25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Siswi SMP Tewas Dibunuh

PALEMBANG- Sela Asmarani (15) siswi SMP swasta  di Palembang, warga Jalan Abikusno, RT 38 Rw 07 No 01, Kelurahan Kertapati, Kecamatan Kertapati, ditemukan tewas di dalam rumah temannya di Jalan Ki Merogan, Lorong Pendawa, Kecamatan Kertapati, Sabtu (3/3), sekitar pukul 12.30 WIB. Kuat dugaan wanita itu dibunuh karena ditemukan sejumlah luka memar di leher seperti bekas jeratan tali.

Rio (22) kakak korban mengatakan, dirinya mendapat info dari teman korban, jika adiknya meninggal gantung diri. Lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melihat korban terbujur di atas kasur. “Melihat adek saya terbujur di atas kasur, langsung saya bawa ke Rumah Sakit (RS) Bari. Di sanalah saya tahu adek saya telah meninggal, karena jenazahnya masih harum parfumnya,” ucapnya.

Menurut teman sekelas korban, Ira (15), Yanti (15) dan Bunga (15), sebelum kejadian sekitar pukul 07.00 WIB, Sela (panggilan korban) sempat berangkat bareng menuju sekolah di YWKA Kertapati. “Namun di tengah jalan korban berhenti dan bilang, jika dirinya minta dijemput cowoknya Rd (Buron),”kata Ira yang diiyakan Bunga.

Saksi juga mengaku, jika korban memiliki masalah dengan cowoknya, karena HP korban dijual, yang diduga untuk membeli sabu-sabu. Saksi juga mengatakan, korban sudah beberapa hari tidak masuk sekolah. “Saya sempat dengar juga, korban mengadu jika ada masalah HP nya dijual untuk nyabu. Itu saja yang saya tahu,”ungkanya.

Sementara Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabaruddin Ginting, melalui Kapolsek Kertapati AKP Sukri Arivai, mengatakan, sekitar pukul 13.00 WIB, pihaknya mendapat informasi korban meninggal dunia. Motif meninggalnya korban, belum tahu pasti. Namun diduga jika secara kasat mata korban telah dibunuh. Apalagi berdasarkan keterangan saksi kunci yang melihat pertama jenazah korban, terlihat adanya keganjilan.

Dugaan sementara apakah dibunuh, dirinya tidak bisa memastikan namun untuk tanda-tanda apalah korban bunuh diri seperti lidah terjulur dan mengeluarkan air seni tidak ditemukan.

“Kita akan memerika para saksi secara inten dan menyelidiki kasus ini guna mengorek peritiwa terjadinya kasus ini. Karena kita menemukan kejanggalan, seperti dari keterangan saksi kunci, korban tergantung kaki keadaan terlipat di atas kursi. Ini bagi kita sangat ganjil, jika korban bunuh diri terlebih tanda-tanda bunuh diri tidak ditemukan,”katanya.

Menurut tetangga sekitar, rumah tersebut sudah dua hari di gembok dan tidak ada orang yang menghuni. Adit, penghuni rumah di TKP mengaku, saat kejadian dirinya tidak ada di TKP. Tahu setelah dikabarin jika korban meninggal di tempat tinggalnya.

“Kejadian ini, sama sekali saya tidak tahu. Karena saya tidak berada di rumah saat itu,”akunya saat dipintai keterangan oleh petugas.
Ditempat yang sama, dokter piket Forensik RSMH Palembang, dr Binsar Silalahi SpF SH saat visum,  mengatakan, dari tanda-tanda jeratan di leher, diduga korban tewas bukan gantung dirinya.

“ Tapi ini masih diduga, karena dilihat dari ikatan yang digunakan sabuk kareka, tidak ada tanda-tanda gantung diri, lekuknya pun tidak dalam, lidah tidak mejulur dan tidak mengeluarkan air seni,”tandanya. (aja/jpnn)

PALEMBANG- Sela Asmarani (15) siswi SMP swasta  di Palembang, warga Jalan Abikusno, RT 38 Rw 07 No 01, Kelurahan Kertapati, Kecamatan Kertapati, ditemukan tewas di dalam rumah temannya di Jalan Ki Merogan, Lorong Pendawa, Kecamatan Kertapati, Sabtu (3/3), sekitar pukul 12.30 WIB. Kuat dugaan wanita itu dibunuh karena ditemukan sejumlah luka memar di leher seperti bekas jeratan tali.

Rio (22) kakak korban mengatakan, dirinya mendapat info dari teman korban, jika adiknya meninggal gantung diri. Lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melihat korban terbujur di atas kasur. “Melihat adek saya terbujur di atas kasur, langsung saya bawa ke Rumah Sakit (RS) Bari. Di sanalah saya tahu adek saya telah meninggal, karena jenazahnya masih harum parfumnya,” ucapnya.

Menurut teman sekelas korban, Ira (15), Yanti (15) dan Bunga (15), sebelum kejadian sekitar pukul 07.00 WIB, Sela (panggilan korban) sempat berangkat bareng menuju sekolah di YWKA Kertapati. “Namun di tengah jalan korban berhenti dan bilang, jika dirinya minta dijemput cowoknya Rd (Buron),”kata Ira yang diiyakan Bunga.

Saksi juga mengaku, jika korban memiliki masalah dengan cowoknya, karena HP korban dijual, yang diduga untuk membeli sabu-sabu. Saksi juga mengatakan, korban sudah beberapa hari tidak masuk sekolah. “Saya sempat dengar juga, korban mengadu jika ada masalah HP nya dijual untuk nyabu. Itu saja yang saya tahu,”ungkanya.

Sementara Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabaruddin Ginting, melalui Kapolsek Kertapati AKP Sukri Arivai, mengatakan, sekitar pukul 13.00 WIB, pihaknya mendapat informasi korban meninggal dunia. Motif meninggalnya korban, belum tahu pasti. Namun diduga jika secara kasat mata korban telah dibunuh. Apalagi berdasarkan keterangan saksi kunci yang melihat pertama jenazah korban, terlihat adanya keganjilan.

Dugaan sementara apakah dibunuh, dirinya tidak bisa memastikan namun untuk tanda-tanda apalah korban bunuh diri seperti lidah terjulur dan mengeluarkan air seni tidak ditemukan.

“Kita akan memerika para saksi secara inten dan menyelidiki kasus ini guna mengorek peritiwa terjadinya kasus ini. Karena kita menemukan kejanggalan, seperti dari keterangan saksi kunci, korban tergantung kaki keadaan terlipat di atas kursi. Ini bagi kita sangat ganjil, jika korban bunuh diri terlebih tanda-tanda bunuh diri tidak ditemukan,”katanya.

Menurut tetangga sekitar, rumah tersebut sudah dua hari di gembok dan tidak ada orang yang menghuni. Adit, penghuni rumah di TKP mengaku, saat kejadian dirinya tidak ada di TKP. Tahu setelah dikabarin jika korban meninggal di tempat tinggalnya.

“Kejadian ini, sama sekali saya tidak tahu. Karena saya tidak berada di rumah saat itu,”akunya saat dipintai keterangan oleh petugas.
Ditempat yang sama, dokter piket Forensik RSMH Palembang, dr Binsar Silalahi SpF SH saat visum,  mengatakan, dari tanda-tanda jeratan di leher, diduga korban tewas bukan gantung dirinya.

“ Tapi ini masih diduga, karena dilihat dari ikatan yang digunakan sabuk kareka, tidak ada tanda-tanda gantung diri, lekuknya pun tidak dalam, lidah tidak mejulur dan tidak mengeluarkan air seni,”tandanya. (aja/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/