Sacramento Kings melawan tim yang sedang naik daun, Los Angeles Clippers, saya juga sempat menikmati pameran sepeda superseru. Bahkan, disebut-sebut sebagai salah satu yang paling seru di dunia.

Bagi seseorang “saya” yang belum setahun ini menjadi penikmat sport sepeda, pameran itu menjadi ajang belajar yang luar biasa asyiknya. Dengan semangat, saya bersama teman dan keluarga pun menuju Sacramento Convention Center, Jumat lalu (2/3, kemarin WIB), untuk menikmati pameran tersebut.

Pameran itu, North American Handmade Bicycle Show (NAHBS) 2012, diselenggarakan selama tiga hari pada akhir pekan ini (2-4 Maret).
Mungkin, tidak banyak yang familier dengan NAHBS. Padahal, ajang tersebut sudah delapan tahun diselenggarakan di Amerika. Sesuai namanya, itu merupakan pameran sepeda-sepeda khusus, bukan sepeda “industri” yang bisa dengan mudah kita beli di toko.

Meski namanya mengandung kata-kata “North American”, tidak berarti itu adalah event regional. Total ada 172 peserta pameran, mewakili sejumlah negara. Selain AS, ada yang berasal dari Kanada, Prancis, Italia, Inggris Raya, Jepang, Denmark, Republik Ceko, dan lain-lain.
Kebanyakan, tentu saja, adalah dari Amerika. Kebanyakan di antara mereka berasal dari dua negara bagian “ibu kota sepeda” di Amerika, yaitu Oregon dan Colorado.

Pengunjungnya sendiri (ditaksir berkisar 10 ribu orang selama tiga hari) berasal dari berbagai penjuru dunia. Ratusan perwakilan media dari berbagai penjuru dunia ikut meliput ajang tersebut.

Dewa Sepeda Bertebaran

Mengunjungi NAHBS 2012, tentu kita bisa berasumsi bahwa bintang utamanya adalah sepeda-sepeda yang ditampilkan. Setelah keliling kawasan pameran, mungkin asumsi itu tidak sepenuhnya benar. Bintang utama ajang tersebut mungkin adalah para pemilik merek/pembuat sepeda, yang dengan sabar dan antusias menemui langsung para pengunjung/penggemar.

Bayangkan, kita tidak hanya bisa melihat sepeda-sepeda keren. Kita juga bisa bicara langsung dengan orang-orang yang membuatnya! Termasuk di antaranya nama-nama kondang/dewa-dewa sepeda seperti Craig Calfee, Ira Ryan, Tony Pereira, dan Tom Ritchey.

Perlu ditegaskan, nama pameran itu mengandung kata “handmade”. Jadi, mayoritas peserta pameran adalah pembuat-pembuat sepeda tersebut. Ya, ada beberapa merek besar dunia yang ikut berpameran. Misalnya, Shimano, Mavic, Fulcrum, Easton, Schwalbe, dan Brompton. Tapi, mayoritas adalah “rumah-rumah produsen sepeda”.

Salah satu booth paling populer adalah milik Calfee Design. Penggemar berat sepeda tentu familier dengan nama “Calfee”. Itu adalah nama Craig Calfee, sang legenda produsen sepeda.

Pada akhir 1980-an, Calfee merupakan pionir produsen road bike berbahan karbon. Pada 1991, sepeda buatannya merupakan sepeda karbon pertama yang berpartisipasi di Tour de France. Pengendaranya: Sang legenda Greg LeMond!

Di Sacramento, Calfee sendiri yang menjaga booth sepedanya, dibantu beberapa staf. Calfee sendiri pula yang menjawab pertanyaan-pertanyaan pengunjung/penggemar. Salah satu karyanya yang paling diminati di Sacramento adalah road bike high performance bernama Dragonfly Pro.
Tapi, karya paling personal yang dia pamerkan adalah sebuah sepeda tandem pribadi. Berbeda dari kebanyakan tandem, sepeda yang itu menempatkan “pengendara ekstra” di depan, tidak di belakang. Tempat duduk dan setir yang di depan itu juga lebih kecil serta pendek.

Usut punya usut, sepeda tandem karbon tersebut ternyata merupakan alat untuk menularkan “gila sepeda” kepada sang anak. “Ini sepeda yang saya pakai untuk berkendara bersama anak saya yang masih berusia lima tahun. Meski dia di depan, saya bisa memancal dan mengendalikannya dari belakang,” ungkap Calfee.

Ditanya soal harga, Calfee mengaku tidak tahu pasti. “Karena ini sepeda pribadi, saya tak pernah menghitung berapa harganya,” ucapnya lantas tersenyum.

Mengingat harga sepeda balap karya Calfee bisa dengan mudah di atas USD 10 ribu (hampir Rp100 juta), kita anggap saja harga sepeda tandem itu di kisaran angka yang sama. Apalagi, sepeda tersebut dilengkapi komponen-komponen high end. Termasuk, groupset yang dilengkapi electronic shifting buatan Shimano.

Booth lain yang menampilkan langsung dewa sepeda terletak bersebelahan. Yaitu, Ira Ryan dan Tony Pereira, keduanya asal Portland, Oregon. Sendiri-sendiri, keduanya punya nama besar. Untuk pesan sepeda dari mereka, bisa butuh waktu berbulan-bulan. Nah, sekarang, mereka superkondang gara-gara road bike/touring karya kolaborasi bernama Rapha Continental.

Mau pesan? Harganya tidak gila-gilaan. Di kisaran USD 6.000. Tapi, karena Ryan dan Pereira sendiri yang membuatnya, setiap pesanan bisa butuh waktu enam bulan untuk dipenuhi.

Salah satu Rapha Continental itu kini sedang dalam proses pembuatan, pesanan seorang kolektor/penghobi sepeda di Jakarta!
“Pemesan sepeda kami datang dari berbagai penjuru dunia. Sering kami tak pernah bertemu langsung dengan mereka. Hanya berkomunikasi via telepon atau e-mail,” ungkap Ryan.

Untuk bicara dengan semua dewa sepeda, jelas sehari saja tidak cukup. Apalagi untuk mengamati secara teliti semua sepeda yang ditampilkan. Sebab, semuanya bisa bikin kita terus geleng-geleng kepala” (bersambung)

Geleng-geleng Lihat Pameran Bicycle Paling Nyentrik di Amerika (1)

Di antara berbagai pameran sepeda kelas dunia, yang paling seru dan nyentrik mungkin adalah North American Handmade Bicycle Show (NAHBS). Berikut catatan wartawan Jawa Pos (grup Sumut Pos) AZRUL ANANDA yang akhir pekan ini menikmati ajang tahunan itu di Sacramento, California.
Jadwal liburan saya di California pekan ini benar-benar pas untuk “setengah kerja”. Setelah bersama keluarga jalan-jalan di Los Angeles, kami menuju Sacramento, ibu kota negara bagian tersebut. Selain bernostalgia menikmati tempat saya kuliah belasan tahun lalu ada beberapa event seru yang bisa menambah keasyikan suasana.

Setelah sempat menonton pertandingan basket NBA antara Sacramento Kings melawan tim yang sedang naik daun, Los Angeles Clippers, saya juga sempat menikmati pameran sepeda superseru. Bahkan, disebut-sebut sebagai salah satu yang paling seru di dunia.

Bagi seseorang “saya” yang belum setahun ini menjadi penikmat sport sepeda, pameran itu menjadi ajang belajar yang luar biasa asyiknya. Dengan semangat, saya bersama teman dan keluarga pun menuju Sacramento Convention Center, Jumat lalu (2/3, kemarin WIB), untuk menikmati pameran tersebut.

Pameran itu, North American Handmade Bicycle Show (NAHBS) 2012, diselenggarakan selama tiga hari pada akhir pekan ini (2-4 Maret).
Mungkin, tidak banyak yang familier dengan NAHBS. Padahal, ajang tersebut sudah delapan tahun diselenggarakan di Amerika. Sesuai namanya, itu merupakan pameran sepeda-sepeda khusus, bukan sepeda “industri” yang bisa dengan mudah kita beli di toko.

Meski namanya mengandung kata-kata “North American”, tidak berarti itu adalah event regional. Total ada 172 peserta pameran, mewakili sejumlah negara. Selain AS, ada yang berasal dari Kanada, Prancis, Italia, Inggris Raya, Jepang, Denmark, Republik Ceko, dan lain-lain.
Kebanyakan, tentu saja, adalah dari Amerika. Kebanyakan di antara mereka berasal dari dua negara bagian “ibu kota sepeda” di Amerika, yaitu Oregon dan Colorado.

Pengunjungnya sendiri (ditaksir berkisar 10 ribu orang selama tiga hari) berasal dari berbagai penjuru dunia. Ratusan perwakilan media dari berbagai penjuru dunia ikut meliput ajang tersebut.

Dewa Sepeda Bertebaran

Mengunjungi NAHBS 2012, tentu kita bisa berasumsi bahwa bintang utamanya adalah sepeda-sepeda yang ditampilkan. Setelah keliling kawasan pameran, mungkin asumsi itu tidak sepenuhnya benar. Bintang utama ajang tersebut mungkin adalah para pemilik merek/pembuat sepeda, yang dengan sabar dan antusias menemui langsung para pengunjung/penggemar.

Bayangkan, kita tidak hanya bisa melihat sepeda-sepeda keren. Kita juga bisa bicara langsung dengan orang-orang yang membuatnya! Termasuk di antaranya nama-nama kondang/dewa-dewa sepeda seperti Craig Calfee, Ira Ryan, Tony Pereira, dan Tom Ritchey.

Perlu ditegaskan, nama pameran itu mengandung kata “handmade”. Jadi, mayoritas peserta pameran adalah pembuat-pembuat sepeda tersebut. Ya, ada beberapa merek besar dunia yang ikut berpameran. Misalnya, Shimano, Mavic, Fulcrum, Easton, Schwalbe, dan Brompton. Tapi, mayoritas adalah “rumah-rumah produsen sepeda”.

Salah satu booth paling populer adalah milik Calfee Design. Penggemar berat sepeda tentu familier dengan nama “Calfee”. Itu adalah nama Craig Calfee, sang legenda produsen sepeda.

Pada akhir 1980-an, Calfee merupakan pionir produsen road bike berbahan karbon. Pada 1991, sepeda buatannya merupakan sepeda karbon pertama yang berpartisipasi di Tour de France. Pengendaranya: Sang legenda Greg LeMond!

Di Sacramento, Calfee sendiri yang menjaga booth sepedanya, dibantu beberapa staf. Calfee sendiri pula yang menjawab pertanyaan-pertanyaan pengunjung/penggemar. Salah satu karyanya yang paling diminati di Sacramento adalah road bike high performance bernama Dragonfly Pro.
Tapi, karya paling personal yang dia pamerkan adalah sebuah sepeda tandem pribadi. Berbeda dari kebanyakan tandem, sepeda yang itu menempatkan “pengendara ekstra” di depan, tidak di belakang. Tempat duduk dan setir yang di depan itu juga lebih kecil serta pendek.

Usut punya usut, sepeda tandem karbon tersebut ternyata merupakan alat untuk menularkan “gila sepeda” kepada sang anak. “Ini sepeda yang saya pakai untuk berkendara bersama anak saya yang masih berusia lima tahun. Meski dia di depan, saya bisa memancal dan mengendalikannya dari belakang,” ungkap Calfee.

Ditanya soal harga, Calfee mengaku tidak tahu pasti. “Karena ini sepeda pribadi, saya tak pernah menghitung berapa harganya,” ucapnya lantas tersenyum.

Mengingat harga sepeda balap karya Calfee bisa dengan mudah di atas USD 10 ribu (hampir Rp100 juta), kita anggap saja harga sepeda tandem itu di kisaran angka yang sama. Apalagi, sepeda tersebut dilengkapi komponen-komponen high end. Termasuk, groupset yang dilengkapi electronic shifting buatan Shimano.

Booth lain yang menampilkan langsung dewa sepeda terletak bersebelahan. Yaitu, Ira Ryan dan Tony Pereira, keduanya asal Portland, Oregon. Sendiri-sendiri, keduanya punya nama besar. Untuk pesan sepeda dari mereka, bisa butuh waktu berbulan-bulan. Nah, sekarang, mereka superkondang gara-gara road bike/touring karya kolaborasi bernama Rapha Continental.

Mau pesan? Harganya tidak gila-gilaan. Di kisaran USD 6.000. Tapi, karena Ryan dan Pereira sendiri yang membuatnya, setiap pesanan bisa butuh waktu enam bulan untuk dipenuhi.

Salah satu Rapha Continental itu kini sedang dalam proses pembuatan, pesanan seorang kolektor/penghobi sepeda di Jakarta!
“Pemesan sepeda kami datang dari berbagai penjuru dunia. Sering kami tak pernah bertemu langsung dengan mereka. Hanya berkomunikasi via telepon atau e-mail,” ungkap Ryan.

Untuk bicara dengan semua dewa sepeda, jelas sehari saja tidak cukup. Apalagi untuk mengamati secara teliti semua sepeda yang ditampilkan. Sebab, semuanya bisa bikin kita terus geleng-geleng kepala” (bersambung)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/