JAKARTA -Calon mahasiswa kampus negeri yang tidak diterima dalam Seleksi Nasional Masuk PTN (SNM PTN), tidak perlu risau. Seluruh PTN telah kompak bakal menggelar ujian masuk secara tertulis yang bakal diresmikan 15 Maret depan dan mulai pendaftaran 30 April nanti. Kuota mahasiswa baru untuk saringan ujian tertulis ini sekitar 30 persen dari kuota nasional.
Ketua Umum SNM PTN 2012 Akhmaloka menuturkan, saringan ujian tulis masuk PTN ini secara resmi disebut Seleksi Bersama Masuk PTN (SBM PTN). “Jadi jika SNM PTN murni dari nilai akademik siswa, kalau SBM PTN ini dari kemampuan mereka mengerjakan ujian tulis,” ujar pria yang juga rektor Insititut Teknologi Bandung itu kemarin.
Akhmaloka mengatakan secara resmi SBM PTN ini tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dengan demikian, pelamar harus membayar biaya pendaftaran untuk mengikuti ujian ini. “Nominal biaya pendaftaran SBM PTN belum kita tetapkan,” tandasnya. Sedangkan untuk penyelenggaraan SNM PTN disubsidi penuh dari pemerintah, sehingga pendaftarannya gratis.
Menurut Akhmaloka, para pelamar PTN yang tidak lulus SNM PTN bisa mengikuti SBM PTN. Selain itu, SBM PTN ini juga dipersiapkan untuk lulusan SMA atau sederajat periode 2012 dan 2011 lalu.
Skema pendaftaran SBM PTN ini juga tidak serumit SNM PTN. Akhmaloka mengatakan, dalam skenario pendaftaran SBM PTN ini tidak perlu ada pengisian Nomor Pokok Sekolah Nasional (NISN) dan Nomor Induk Sekolah Nasional (NISN). “Dalam SBM PTN ini siswa secara mandiri mendaftar ke panitia, tanpa melalui sekolah,” katanya.
Akhmaloka menyebutkan jika kuota untuk seleksi ujian tertulis ini berbeda di setiap PTN. Dia mencontohkan, di Institut Pertanian Bogor (IPB) kuota seleksi ujian tulis ini hanya sekitar 25 persen dari total kuota mereka. “Semetnara di IPB, kuota ujian tulis ini 40 persen dari kuota mahasiswa baru,” katanya.
Selain mempersiapan urusan penerimaan mahasiswa baru, Akhmaloka menuturkan bahwa mereka sedang berjaga-jaga jika Kemendikbud mewajibkan semua PTN menaikkan kuota mahasiswa baru sebesar sepuluh persen. “Secara resmi memang Mendikbud (Mohammad Nuh, red) belum mengeluarkan instruksi penambahan kuota itu,” katanya. (wan/jpnn)